Sasuke menarik napas dalam. Dia sudah memutuskan untuk tidak membiarkan apapun yang ada di bawah sana dimiliki oleh manusia serakah macam Hiashi jadi setelah memantapkan hatinya, Sasuke menarik kuat cryptex yang seharusnya dapat membuka pintu di bawah lantai beranda.

Bunyi derit keras mengagetkan Hiashi. Pria tua itu hampir terjungkal saat lubang di depannya menutup dengan cepat. Kembali dia menoleh ke arah Sasuke dan Naruto berada. Di lihatnya cucu Madara itu memegang tabung yang adalah kunci pembuka pintu begitu erat di dadanya.

"Apa yang kau lakukan bodoh!'' Maki Hiashi.

Sasuke mundur pelan saat beberapa anak buah Hiashi mendekatinya. Naruto yang menyadari bahaya di sekitarnya reflek maju ke depan, melindungi Sasuke dengan tubuhnya.

"Serahkan benda itu!'' Hiashi mengulurkan tangannya, meminta Sasuke memberikan cryptex yang ada di tangannya.

"Tidak!'' Naruto menjawab cepat. Matanya melirik pada Sasuke yang berada di belakangnya, dia juga memperhatikan Itachi yang berdiri tidak jauh dari anak buah Hiashi.

"Cepat serahkan atau kalian...''

"Atau apa?'' Hiashi menoleh dengan cepat saat mendengar suara Itachi. Dia sedikit lupa kalau cucu Madara tidak hanya satu.

Rupanya Itachi berhasil merebut salah satu senjata api milik anak buahnya dan kini pistol itu tengah terarah pada putrinya.

Hinata berdiri diam di tempat dengan moncong pistol terarah ke punggungnya. Meski kaget tapi wanita itu berusaha menutupinya dengan baik. Hinata tidak menyangka, karena terlalu fokus pada apa yang dilakukan Naruto dan Sasuke dia jadi mengabaikan Itachi yang ada di dekatnya.

"Kau tidak akan berani melakukan itu Bocah'' Hiashi tertawa, meremehkan apa yang dilakukan Itachi.

Giliran pria tua itu yang menodongkan pistol ke arah Naruto. Hiashi sangat yakin, Itachi tidak akan mampu menembak putrinya.

"Siapa bilang'' Itachi menekan pelan pelatuk pistol itu. Hiashi yang melihatnya menggeratkan giginya. Dia tidak akan kalah, senjata masih terarah pada Naruto sedangkan anak buahnya diam mematung tidak berani bertindak tanpa perintah Hiashi.

"Kau menembak. Aku juga akan menembak kepalanya'' Hiashi mengangkat pistolnya tepat ke kepala Naruto. Pemuda pirang itu sampai menahan napas melihat senjata api berada begitu dekat dengan wajahnya.

Dalam hati pemuda itu sudah merapal semua doa yang dia bisa. Naruto jelas takut, tapi dia tidak mungkin menunjukkannya sementara Sasuke ada di dekatnya, bagaimana tanggapan Sasuke nantinya melihat dia ketakutan.

"Kau menembak. Aku hancurkan cryptex ini. Biar saja kita tidak mendapatkan apapun'' Hiashi melotot begitu Sasuke mengangkat tinggi tabung di tangannya, siap untuk dibantingnya ke tanah.

Tidak, Hiashi tidak akan mengorbankan kesempatannya mendapatkan harta karun hanya karena masalah kecil seperti ini. Hiashi memberi kode pada anak buahnya untuk mundur sedikit.

Senyum miring terbentuk di wajah Itachi. Di dekatinya Hinata yang masih diam. Lewat gerakan kepalanya Itachi memberi kode pada Naruto dan Sasuke untuk mendekatinya.

Naruto menyuruh Sasuke untuk lebih dulu berjalan ke arah Itachi dan dirinya menyusul kemudian.

"Pergi dan bawa cryptex nya'' Itachi bicara pelan pada Sasuke, menyuruh adiknya pergi.

"Tapi...'' Sasuke ragu dengan perintah Itachi. Kakaknya itu masih berdiri di belakang Hinata, mengarahkan moncong pistolnya pada punggung wanita itu.

"Cepat pergi! Kau juga Naruto. Jaga Sasuke'' Itachi melotot tajam pada Naruto yang sudah siap melontarkan protes. Naruto tidak mungkin meninggalkan Itachi begitu saja di situasi genting seperti ini.

TREASURE HUNTERWhere stories live. Discover now