Chapter - 19

26 1 0
                                    

"Biasanya kalo cewek sama cowok sahabatan gak bakal bertahan lama" ucap Raina pada Luna, mereka berdua menunggu Chelsea yang sedang menesan coffee.

"Lu doain gue biar pertemanan gue sama Alva putus?" ucap Luna yang sedikit curiga.

"Dih? Ya nggak lah!" balas Raina yang tidak terima.

"Trus?" sambungku.

"Plis! Lo gak peka banget sih!" Raina berkata dengan gemas. Sahabatnya ini kalau sedang peka pasti sangat peka, tapi kalau sedang tidak peka pasti sangat tidak peka.

"Maksud gue itu, cewek sama cowok kalo sahabatan gak bakal bertahan lama- karna salah satu dari mereka bisa jadi akan jatuh cinta" jelas Raina.

"Ngomong apaan sih lo?"

"Lo pura-pura bego apa gimana sih? Heran gue" ucap Raina heran.

Luna masih tak peduli dengan celotehan Raina, ia merasa masa bodoh.

"Hei! Friendzone, Lun! Do you know friendzone?" seru Raina.

Luna memutar bola matanya. Ia merasa malas membahas yang diomongkan Raina. "Hm, i know", balas Luna dengan malas.

Luna sendiri merasa bingung karena temannya yang awalnya posesif dengan Alva sampai melarangnya untuk bergaul dengannya, kini membicarakan hal yang sejauh ini.

Chelsea datang menghampiri mereka berdua. Ketiga bersahabat itu menunggu pesanan mereka.

Tidak lama kemudian pesanan pun datang. "Makasih, mbak" ucap Chelsea kepada pelayan.

"Ra, inget lho. Dua minggu lagi lo duel sama Samuel. Lo udah latihan blom?" ucap Luna mengingatkan Raina.

"Itu mah, kecil" Raina menjentikkan jarinya di depan wajah Luna seolah menganggap remeh. "Besok gua latihan" sambungnya.

"Trus, gimana lo sama kak Adit? Jadi?" tanya Raina kepada Chelsea yang sedang menghisap minumannya dengan sedotan.

"Jadi apaan? Jadian?" balas Luna yang tampak heboh.

"Jadi duet, pea!" jawab Chelsea gemas terhadap temannya itu.

"Ooh, kirain,"

***

Jika hari minggu Raina dan Samuel pergi ke sekolahnya untuk latihan basket, maka Luna dan Alvaro pergi ke mall untuk berjalan-jalan, sambil sesekali nonton bioskop. Bagaimana dengan Chelsea?

Begitupun dengan Chelsea, ia berlatih bernyanyi di sekolahnya.

"Beliin gue es krim napa" ucap Luna memelas.

"Kalo Taeyeon yang minta di beliin, bakal gue beliin. Gua mah ogah beliin lo" balas Alvaro membuat Luna kesal.

"Ya kali" singkat Luna, ia mengalihkan pandangannya.

"Apaan, tuh?" ucap Alvaro sembari melirik ke arah Luna mengalihkan pandangannya.

Luna pun memgikuti arah Alvaro memandang. "Sehun!" seru Alvaro, ia menyebut nama member dari boyband Korea yang di idolakan oleh Luna.

"Mana?" balas Luna heboh. Perlahan ia menyadari bahwa Alvaro telah membohonginya. Luna pun berbalik ke arah Alvaro, ingin sekali menepis bahunya dengan keras.

"Lah?" Alvaro telah menghilang bagaikan ditelan bumi, entah kemana cowok itu pergi. "Kemana tu cowok?"

***

Bestfriend Or Boyfriend?Where stories live. Discover now