Chapter - 11

26 1 0
                                    

Tetapi tiba-tiba...

"Sini, buat gue aja" ucap Samuel yang berdiri di belakang.

Dengan spontan aku balik belakang. Napasnya sedang terengah-engah, tidak beraturan setelah bermain basket. Terlihat bahwa dia sedang sangat haus.

Aku menatap botol air mineral yang ku genggam, lalu menatapnya.

Terlihat dari jauh bahwa Chelsea sedang sibuk berbincang-bincang bersama Luna dan Salsha.

Aku memutuskan untuk memberi air mineral yang ku genggam kepada Samuel. Dengan cepat ku berikan padanya.

Bukannya menerima terlebih dahulu, ia malah berkata. "Tegang amat".

"Ambil!" aku menyuruh Samuel untuk mengambil botol yang ku julurkan kepada Samuel.

Tanpa berterima kasih, ia langsung mengambilnya. Ia memutar tutup botol yang masih di segel, membuka-nya, lalu meminum-nya.

Dengan cepat aku pergi untuk menghampiri Chelsea dan Luna yang sedang duduk di linggir lapangan.

Aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang. Dengan cepat ku balikkan badanku. Benar saja, Samuel mengikutiku dari belakang.

Samuel tersenyum tanpa dosa kepadaku.

"Ngapain lo ngikutin gue?" tanyaku sinis.

"Ngikutin? Gue gak ngikutin lo" balasnya tanpa dosa. Aku memutar bola mataku, merasa kesal dengan pria ini.

"Berhenti ngikutin gue!" ucapku.

Aku hendak melangkah pergi. Baru satu langkah, langkahanku terhenti. "Kalo gue kejar?" ucapnya.

"Buat apa kejar gue? Buang-buang tenaga aja!" aku melipat tangaku, berbalik ke belakang.

"Udah dari kemarin kali gue ngejar lo" ucapnya membuatku tersentak.

"Gila kali ya ni orang" gumamku dalam hati sembari menggeleng-gelengkan kepalaku.

Daripada harus bertemu Chelsea, aku memutuskan untuk pergi ke kelasku tanpa di ketahui oleh teman-temanku. Aku pergi diam-diam, tanpa ku sadar Samuel mengikutiku dari belakang.

"Bisa gak lo gak ngikutin gue dari belakang?" aku membalikkan badanku di tengah perjalanan.

"Maunya gimana? Dari depan? Atau samping?" balasnya santai.

"Serius, Sam!" aku menggertaknya, lalu pergi begitu saja dengan muka memanas.

Setelah itu ia tidak mengikutiku lagi.

Para pembaca, mungkin dia lelah 😂

***

Setelah empat babak permainan bola basket dimulai, akhirnya seleksi telah berakhir.

-skip-

Pulang sekolah telah tiba. Aku berjalan menuju parkiran, menyandarkan tubuh di pinggir mobil sambil menunggu Chelsea dan Luna yang belum datang.

Hari ini adalah hari Rabu, hari piket Chelsea. Dan sekarang pasti Luna sedang menunggu Chelsea piket.

Tiba-tiba Samuel datang menghampiriku menggunakan motornya, menatapku.

Ngapain lagi sih ni orang?!

Aku tak membalas tatapannya, merasa risih.

"Kenapa tadi lo nggak nonton gue main basket?" tanyanya sok kenal.

"Emang lu siapanya gue? Sok sok kenal lagi.

Jawabnya tanpa berpikir terlebih dahulu. "Gue? Calon pacar lu lah".

Bestfriend Or Boyfriend?Où les histoires vivent. Découvrez maintenant