CHAPTER 12

990 170 31
                                    

Itachi mengotak - atik ponsel di tangannya, wajahnya terus menunduk sejak tadi. Jalannya sedikit pincang. Kaki kirinya terasa nyeri setiap kali digerakan, apalagi digunakan berjalan seperti sekarang, tapi apa boleh buat, dia atau tepatnya dia dan Naruto harus segera menjauh dan pergi sebelum terpergok lagi dengan Hiashi dan anak buahnya.

Sudah cukup mereka di kejar - kejar petugas keamanan museum dan tanpa sengaja berpapasan dengan Hiashi saat akhirnya bisa keluar dan ganti di kejar Hiashi dan anak buahnya. Itachi merasa sangat sial hari ini. Dan sekarang sepertinya kakinya terkilir.

"Sasuke belum ada kabar?'' Naruto berjalan cepat di sampingnya, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada yang mengejar mereka.
"Ponselnya tidak bisa dihubungi'' Itachi merutuk menatap ponsel di tangannya. Saat ini dia benar - benar khawatir pada Sasuke. Apa adiknya itu bisa lolos atau tidak.

"Aku harap Sasuke baik - baik saja. Bukankah saat itu, Sasuke tidak bersama Hyuuga kan? Jadi kemungkinan Sasuke berhasil kabur'' Naruto mengerti apa yang dipikirkan Itachi karena di juga merasakan hal yang sama.

"Aku harap begitu'' Itachi menyimpan ponselnya dalam saku. Keduanya berjalan cepat menyusuri trotoar yang lumayan padat. Sinar matahari sudah mulai menguning, sebentar lagi akan tenggelam dan mereka belum tahu keberadaan Sasuke.

"Aku lapar'' Naruto mengusap perutnya yang mendadak berbunyi. Berlarian sejak tadi membuat tenaganya terkuras, dan tidak salah kan kalau sekarang merasa lapar.

"Aku juga. Tapi aku belum tenang kalau belum bertemu Sasuke. Kalau Ayah Ibu tahu Sasuke hilang, bisa dibunuh aku'' Itachi bergidik ngeri membayangkan orang tuanya yang mungkin akan mencincangnya kalau tahu anak kesayangannya hilang.

"Aku hubungi dia lagi'' kali ini Naruto yang mencoba menghubungi Sasuke, tapi yang menjawab hanya suara operator telepon yang menyatakan kalau nomor Sasuke sedang tidak aktif.
"Apa kita lapor polisi saja'' Naruto menoleh pada Itachi, meminta pendapat.

"Bilang saja kita turis yang baru pertama kesini dan tersesat'' lanjut Naruto. Pemuda pirang itu juga bingung apa yang harus mereka lakukan untuk bisa menemukan Sasuke.

"Kita cari tempat untuk tidur. Tunggu sampai pagi, kalau tidak ada kabar, baru kita ke polisi. Aku yakin polisi juga tidak akan bertindak. Sasuke baru menghilang beberapa jam'' jawab Itachi.

Naruto mengangguk kecil, membenarkan perkataan Itachi. Keduanya terus menyusuri jalan, sambil sesekali menengok ke belakang. Lagipula pergi ke polisi juga bukan ide bagus sebenarnya. Apa yang akan mereka katakan nanti. Menyamar menjadi turis yang tersesat kedengarannya kurang meyakinkan, apalagi yang tersesat seorang pemuda berusia tujuh belas tahun, sangat mengada - ada. Mereka harus memikirkan alasan yang lebih masuk akal.

"Aku pikir tidak akan bisa mengejar kalian?''

Itachi menghentikan langkahnya saat merasa ada seseorang yang menyentuh pundaknya dari belakang. Suara berat yang tidak dikenalinya masuk ke telinga Itachi juga Naruto. Dua pemuda itu menoleh bersamaan.

Di belakang, seorang pria dengan rambut panjang tersenyum melihat keduanya. Itachi dan Naruto meneguk ludah saat bisa menduga siapa pria yang ada di belakang mereka. Siapa lagi yang memiliki mata aneh seperti itu kalau bukan klan Hyuuga.

Itachi sudah siap berbalik dan kabur lagi, tapi niatnya harus diurungkan begitu ada dua orang lagi di depannya. Dua pria dengan tangan disilangkan di dada, berdiri tepat di depan mereka.

Tidak bisa menghindar, Itachi melirik pada Naruto yang juga terdiam. Raut mereka sudah mirip dengan maling yang ketahuan saat mencuri.

TREASURE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang