#9 - Cold War

1.9K 221 17
                                    

Pagi itu hawa antara Jae dan Taeyong tidak begitu baik. Keduanya tidak saling menatap atau bahkan saling berbicara satu sama lain.

Saat keduanya tidak sengaja bersentuhan, mereka hanya akan melirik sekilas lalu melenggang pergi ke arah yang berlawanan. Juga saat sumpit keduanya saling bersentuhan saat ingin mengambil makanan, Taeyong memilih untuk meletakkan sumpitnya dan menggunakan sendok sedangkan Jae mengelap kembali sumpitnya dengan tissu. Semuanya menyadari tingkah aneh mereka.

Yuta dan Taeil bertukar pandang, seakan saling bertanya ada apa dengan mereka. Sedangkan Doyoung dan Johnny masih memperhatikan tingkah kekanakkan mereka.

Hansol tidak menyadari atau tepatnya tidak memperdulikan dua orang yang sedang bersitegang didepannya dan memilih mengelap Bom di sela-sela makannya. Dan Mingyu sedang sibuk ber-SMS dengan seseorang dan sesekali tersenyum saat orang itu membalasnya.

Saat dia meletakkan ponselnya, dia baru menyadarinya. Tapi pemandangan yang dilihatnya lebih tertuju pada Yuta dan Taeil yang saling menyenggol satu sama lain, menyuruh untuk menegur Jae atau Taeyong duluan.

"Ya, hyung. Ada apa dengan kalian?" Yuta dan Taeil menatap Mingyu.

Tangan mereka mengisyaratkan untuk melihat kedua orang yang menjadi masalah mereka. Dan Mingyu melihat Jaehyun dan Taeyong bergantian.

"Jaehyun ah, Taeyong hyung." Keduanya menengok malas kepada Mingyu. "Kenapa kalian? Apa makanannya tidak enak? Aku merasa hari ini justru menu hari ini sangat mengesankan."

"Tapi kan setiap pagi kau memang selalu makan itu, Gyu." Tegur Doyoung.

Mingyu langsung salah tingkah. "Ah, jinja? Kukira kau menambahkan madu ke serealku. Seharusnya kalian mulai mencoba sarapan dengan sereal walaupun orang Timur. Rasanya lebih manis."

Mingyu tertawa, dan dia kembali berkutat dengan ponselnya lagi dan lebih memilih untuk melanjutkan aktifitasnya di kamar.

Yuta dan Taeil yang mengira Mingyu bisa menjadi salah satu tumbal bagi mereka malah tidak bisa membantu apa-apa. Sekali lagi mereka berdua saling menyikut untuk memutuskan siapa yang harus menegur duluan.

Tapi akhirnya Taeil menyikut Yuta cukup keras dan membuatnya mau tidak mau harus melakukannya.

Karena dia pikir Jae lebih galak dibanding dongsaeng-dongsaengnya yang lain, maka dia lebih mengambil aman dengan bertanya pada Taeyong.

"Mm...Taeyong ah, kau..."

Tiba-tiba Taeyong membanting sendoknya dengan cukup keras. Yuta yang kaget langsung mencengkeram lengan Taeil yang paling dekat.

"Kau ingin bertanya ada apa dengan kami?"

"A..ya, ada apa?" Taeil akhirnya berani bicara.

Taeyong yang merasa pertanyaan itu suatu bumerang bagi Jae, Taeyong dengan antusias menjawabnya. Dia tersenyum memandang Yuta walau matanya menatap Jae tajam. Dan Jae menyadari hal itu.

"Kukira dia yang lebih tahu."

"Akh- Jaehyun ah, apa yang terjadi?" Taeil mencoba mendinginkan kepalanya sebelum bertanya pada dongsaengnya itu.

"Kumohon jangan selalu membuat berita aneh tiap pagi, aigoo...ada apa dengan penghuni dorm akhir-akhir ini?" Gumam Yuta.

"Iya, ada apa sebenarnya dengan kalian?" Tanya Doyoung tak mau kalah.

"Ada apa? Tidak ada apa-apa." Sembur Jae tanpa mengalihkan pandangan pada makanannya.

Taeyong menilik Jae sinis. "Kenapa kau bisa bilang begitu?"

Someday [Jaehyun NCT + OC] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang