#12 - Cooperation

1.7K 184 15
                                    

"Selamat datang.." Taeyong membungkukkan badan dari counter pelayan pada pelanggan yang baru masuk dan menemukan Nami berdiri dengan senyum mengembang. "Ah, Nami?"

"Annyeong, oppa. Bagaimana kabarmu?" Nami menghampiri Taeyong yang memasang senyum tipis, terlihat tidak bersemangat.

"Ck, tidak terlalu baik. Aku dapat lembur hari ini. Bagaimana denganmu? Kudengar kau sedang mengambil cuti kerja, apa kau ingin liburan?" Taeyong berbicara sambil menuang bir ke gelas dan memberikannya pada Nami.

Nami mengambil duduk, dan memainkan gelasnya. "Anio, justru aku ingin istirahat."

"Ah, arata. Mingyu kami juga begitu." Taeyong melirik Nami, teringat berita yang Hansol katakan mengenai cinta segitiga Mingyu, Nami dan Jaehyun. "Kau menghabiskan banyak waktu dengan Mingyu, bukan?"

Nami memandang Taeyong curiga. "Tentu saja, dia rekan kerjaku. Kenapa?"

"Aah..kalian pastinya sangat dekat." Kata Taeyong. "Tapi kenapa bisa.." Taeyong bergumam.

"Oppa ya! Kenapa kau bergumam seperti itu, apa yang kau pikirkan?" Nami memukul lengan Taeyong.

"Aaah, aniya. Aku hanya berpikir kalian sangat cocok." Taeyong mengelus-elus lengannya.

Nami meniup poninya. "Huuffh..kenapa semua orang bicara seperti itu? Apa menurut oppa juga begitu?"

"Tentu saja! Siapa yang bisa bilang kalau kalian tidak cocok? Kenapa...kalian tidak pacaran saja?"

"YA! Oppa, bagaimana bisa kami pacaran kalau tidak saling suka? Mungkin bagi oppa bisa begitu, ya kan?" Kata Nami menuduh.

Taeyong mengerutkan kening. "Apa maksudmu? Tentu saja aku tidak begitu. Yang bisa melakukan hal itu hanya si ninja Yuta! Jangan samakan aku dengannya. Tentu saja aku harus mencintai orang itu dulu baru bisa berpacaran." Tiba-tiba Taeyong menerawang sendiri.

Nami geli melihat Taeyong yang hanyut dalam pikirannya sendiri. "Ck, apa yang ada dipikiranmu sekarang?"

"Apa?"

"Apa kau sedang memikirkan wanita yang kemarin itu?" Nami menyipitkan mata.

Muka Taeyong langsung berubah merah. "Wae? Kenapa memangnya-"

"Apa kau menyukainya, oppa?" Tanya Nami, tiba-tiba senyumnya mengembang.

Taeyong tidak langsung menjawab. Dia juga belum yakin dengan perasaannya ini. Tapi sudah banyak waktu yang dia lalui bersama Woori dan rasanya menyenangkan. Taeyong bahkan tidak bisa menghapus senyuman Woori setiap dia mau tidur. "Molla.."

Nami langsung cemberut. "Apa yang kau katakan? Bagaimana bisa kau tidak tahu? Ck." Nami kelihatan kecewa.

"Ya, kenapa kau terlihat cemberut seperti itu? Memang ada urusan apa dengan aku menyukainya atau tidak?" Taeyong memandang Nami menyelidik.

Nami melirik Taeyong, lalu berdeham. "Aku punya sebuah tawaran untuk oppa."

"Tawaran?"

Nami mengangguk. "Tawaran untuk mendapatkannya.."

"Apa?"

Nami mencondongkan badannya agar Taeyong bisa mendengar lebih jelas. Taeyong juga langsung memasang telinganya. "Apa oppa tidak mau tahu apa yang terjadi dengan wanita itu dan...Jaehyun ah?"

Taeyong memandang Nami, matanya terbelalak terkejut. "Apa kau serius?" Nami mengangguk. "Sudah kuduga ada sesuatu di antara mereka."

"Oppa sudah menduga hal itu?"

Taeyong mengangguk. "Aku melihat ada yang aneh dengan Jae jika menyangkut Woori. Begitu juga dengan Woori. Dan yang kutahu hanya Woori yang hilang ingatan dan..."

Someday [Jaehyun NCT + OC] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang