#39 - Recovery

1.5K 144 6
                                    


Rumah Sakit Umum Seoul

Pusat Terapi Saraf

"Benar, lakukan gerakan memutar sekali lagi. Lalu luruskan lenganmu dan turunkan pelan-pelan."

Butuh waktu cukup lama untuk Taeyong dapat menurunkan lengannya. Tapi dia berhasil melakukannya. Sudah satu jam dia melakukan terapi hari ini. Dan dia benar-benar kelelahan.

"Bagus." Perawat itu mulai mencatat sesuatu di kertas beralaskan papan yang dia pegang. "Ada kemajuan. Kau bisa menurunkan lenganmu dengan frekuensi getaran yang cukup menurun. Cukup untuk hari ini, selamat istirahat."

"Terima kasih untuk hari ini." Kata Taeyong sebelum perawat itu pergi.

Taeyong mengambil botol air minum dan menenggak isinya seperti orang yang sudah lama tidak minum.

Setelah dia mengambil beberapa helaan napas, akhirnya dia beranjak dari duduknya dan membereskan barangnya untuk pulang.

"Oppa ya!" Taeyong menoleh ke sumber suara yang ternyata Woori.

Dia setengah berlari menghampiri Taeyong. Lalu dia langsung merebut tas Taeyong yang akan dibawanya. Taeyong memandangnya heran.

"Biar aku saja yang bawakan. Kau sudah mau pulang? Ayo." Woori langsung menggaet lengan Taeyong yang masih termenung.

Taeyong hendak merebut kembali tasnya dari Woori saat mereka sudah keluar dari aula tempat terapi. Tapi Woori dengan cepat mengelak.

"Aku bisa bawa sendiri. Cepat kembalikan."

"Andwae! Biar aku saja." Kata Woori ngotot.

Taeyong hanya bisa memandang Woori sambil menghela napas pasrah. "Kenapa kau selalu begitu?"

"Hm? Wae?"

Taeyong menunjuk tasnya. "Kau memperlakukanku seakan-akan aku tidak bisa membawanya." Taeyong menunjukkan muka memelasnya. "Aku tahu sekarang gerakku mulai terbatas. Sampai membawa tas saja tidak bisa."

Woori yang melihat raut wajah Taeyong itu hanya mencibir. "Ya oppa! Aku tidak akan tertipu dengan rengekanmu lagi kali ini."

Taeyong jadi cemberut lagi saat Woori berkata seperti itu.

"Lagipula aku sedang senang hari ini, jadi aku akan membawakan tasmu." Kata Woori sambil tidak berhenti tersenyum.

"Senang? Ada apa-"

Woori tiba-tiba langsung memotong omongan Taeyong. "Oh iya, bagaimana hasil terapi hari ini? Apa ada kemajuan?"

Sekarang giliran Taeyong yang berseri-seri. "Iya! Pelatih bilang aku sudah bisa menggerakkan tanganku tanpa gemetar. Lihat, begini."

Taeyong memperagakan gerakan yang dia maksud. Dia berusaha mengangkat tangan kirinya. Tapi tak berapa lama dia menurunkannya lagi.

Raut mukanya terlihat tidak senang. Dia berpaling pada Woori yang heran.

"Sudahlah, hari ini tanganku sedang tidak mau kompromi." Katanya pasrah lalu melanjutkan jalannya.

Woori yang melihat kekecewaan di wajah Taeyong langsung mengejarnya. "Oppa! Tidak apa-apa. Mungkin saja karena kau sudah ikut terapi jadi tanganmu sedikit lelah. Kau bisa mencobanya besok."

Taeyong menatap Woori. Lalu dia mengembangkan senyum dan merangkul Woori dengan tangan kanannya.

"Baiklah, lagipula keajaiban sudah datang. Aku tinggal menunggu sedikit lagi, bukan begitu Woori?" Sahut Taeyong.

Someday [Jaehyun NCT + OC] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang