dua : dianter Samudra?

3.4K 144 2
                                    

Shila melemparkan tasnya ke kasur. Hari kedua mos nya sudah berakhir. Dan sepertinya hari melelahkannya tinggal satu hari lagi. Ia memejamkan matanya sejenak, tanpa membuka seragamnya atau sekedar membasuh wajah. Ia bergegas menuju kamar abangnya.

"Bang Ara! Cila rindu!" serbunya langsung memeluk Kakak laki-laki satu satunya itu.

Rasyad hanya membalas pelukan adiknya dan tersenyum. Ia mengelus rambut hitam adiknya. Shila memang seperti itu, jika bersama abangnya, dia tidak henti hentinya menjahili abangnya. Tapi jika satu hari saja tidak bertemu, ia akan sangat rindu. Bahkan ia pernah menangis hanya karena abangnya itu menginap di rumah nenek mereka.

"Kenapa lo? Lagi ada maunya? Atau kangen sama kodok muntah cicak?" ujar Rasyad dengan sinisnya.

"Kangen kodok muntah cicak dong. Lagian ya bang, kita di sekolah kenapa ga ketemu sih?"

"Kata lo, lo gak mau ada yang tau lo adik gue. Trus juga, lo sibuk sama mos, mana sempet ketemu sama gue yang juga sibuk pendalaman materi." jelas Rasyad. Shila hanya mengangguk angguk.

Ketika di rumah, terkadang Rasyad memanggil Shila dengan sebutan Cila. Nama kecilnya. Atau kadang Shila memanggil Rasyad dengan sebutan Bang Acat. Unik memang.

Rasyad dan Shila berbeda tiga tahun. Tetapi, Shila terlalu cepat masuk sekolah. Sehingga, seharusnya ia masih menduduki kursi Sekolah Menengah Pertama. Rasyad memasuki sekolah tidak kurang tidak lebih. Dan sekarang ia menduduki kursi kelas XII, atau yang paling tertinggi di sekolah dan sebentar lagi lulus.

Satu sekolah mengetahui fakta bahwa seorang Fajar Arasyad adalah anak dari seorang Bramantio Wijaya, dengan kata lain anak dari pemilik sekolah. Satu sekolah juga mengetahui ia memiliki adik perempuan. Tapi, tidak ada yang menyangka bahwa adiknya itu adalah Kiyara Ashila. Gadis sederhana, yang tidak memerdulikan sekitar.

Trauma masa lalu yang menyebabkan Shila seperti ini. Pertemanan, yang mengenaskan.

~~~

Setelah pulang sekolah, tak ada yang dilakukan Sam. Ia hanya melamun. Membayangkan wajah cantik seseorang yang baru saja kemarin mengganggu fikirannya. Kalau kata orang, love at the first sight atau apalah itu. Sam tak terlalu perduli. Intinya, ia sedang jatuh cinta.

Pada gadis sederhana, yang cantik. Namun, terlihat dingin dan tidak terlalu memperdulikan sekitar.

Sam mengambil ponselnya yang terletak di nakas. Tergerak untuk mengirim pesan pada wanita itu. Wanita yang mengganggu fikirannya. Dan jangan lupakan satu hal, Sam menemukan Id line nya, yang pastinya tidak dia dapatkan dengan susah payah.

Sam gans : p
Sam gans : kok lo blm follback gue?

Jantung sam berdebar.

Kiyara Ashila : sp y?

Shila yang sedang melamun di kejutkan dengan getaran dari ponselnya. Segera ia ketikkan balasan untuk orang itu.

Sam gans : lo gakenal gue? gue sam. yang kemarin lo tabrak, dan lo ga minta maaf

Balas Sam kesal. Bagaimana bisa wanita ini tidak mengenalinya?

Kiyara Ashila : g ush bsa bsi. ke intinya aj. ad ap cht w?

Shila hanya membalas singkat. Takut lelaki itu mengingatkan tentang tatap-tatapan mereka tadi pagi.

SAMUDRASHILAWhere stories live. Discover now