Epd 32

19.2K 882 43
                                    

"Kalau nanti kita ada anak . Abang nak lelaki ke perempuan ? " Zahra bermain-main dengan jari kasar milik Eiden .

"Tak kesah sayang . Yang penting  baby kita sihat afiat . Hensem macam abang . Cantik macam sayang " Eiden mengusap lembut rambut panjang Zahra .

Zahra memeluk tubuh tegap Eiden erat .

"Zahra sayang abang "

- - - - -

"Bb , jom pergi pantai ? " teruja Zahra menerpa kearah Eiden. Dari bilik dia berlari turun mendapatkan Eiden ditingkat 2 . Melihat kelibat Eiden terus didakap erat dari belakang .

"Pantai ? Buat apa ? " soal Eiden . Jarinya sibuk dengan joystick . Matanya fokus pada screen . PUBG dimain begitu ralik .

"Alaa , jalan-jalanlah abang ! Takkan uli tepung pula ? " sinis Zahra dengan rengekkan . Eiden menjeling Zahra .

"Pandai kenakan abang . Tak pergi baru tahu ! " ugut Eiden .

Zahra lepas tawa yang kuat . Sampai mengalir air mata . Perutnya ditekan tekan .

"Aduh hahahaha . Dah tu tanya soalan. Entah apa je " Eiden gigit bibir bawah bila tawa Zahra makin menjadi. Perlahan dia meletakkan Joystick sebelum...

"Argh !! Hahaahaba abangggg " jerit Zahra menggegar satu mansion tiga tingkat itu . Eiden mengeletek perut Zahra . Itu adalah kelemahan utama Aisy Zahra .

"Who is my angel ? " soal Eiden dengan tangan masih menggeletek Zahra .

"Me !! " teriak Zahra . Eiden lepas tawa kecil .

"Who is my pretty wifey !? "

"Meeeeeee !! Hahaha"

"Who is my baby girl !! " teriak Eiden teruja . Mereng betul . Suka hatinya melihat tawa Zahra .

"Me abang ! Me ! "  Eiden lepas tawa . Dia berhenti dari menggeletek . Dahinya dijatuhkan pada dahi Zahra yang tercungap-cungap .

"I love you bb " ucap Eiden . Zahra simpul senyum .

"Labiu more . Muach "

- - - - - - -

"Sayang !! "

Jeritan itu membuatkan Zahra turun ke ruang tamu dengan laju . Namun dia tidak menangkap kelibat suaminya . Deraian hujan lebat diluar rumah metenggelamkan suaranya. 

"Ab-.." tersentak dia saat tubuhnya terasa melayang .

"Ayangg " Eiden memeluknya erat dari belakang . Lengan Eiden dipukul lembut . Terkejut dia dibuatnya .

"Ye , nak apa ? " soal Zahra sambil mengusap pipi Eiden sebaik saja lelaki itu memusingkan badannya .

"Bb nak main hujan boleh ? "

Berkerut kening Zahra mendengar permintaan Eiden .

Wait wait..Eiden Rian ? Main hujan ? Weh ?

"Dah kenapa ? "

Terus tersebek Eiden mendengar soalan itu .

"Em , dah lama Bb tak main hujan . Bolehkan sayang ? Sekali ni aje ? " dia kerdipkan matanya berulang kali . Zahra tahan senyuman .

His Baby Girl : My Last LoveWhere stories live. Discover now