#26 - Flashback (3)

1K 148 9
                                    


"Apa itu benar?" Chanyeol membuka pintu kamar Woori tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Woori mendongak menatap kakaknya dengan muka bingung sekaligus kesal. "Ya, oppa! Kenapa kau tidak pernah mengetuk pintu kamarku?"

"Itu tidak penting sekarang, Woori. Jawab pertanyaanku barusan." Kata Chanyeol lagi. Di tangannya dia sedang memegang ponselnya.

Woori yang tadi sedang membersihkan boneka beruang besarnya melanjutkan kembali tanpa menghiraukan Chanyeol. "Pertanyaan apa, kau tidak bertanya apa-apa."

"Aku tanya apa benar kau pacaran dengan anak Jung dari Seoul itu?" Chanyeol terlihat tidak sabaran.

Woori terdiam, matanya celingukan mencari jawaban yang tepat. "Ani, tentu saja tidak. Aku tidak mengenalnya."

Chanyeol menyingkirkan boneka itu dan langsung duduk di depan Woori. "Jangan bohong padaku, katakan saja yang sebenarnya." Terlihat Chanyeol begitu serius dengan ucapannya.

Woori tidak langsung menjawab, dia masih berusaha memilih kalimat yang tepat. Tapi ucapan yang dia keluarkan sama sekali di luar dugaannya.

"Kalau kau sudah tahu yang sebenarnya kenapa masih bertanya." Kata Woori lagi. Dia mengambil boneka yang disingkirkan Chanyeol.

Tapi Chanyeol kembali menyingkirkan boneka itu dan menatap Woori tajam. "Benarkah? Bagaimana bisa?"

"Molla! Kenapa aku harus membicarakan hal seperti ini dengan oppa? Aku tidak bisa memberitahumu. Keluarlah kalau tidak ada yang ingin kau katakan lagi.." Kata Woori malas.

"Tidak, aku sedang mencemaskanmu."

"Cemas? Untuk apa mencemaskan adikmu yang sedang jatuh cinta?"

"Kau jatuh cinta pada seorang berandalan, apakah aku tidak akan mencemaskan hal itu? Kau bisa ikut terlibat dalam masalahnya, bukan begitu?"

"Hal itu tidak akan terjadi.." Woori menyadari nada bicara terdengar tidak yakin. Tapi sepertinya Chanyeol tidak menghiraukan hal itu.

"Bagaimana kalau sampai Ibu tahu? Dia akan menyuruhmu memutuskan hubunganmu, kan?"

Woori mengangkat dagunya. "Anio! Kalau kau tidak memberitahunya maka semuanya akan baik-baik saja. Sudahlah oppa, keluar!"

"Tapi-"

"Keluar, oppa!" Woori menekankan kalimatnya dan membuat Chanyeol akhirnya keluar dari kamar Woori dengan kecewa.

"Aigoo.." Woori menghela napas panjang dan menghempaskan badannya ke tempat tidur. Matanya menatap kosong langit-langit kamarnya.

Woori mengambil ponselnya dan memandangnya sambil tidur. Tak ada pesan masuk atau telepon masuk. Woori menghela napas lagi.

"Jaehyun oppa..apa yang sedang dia lakukan sekarang.." Kata Woori. Lalu Woori langsung mengambil mantelnya untuk bersiap-siap keluar.

****

Dia berdiri di depan pintu nomor 39 itu, terlihat ragu untuk menekan bel. "Apa aku harus ijin dulu?"

Woori mengeluarkan ponselnya dan hendak menekan nomor Jae. Tapi dia mengurungkan niatnya. Tanpa pikir lagi dia menekan bel itu dan menunggu dengan cemas.

Saat interkom berbunyi dan dia mendengar suara Jae menyahut, Woori terdengar gugup.

"Siapa?"

"Akh, ini aku oppa." Jawab Woori.

Tidak ada jawaban. Dalam hitungan detik pintu itu terbuka dan terlihat Jae berdiri di sana, terlihat berantakan. Tapi terlihat lega saat melihat Woori menatapnya khawatir.

Someday [Jaehyun NCT + OC] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang