Escaper

1.3K 239 42
                                    

"And I'm still standing here, and you're miles away. And I'm wondering, why you left?" – Missing You (John Waite)

***

"Sera, darling, gue bukan nggak suka tiba-tiba lo peluk kayak tadi, tapi liat-liat tempat juga dong. Coba tadi Bli Radi lagi ada di rumah, bisa sebelas dua belas nasib gue kayak Anne Boleyn."

Sera memutar pandangan ke arah pemuda di sampingnya, gadis itu mengernyit bingung, tak menangkap maksud lawan bicaranya. "Emang kalo Bli Radi ada di rumah kenapa? Hubungannya sama Anne Boleyn apa?"

"Masih aja nanya! Nih... nih... kepala gue bukan nggak mungkin bisa dipenggal sama dia!" seru lawan bicara Sera, telunjuknya sibuk membuat garis virtual pada lehernya. "Sama deh nasibnya kayak Anne Boleyn. Dipenggal!"

Sera tertawa. Kemudian mengibaskan sebelah tangannya. "Bli Radi udah nggak seganas kemaren-kemaren kok, Jev."

Laki-laki yang Sera panggil dengan sebutan 'Jev' itu kemudian mendengus. "Lo pikir gue percaya? Seganas-ganasnya manusia yang pernah gue kenal, cuma dia doang yang nggak ada obat. Apalagi kalo urusannya udah sama elo!"

"Serius. Gue rasa Bli Radi udah mulai agak jinak."

Jev mengerling, menunggu Sera melanjutkan kata-katanya.

"Lihat aja sekarang, Bli Radi belom nyeret Juno ke sini buat dihukum gantung, kan?" Sera berkelakar, berusaha memancing Jev tertawa.

Namun bukannya tertawa, lawan bicaranya itu malah menatap iba ke arahnya. Jev yang tadi berniat menyalakan mesin mobil sejenak mengurungkan. "Are you ok?" tanya cowok itu hati-hati.

Sera tersenyum hambar. Merasa atmosfer di sekitarnya mendadak kelabu, gadis itu kembali bersuara. "Gue cuma diputusin, bukan ditinggal mati."

Jev mengangguk, berusaha memahami bahwa saat ini Sera masih enggan untuk membahas perkara patah hatinya. "Jadi mau ke mana kita? Legian? Kuta? Jimbaran?"

"Mana aja, yang penting pantai."

"Berangkat!!"

***

Kali pertama Sera mengenal Jev, mungkin sekitar delapan belas tahun lalu, saat keluarganya masih tinggal di Bandung.

Benar. Sera dan keluarganya–termasuk Kenta–memang cukup lama tinggal di sana, di kota kelahiran Sera.

Waktu itu Sera belum lama resmi menjadi siswi sekolah dasar, kelas satu. Sementara Jev? Usianya mungkin baru empat tahun saat keluarganya pindah mengisi rumah kosong di seberang rumah Sera.

Usia Sera memang dua tahun lebih tua dari Jev. Dan kenyataan itu membuat Sera selalu merasa bahwa Jev adalah adik kecilnya.

Lulus sekolah menengah pertama, Sera dan keluarganya pindah, meninggalkan tetangga favorit mereka yang sampai hari ini masih tinggal di sana.

Kehadiran Jev di Bali saat ini pun bukan tanpa alasan. Cowok itu memang sudah empat tahun merantau di Pulau Dewata, berusaha menyelesaikan kuliahnya yang masih belum rampung.

"Nih." Jev menyodorkan sebotol bir yang tadi sengaja ia beli di pinggir Pantai Jimbaran.

Sera mendongak, menghunjami Jev dengan kerlingan menyelidik.

"Sebotol doang nggak bakal bikin lo hangover, kan?" Jev berujar, cowok itu kemudian mendaratkan tubuhnya di samping Sera, ikut-ikutan duduk menatap semburat jingga di cakrawala dari pesisir Pantai Jimbaran.

With or Without YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant