CHAPTER 6

1.3K 190 24
                                    

"Bisakah jalan lebih pelan? Hah... aku lelah'' Naruto mengeluh dengan napas tersengal. Dia sungguh lelah dan lapar kali ini. Benar - benar lapar, belum lagi udara dingin puncak gunung dini hari begini rasanya sudah menembus ke jaketnya hingga bisa dia rasakan sampai kulitnya yang meremang. Itachi berjalan beberapa meter di depannya, sementara Sasuke berjalan di sampingnya. Tangannya yang berbalut sarung tangan di genggam Naruto erat. Dia tidak bicara atau mengeluh, tapi jujur Sasuke juga merasa lelah. Dadanya bahkan terasa sesak karena tekanan udara puncak gunung, membuat kepalanya mulai sakit.

"Puncak sedikit lagi, kita harus sampai sebelum semakin banyak orang datang untuk melihat 'goraiko' '' Itachi menyahut tanpa menghentikan langkahnya.

Naruto menarik napas dalam, mengamati keadaan Sasuke yang juga kelelahan ''Kau masih bisa jalan?'' Tanya Naruto khawatir.

Sasuke memejamkan mata, mengatur napasnya yang sedikit tersengal, mereka jalan terlalu cepat dan buru - buru, membuat tenaga cepat terkuras.

"Yah.. aku bisa'' jawab Sasuke pelan. Dalam hati menyemangati diri untuk bisa menyelasaikan perjalanan.

Naruto sama sekali tidak yakin dengan jawaban Sasuke. Pemuda itu jelas lelah dan kedinginan. Dari penerangan yang minim Naruto bisa melihat wajah Sasuke yang mengeryit. Naruto melepaskan tangannya dari Sasuke untuk membuka ransel miliknya. Mengambil sebuah tabung kecil seukuran botol air mineral.

"Pakai ini'' Naruto menyodorkan benda di tangannya ke arah Sasuke ''Kau sakit kepala kan, jadi pakai ini, bisa sedikit meringankan''

Sasuke memandangi benda di tangan Naruto, berpikir kapan pemuda ini membelinya. Seingatnya mereka tidak membawa dari rumah. Dan saat berbelanja sebelum berangkat juga, mereka tidak beli.

"Dulu aku pernah naik ke gunung Fuji juga, jadi sedikitnya aku tahu apa yang mungkin diperlukan. Orang yang baru pertama kali naik gunung sering mengalami sindrom ketinggian karena perbedaan tekanan udara dan membuat kepala sakit, jadi aku mempersiapkan ini''.

Satu senyuman terbentuk di bibir Sasuke. Hanya senyuman tipis sebagai ucapan terima kasih. Pemuda raven itu mengambil tabung oksigen portable itu dan menghirup isinya pelan. Perasaan lega segera di rasakan begitu udara dalam tabung masuk ke paru - parunya. Beberapa kali hisapan, hingga Sasuke tidak lagi merasakan sakit di kepalanya, baru dia menyerahkan lagi tabung itu pada Naruto.

"Sudah lebih baik?'' Tanya Naruto.

"Humm... ayo jalan lagi'' Sasuke lebih dulu melangkahkan kakinya menaiki lereng gunung yang semakin curam sejalan dengan bertambah tingginya keberadaan mereka. Naruto mengikuti di belakang, setelah menyimpan kembali tabung miliknya. Naruto sudah menduga pasti Sasuke yang baru pertama kali naik gunung setinggi ini akan mengalami sindrom ketinggian, makanya saat tahu harus mendaki sampai puncak, Naruto langsung berpikir untuk membeli tabung oksigen, meski akibatnya dia hampir tertinggal bus yang akan membawa mereka ke gunung Fuji.

Itachi lebih dulu sampai di puncak setelah perjuangan keras selama dua jam. Beberapa meter di depanya menganga kawah gunung Fuji. Orang - orang yang juga sudah sampai bersamaan dengannya mencari tempat duduk masing - masing, mencari posisi bagus untuk melihat matahari terbit, padahal sekarang masih jam satu pagi, mungkin kurang, matahari baru akan terbit sekitar jam 5 lebih, tapi antusias pendaki memang sangat besar.

Naruto dan Sasuke sampai beberapa saat kemudian. Keduanya menghampiri Itachi yang tampak berdiri di dekat kawah dengan mata memandang tak berkedip pada sebuah gapura berwarna merah di seberang kawah. Torii, gapura yang biasa terlihat sebagai pintu masuk sebuah kuil. Malam begini tentu tidak terlihat jika gapura itu merah.

"Kita memutar sekarang'' Itu bukan pertanyaan, jadi Naruto maupun Sasuke tidak memberi tanggapan apapun. Keduanya melangkah dengan lebih hati - hati dan berjalan sejauh mungkin dari bibir kawah karena memang tidak ada pembatas di sekelilingnya.

TREASURE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang