Chapter 26 || Santet langsung mati

6.7K 568 10
                                    

"Kalian ngapain sih narik-narik gue?!" Ketus Reno. Cowok itu lantas memperbaiki baju seragamnya yang sedikit kusut.

"Lo malu-maluin banget!" Geram Prilly sembari menunjukkan kepalan tangannya kearah Reno yang hanya memandang mereka santai.

"Ye, lagian kalian bucin, sih!" Reno menyeringai, membuat Prilly dengan cepat memukul lengan cowok itu sedikit keras.

"Lo buat Bella malu jalan sama lo!" Sungut Prilly kesal.

Reno langsung menenggakkan badannya, memandangnya Bella dengan tatapan ingin tau.

"Bener?" Tanya Reno serius.

"Iya!" Judes Bella.

Reno nyengir pelan, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kalian kapan sampe?" Tanya Prilly memandang Bella dan Reno bergantian.

"Cacing gue tadi laper, terus gue jalan kesini, nggak sengaja ngeliat dua anak manusia saling peluk. Maka dari itu, timbulah niatan untuk memanggil mereka berdua. Bukan begitu putri Bella?" Oceh Reno. Bella mengangguk semangat, senyum cewek itu mengembang.

Reno berdehem.

"Jadi, mau kemana kita sekarang?" Tanya Reno antusias. Cowok itu merangkul pundak Prilly yang berdiri tepat di sebelahnya.

Ali mendesis sembari mendelik sinis kearah Reno, lantas memukul tangan cowok itu dengan keras hingga Reno mengaduh kaget.

"Apaan sih, Li?" Tanya Reno kesal.

"Gue punya temen yang bisa nyantet langsung mati di tempat." Sinis Ali.

Ah! Reno mengerti.

"Bucin lo!" Celutuk Reno. Cowok itu melepas rangkulan tangannya di bahu Prilly kemudian mendorong pelan cewek itu kearah Ali.

"Ambil! Nggak minat gue sama dia." Reno terlanjur kesal. Cowok itu terus memaki Ali yang sedang sibuk meniup bahu Prilly seolah ada najis disana. Tak merespon ocehan Reno.

"Makan yuk!" Ajak Bella, yang sedari tadi hanya diam. Ajakannya membuat Reno berseru heboh, wajahnya yang tadi tertekuk lantas berbinar cerah. Dengan semangat, cowok itu meloncat untuk mendekat kearah Bella kemudian merangkul bahu cewek itu dengan semangat.

"Lo emang paling pengertian Bel. Lope lope." Reno menaik turunkan Alisnya, dengan senyum menggoda Bella.

"Sa ae peternak cacing!" Prilly memukul pelan lengan Reno.

"Di depan ada caffe, kita kesana." Kata Bella yang mendapat anggukan dari mereka semua.

Saat hendak melangkah, handphone milik Prilly bergetar. Cewek itu lantas membuka tasnya.

Iqbal.

"Hallo Iqbal,"

Ali yang sedang menunduk, langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar Prilly menyapa seseorang dengan ceria.

"Nemenin lo? Gue lagi di luar, nih."

Ali menggeram, merebut paksa Handphone Prilly membuat cewek itu mendongak kaget.

"Apa?! mau ngajak Prilly jalan? Nyari mati lo?! " Tanya Ali langsung menyerang membuat Prilly menjadi panik sendiri. Saat cewek itu akan merebut handphone nya, Ali dengan cepat mundur, mengelak dari Prilly.

"Apaan sih, Li!" Kesal Prilly merebut kembali handphone nya dari Ali setelah cowok itu menutup sambungan telepon secara sepihak.

Prilly dengan cepat mengetik sesuatu.

Tentu saja, gerak geriknya tak lepas dari pandangan Ali.

"Nggak usah peduliin Ali. Nanti lo jemput gue aja dirumah."

***

"Li?"

Ali yang asik mengetuk meja dengan bertopang dagu mendongak saat Bella menyenggol lengannya.

Ali mengangkat sebelah Alisnya. Menjawab dengan dengan mulut yang bergerak tanpa suara. "Apa?"

"Nanti jalan, mau nggak?"

Ali menapa Bella heran. "Lo? Ngajak gue jalan?"

Bella mengangguk, senyum cewek itu kembali mengembang.

"Buat?" Tanya Ali malas.

"Ya, nggak papa." Jawab Bella.

Ali berdecak, "Aneh." Gumam cowok itu.

"Mau ya?" Bella kali ini sedikit memaksa, cewek itu terus menggoyangkan lengan kiri Ali yang berada diatas meja.

Ali berdecak, menarik paksa tangannya dari Bella.

"Hm," sahut Ali malas.

"Lo yang jemput,"

Ali mengangguk, malas berdebat. Cowok itu menelungkupkan kepalanya diatas meja. Tak menghiaraukan Bella yang memandangnya dengan senyum penuh semangat.

Prilly terdiam, setelah Ali merebut paksa handphonenya bahkan saat mereka sampai di caffe, Ali tak mengajaknya berbicara. Sama sekali tidak. Itu menimbulkan kebingungan bagi Prilly. Prilly menoleh kearah Reno, cowok itu yang biasanya terus mengoceh tak berhenti, sekarang hanya terdiam. Ekor matanya sesekali melirik kearah Bella.

Bahkan saat pesanan mereka datang, Reno sama sekali tak bersuara.

Prilly terdiam, cewek itu merasa seperti melakukan kesalahan disini.

Hingga Ali, tak mau berbicara dengannya.

***

Revisi: 5 Aprill 2019

Ali Alfikri [Selesai]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن