Al hanya menghembuskan nafas kasar saat melihat kepergian ell dan kembali masuk kedalam kelasnya.

"Untung gak ketahuan."

Flashback off

"Ell orang tua lo kemana? Lo sendirian aja di rumah sebesar ini?" Tanya Clarissa saat menyadari bahwa tidak ada orang tua ell di rumahnya.

"Orang tua gue kerja,papah gue lagi ngurusin perusahaan yang di Australia dia juga pulangnya dua bulan sekali kalo mamah gue lagi ngurusin butik pulangnya malem atau gak subuh." Jelas ell, kini tangannya sudah berganti alih memegang hp seperti biasa dia sedang men stalk seseorang.

"Sa lo temenan dari kecil sama si galih?" Tanya raquel yang sedang asyik memainkan game di hp nya.

"Lebih tepatnya gue sahabatan sama dia,orang tua gue sahabatan sama orang tua galih dan itu menurun ke anak-anaknya." Jelas Clarissa.

Saat mereka sedang asyik mengobrol tiba-tiba terdengar suara telefon dari hp Clarissa.

"Eh hp siapa tuh yang bunyi?" Tanya ell.

Clarissa yang mendengarnya pun langsung mengambil hp nya yang terdapat sebuah telefon.

"Dari siapa?" Tanya raquel.

"Galih." Clarissa pun segera menekan tombol hijau.

"Halo ada apa ali?"

"Aduh gawat!!"

"Ada apa sih galih??"

"Sa lo lagi di rumah ell kan?"

"Iya,emang kenapa?"

"Spekerin buruan biar ell tau!"

Clarissa pun segera menspeker hp nya itu.

"SI FADLAN SAMA RENO BERANTEM!!!"

Sontak ketiga perempuan itu kaget.

"KENAPA LO GAK COBA PISAHIN MEREKA?!?!" Kini raquel yang bertanya.

"BORO-BORO MISAHIN,GUE SAMA VINO AJA KALO NGEDEKAT KENA IMBASNYA!"

"YANG JELAS KALIAN KE SINI AJA,TERUTAMA ELL!"

"Hah?! Kenapa gue?" Ucap ell yang kaget namanya tersebut.

"GUE DENGER MEREKA BERANTEM SAMBIL NYEBUT-NYEBUT NAMA LO ELL!"

Sontak mereka bertiga kaget dan saling memberi tatapan kepada ell.

"UDAH KALIAN KE SINI AJA! TEMPATNYA DI LAPANGAN SEBRANG SEKOLAH"

"Udah lo sama vino tunggu kita di sana,jangan kemana-mana!" Jelas raquel dan menekan tombol merah di hp Clarissa.

Setelah itu mereka segera pergi turun ke lantai bawah untuk berpamitan kepada bi inah pembantu yang ada di rumah itu serta mengambil kunci mobil milik ell yang terdapat di meja ruang tamu dan segera memasuki mobil milik ell.

Sesampainya di sana ell mencari tempat parkir yang aman lalu mereka keluar dari mobil itu dan menguncinya.

Sesampainya di sana mereka melihat galih yang sedang membantu vino yang terlihat seperti sudah terkena tinju di sudut bibirnya.

"Vino lo gak apa-apa kan?" Tanya ell yang khawatir dengan vino yang terluka di sudut bibirnya.

"Sshh.. ah gak apa-apa ell,lo coba pisahin mereka aja." Jawab vino yang terus memegang sudut bibirnya dengan kain.

"RENO FADLAN BERHENTI!!" Teriak ell.

ia melihat fadlan yang sudah tersungkur ke tanah juga luka di sekitar wajah dan tangan dan reno yang sedikit terluka di wajahnya. Fadlan dan reno yang mendengarnya pun menoleh ke arah ell.

"ssh.. ell ngapain, auh.. ngapain ke sini?" Tanya fadlan yang kaget saat ell ada di sana dan mencoba berdiri.

Ell pun segera menghampiri dan menolong fadlan yang terjatuh dan tersungkur ke tanah kembali.

"Fadlan gak papa kan? Mana yang sakit nanti ell obatin." Kini mata ell sudah berkaca-kaca. Saat itu juga galih menghampiri mereka dan membantu ell mengangkat fadlan,sedangkan clarissa sedang menjaga vino yang terluka.

Di sisi lain raquel amat sangat marah hingga iya tidak bisa mengontrol amarahnya dan menghampiri reno yang hanya berdiam diri dan mengatur nafasnya yang ter engah-engah sambil mengelap hidungnya yang keluar sedikit darah dan melihat kejadian di depannya.

"Heh reno mau lo apa sih hah?! Lo udah bully ell terus terusan tanpa sebab dan sekarang berantem?! Ngotak coba bukan pake otot!! Oh jadi ini yang katanya ketua osis berwibawa dan tegas.."

Reno yang mendengar ucapan raquel pun sangat geram sambil mengepalkan tangannya yang berusaha tidak memukul ke arah raquel.

"Apa? Lo mau mukul? Ayo sini pukul gue,lo kan udah biasa nyakitin cewe kayak lo ngegenggam tangan ell kuat sampai luka. oh ya gue lupa lo kan udah jadi MANTAN KETUA OSIS pantes aja berani mukul orang.." ucap raquel sambil menegaskan kata 'mantan ketua osis'.

"Eh lo kalo ngomong di jaga ya! Lo siapa hah berani ikut campur masalah gue sama ell?!" Kini amarah reno sudah di puncaknya.

"Gue siapa? Gue ini SAHABAT ELL jadi gue berhak tau masalah ell!!" Jawab raquel.

Saat itu juga tangan kanan reno sudah bersiap untuk menampar raquel dan raquel yang menyadari itu terkejut dan menutup mata.

'PLAK'

"ELL!!" Sontak mereka yang melihat kejadian itu sangat terkejut karena yang terkena tamparan bukan raquel melainkan ell.

"Auh.." ell meringis kesakitan dan memegang pipi kirinya yang terkena tamparan.

Ya saat itu ell melihat kejadian raquel dan reno yang bersiap untuk menampar raquel tetapi ell segera menghalangi raquel dan alhasil ell lah yang terkena tamparannya.

"BANGS*T LO!!" Kini emosi ell sudah di ambang batas dan mengeluarkan air matanya.

"LO KALO ADA MASALAH SAMA GUE,SINI HADAPIN GUE JANGAN BERANI-BERANINYA LO NYAKITIN TEMEN GUE YANG GAK PUNYA MASALAH SAMA LO!!"

"Ma..maaf ell gu..gue gak mak~"

"LO BOLEH TAMPAR GUE SESUKA HATI LO KARNA GUE YANG PUNYA MASALAH SAMA LO WALAUPUN GUE GAK TAU KENAPA TIBA-TIBA LO BENCI SAMA GUE,TAPI BUKAN BERARTI LO BISA SEENAK HATI LO NYAKITIN TEMEN GUE!!!"

"GUE AKUI RAQUEL SALAH KARNA UDAH ASAL NGOMONG KE LO,TAPI GAK GINI CARANYA!"

"Ell udah biarin aja dia,lo tenang jangan emosi gini ya.." ujar raquel yang menenangkannya.

Setelah itu raquel membawa ell yang terus meringis kesakitan karena tamparan yang mendarat di pipi kirinya untuk menjauh dari reno yang mematung dan entah pergi kemana.

___

Thank you for reading
'Axella'
🖤

Salam dari
author
🖤

AxellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang