Bagian 4: Watchout!

11 1 3
                                    

Sejujurnya aku sangat kaget dengan kejadian ini. Aku berpikir bahwa ada orang lain yang ingin mencampuri urusanku dan juga teman-temanku.

Aku: "Aku rasa ada orang iseng dehh... Mungkin dia salah sambung atau gimana gitu?"

Lisa: "Kalo gitu kita harus cari tau orang itu. Toh, kalau dia salah sambung, terus buat apa dia ngomong angka-angka gitu di telfon? Kurang kerjaan atau gimana?"

Gita: "Yaa, aku juga penasaran. Kenapa di setiap angka-angka nya cuman ada satu angka genap yaa..."

Aku: "Oii Candra, pas dia selesai ngomong angka-angka itu, kamu bilang apa ke dia?"

Candra: "Aku cuman bilang salah "sambung kali ya pak", tapi abis itu dia malah matiin telfonnya.

Aku: "Apa yang terjadi sama kamu sebenernya udah duluan terjadi sama aku. Waktu itu aku juga pernah ditelfon sama orang yang ga dikenal, terus dia ngomong angka-angka gitu juga. Yaa, sama kayak yang kamu alami, Can.."

Sebelum group call itu berakhir, kami memutuskan untuk memecahkan teka-teki ini besok setelah pulang sekolah. Yaa, aku sangat geram dan juga penasaran dengan si penelfon itu. Rasanya sangat aneh jika tidak ada makna dibalik angka-angka itu.

"Jadi, apa yang akan kita lakukan?" Sahut Lisa kepada aku dan teman-teman lainnya.

"Eh, kemarin setelah kita udahan group call, ada orang yang ga dikenal nelfon aku jugaa" kata Indri.

"Terus gimanaa? Dia ngomong apa?" jawab aku.

Indri: "Sebenernya dia juga ngomong angka-angka yang gajelas gitu sih. Random banget pokoknya deh..."

Lalu si Indri membuka isi tas nya dan mengambil secarik kertas yang isinya beberapa angka gitu. Dia kasih unjuk kertas itu ke kami.

"Nih, untungnya aku catet semua angka yang dia bilang.." kata Indri sembari menodongkan kertas ke arah kami.

"Coba aku cek.." Sahut Gita sambil mengambil kertas itu dengan cepat.

Setelah kami lihat, ada beberapa angka yang ditulis di kertas itu. Yaitu: 23-1-20-12-8-15-21-20. Kita semua semakin bingung dan gatau harus ngapain. Bahkan Gita yang suka Matematika pun terlihat gapunya ide sama sekali.

Gita: "Kalo gitu rencana hari ini kita cancel aja. Aku mau tau nanti malem apakah ada yang ditelfon lagi. Dan kalo semisal kalian ditelfon, coba catet angka-angkanya, supaya kita bisa diskusi seperti ini lagi."

"Okee Git, aku percayain ini ke kamu. Siapa tahu kamu bisa selesain misteri ini dan gabuat kita semakin di terror gini..." Kata aku kepada Gita.

Pada malam hari itu juga, ketika aku sedang mandi, aku benar-benar melihat bayangan yang nampak dari cahaya putih diluar ventilasi kamar mandi aku. Wujudnya berbadan besar, mungkin mukanya berantakan, dan dia membawa pisau!

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jan 03, 2019 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

The Resonance of TerrorDove le storie prendono vita. Scoprilo ora