CHAPTER 4

1.3K 200 39
                                    

"Aku mendapatkan cryptex nya. Aku juga menemukan sebuah kode di dalam hutan itu. Akan aku kirimkan ke Ayah untuk dianalisa'' Hinata menghentikan sesaat pembicaraannya di telpon untuk mengirimkan hasil foto yang di dapatnya di tengah hutan tadi.

"Aku akan kembali sore ini juga'' Hinata melirik anak buahnya yang sedang mengawasi keadaan sekitar ''Anak - anak itu masih ada di dalam hutan. Kalau beruntung mungkin akan ditemukan oleh petugas patroli tapi kalau tidak, berharap saja mereka bisa keluar dari sana'' sudut bibir Hinata tertarik ke atas, membentuk lengkungan senyum yang terlihat jahat.

Selesai bicara, gadis cantik itu menghampiri lima anak buahnya, memberi tahu bahwa mereka akan kembali ke Tokyo, dengan membawa hasil yang lebih dari yang mereka duga sebelumnya.

Hinata hanya di tugaskan ayahnya untuk menyelidiki hutan aokigahara sebulan ini. Dengan berpura - pura bekerja sebagai pemandu untuk turis yang akan memasuki hutan, gadis itu menyelidiki keadaan disana. Mencari sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa, karena petunjuk yang dipecahkan Madara hanya merujuk pada hutan ini. Dan mungkin memang ini keberuntungannya, dia bertemu dengan dua cucu dari Madara. Hinata tentu saja tahu identitas dari Itachi juga Sasuke karena sudah sejak lama keluarganya mengawasi keluarga Uchiha untuk mencari Madara yang diduga pergi bersama dengan Hashirama dengan membawa gulungan yang sudah dicurinya. Dan yang lebih mengejutkan ternyata cucu dari Madara ini juga tengah mencari harta yang hilang itu.

Hinata pernah mendengar tentang cryptex yang di wariskan oleh nenek moyang keluarga Senju turun temurun. Cryptex dan gulungan itu adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan. Hanya sayangnya gulungan itu sudah hilang, tapi Hinata tidak mempermasalahkannya karena ayahnya sudah menghapal isi dari gulungan itu. Tugasnya sekarang adalah membawa cryptex itu ke ayahnya dan mencari kode untuk membuka dan mengeluarkan isi dari cryptex itu.

Satu dari lima anak buahnya membukakan pintu mobil untuk Hinata, mempersilahkan majikannya untuk masuk sedangkan dia sendiri menempati posisinya sebagai supir. Empat lainnya mengikuti dengan mobil lain di belakangnya. Dua mobil hitam dengan kaca gelap berjalan dengan kecepatan sedang meniggalkan area sekitar hutan yang mulai gelap. Sinar matahari sudah berubah kemerahan, tanda bahwa matahari sebentar lagi akan menghilang dan digantikan dengan bulan. Malam mulai merayap menggantikan siang, menutupi sebagian bumi dengan kegelapan.

Itachi sekali lagi melihat waktu di jam yang melingkar di tangannya. Sudah jam lima sore lebih. Beruntung ini musim panas, siang hari menjadi lebih panjang sehingga meski jam lima, matahari masih tampak di langit, hanya saja cahayanya sudah mulai berubah kemerahan. Cahaya itu tidak mampu menembus kerapatan pohon dan hanya menghasilkan sinar - sinar kecil seperti laser yang menelusup melewati celah daun dan rating.

"Bagaimana Sasuke?'' Itachi bertanya cemas tentang keadaan adiknya pada Naruto. Keadaan hutan yang begitu hening membuat suara langkah mereka terdengar jelas. Keduanya menyusuri jalanan hutan dengan langkah cepat namun tetap waspada.

Sasuke tampak lemah di gendongan Naruto. Kepalanya disandarkan ke pundak pemuda pirang itu, sedang kedua matanya menutup. Tangannya masih mengalung di leher Naruto. Wajah Sasuke tampak basah oleh keringat dan terlihat lebih pucat dari biasanya.

"Mungkin racunnya mulai menyebar. Kita harus cepat mencari pertolongan'' Naruto menjawab tak kalah cemas. Tubuh Sasuke terasa lebih hangat dari biasanya. Mungkin efek racun ular itu mulai bereaksi. Cepat - cepat Itachi mengeluarkan ponselnya, berusaha menghubungi siapapun yang mungkin bisa menolong. Beberapa kali dicoba, namun sepertinya sinyal dan jaringan tidak terlalu mendukung. Tidak bisa tersambung.

TREASURE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang