DEGRADASI

14 1 0
                                    

{ }{ }

Selamat datang di momen kelam Zefanya!
Kedengaran buruk memang. Namun maaf, begitulah adanya.

Hal yang selanjutnya terjadi adalah trauma terbesar dalam hidupnya. Kejadian yang nyaris mustahil untuk dilupakan. Sangat menyayat batin hingga membuatnya mendiagnosa diri dengan depresi dan terkena anxiety (kecemasan).

Sejujurnya, pengakuan semacam itu sungguh memalukan. Hanya... aku ingin mengulang semua memorinya agar Zefa mau melakukan introspeksi untuk mengasihi diri seperti ia peduli dengan orang lain. Aku mau terus menjadi pengingat yang baik untuknya selama ia bernyawa.

Sayangnya, perempuan ini memang sangat menyebalkan. Ia suka bereksperimen dengan pikirannya sendiri sampai pernah termenung berjam-jam, menangis begitu lama, dan tertawa atau bersikap hiperaktif. Zefa juga sadar kalau semua hal itu membawa dampak negatif untuk diri dan sesama. Aura kelamnya terus dipelihara karena ada sensasi unik yang sudah menjadi zona nyaman.

Maka sekarang, inilah hal yang Zefanya alami.

Psikisnya memang tidak lagi bisa disebut normal seperti orang pada umumnya. Namun harapan selalu ada. Lagi pun dunia ini penuh dengan probabilitas. Maka sesungguhnya kata 'mustahil' digunakan karena manusia terlampau terbatas untuk melampaui angan mereka. Sedangkan rekonstruksi diri untuk menjadi lebih baik, bukanlah sebuah angan belaka.

Kuharap ia paham nantinya.

{ }{ }

R E T R O G R E S IWhere stories live. Discover now