Epd 4

23.6K 1K 6
                                    

"ARA , nak honeymoon kat mana ? " soal Eiden memandang Zahra yang sedang bermain dengan jarinya .

"Ara okaylah Ian . Mana-mana pun , asal sentiasa dengan Ian . Chiaa chiaa "

Eiden ketawa kuat . Zahra zahra tak pernah tak cumil . Eiden pandang rupa paras Zahra diam-diam yang sedang ralik dengan phone Eiden .

Gadis ini terlalu naif baginya . Entah kenapa tiap kali bersama dengan Zahra manja dan sikap mengada-ngada dia akan semula jadi keluar . Zahra pun tak kekok jika berdua dengan dia . You know , it's like Eiden kenal Zahra dah lama .

Nak kata cinta Eiden pun tak pasti . Nak kata sayang , siapa tak sayang bini woi ? Tapi untuk kehilangan , ya , dia takut . Takut akan kehilangan gadis naif ini .

"Ara siap-siap okay ? Pukul 5 kita keluar dating ! Hee " sengih Eiden . Dia bermain dengan jari Zahra . Kadang dicium jari-jari itu , kadang digigit . Zahra laju menarik hidung mancung Eiden tiap kali jarinya digigit .

Kau lapar ke apa ni Ian ?

"Pergi mana ? " soal Zahra .

"Somewhere . Where there's only you and me " ujar Eiden tepat memandang anak mata Zahra .

Zahra terus mencubit geram pipi Eiden . Menjerit lelaki itu cuba meleraikan cubitan .

"Ingat sweet keeeee !! "

"Aaa ! Aaa !! Sayangg , tak sweet keee ?" Zahra lepaskan cubitan itu sebelum tawanya terletus . Merah habis pipi cik abang diusik .

Laju Zahra merebahkan kepalanya diatas paha Eiden . Bermain dengan jari kanan Eiden manakala tangan kiri Eiden pula bermain rambut Zahra .

"Kenapa Ian terima je masa daddy dengan
Mummy mintak Ara gantikan tempat ex tunang Ian ? "

Eiden menyandarkan kepalanya ke kepala katil . Tangannya masih mengusap rambut Zahra .

"I don't know , sweet . It's so sudden . I was really blur that time . Rose datang after late about an hour then suddenly she came with another man . Sumpah , i was soooo blur . Then lepas Rose pergi , you keluarkan soalan macam tu . And i was like (again ahahah) " Eiden menunjukkan riak terkejutnya .

Zahra ketawa dengan kuat melihat memek muka Eiden .

Eiden turut ketawa melihat Zahra yang mengekek tawanya . Dia tunduk sedikit mencium dahi Zahra .

"It's your turn . Kenapa Zahra nak kahwin dengan Ian that time ? Kenapa Zahra terima apa yang mummy suggest ? " kini soalan bertukar tuan . Sama isi lain jasad . hahahah merapu .

Zahra dongak memandang Eiden . Dia tersengih lebar .

"Masa tu Ara geram gila dengan Rose dengan Ian . Sebab korang berdua macam tah ape je . Yang sorang tu datang buat muka tak bersalah lepastu yang sorang tu diam je tak bantah apa-apa . Sebenarnya nak cakap dalam hati . Tapi terlepas mulut . Hiks , sorry " ujar Zahra .

Eiden ketawa kecil .

"Kita tak kenal pun kan sayang ? Tapi cara kita , life of marriage kita macam kita dah couple 2 3 tahun " ujar Eiden. Zahra jadikan anggukan sebagai jawapan .

"Walaupun kita kahwin tanpa rasa cinta , tapi Ian akan effort untuk buat rasa cinta tu datang semula jadi . Ian taknak force Ara untuk cintakan Ian . Tapi Ian janji , as long as Aisy Zahra isteri Eiden Rian yang sah , selama itulah Ian akan jadi suami yang terbaik untuk Ara "

Zahra sudah tercebik . Air mata mula bergenang . Terharu !

"So please , never give up on me okay ?No matter how big the storm , promise me we be in the raining day together . " bisik Eiden penuh lembut .

Zahra terus bangun merangkul leher Eiden . Dia duduk diatas riba Eiden .

"You too , Husband . Please never change "

Benar tak perlu luahkan cinta dan sayang untuk bahagia . Hanya senyum dan tawa menjadi pengikat setia .

"EIDEN ! "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"EIDEN ! "

Zahra mengeluh . Mana pulak laki dia ni .

Dia turun tangga dengan laju mencari Eiden disetiap bilik yang ada .

"Ara cari siapa ? Menjerit je dari tadi . Mummy yang dekat dapur pun dengar " Puan Risya keluar dari dapur bercekak pinggang .

Zahra tersengih merapati mertuanya .

"Mum ada nampak Eiden tak ? " lengan Puan Risya dirangkul .

"Eiden ke ? Tu , ada dekat luar " Zahra mencium pipi Puan Risya sebelum berlari keluar mencari Eiden .

"Eiden Ria.." dia yang tadi menjerit diakhiri dengan perlahan .

Eiden yang sedang ketawa dengan seorang gadis dipintu pagar membuatkan dia mengetap gigi .

"Lebih pula perempuan ni " gumamnya perlahan bila mata terpaksa menyaksikan perempuan entah amende nama pun tepuk tampar bahu Eiden sesuka Tok wan dia je .

"Eh sayang ! " Zahra terus menjeling Eiden yang baru terperasan kewujudan dia . Zahra terus menghentak kaki masuk kedalam rumah .

"Eh eh ! " Eiden terus meminta diri untuk masuk kedalam .

"I masuk dulu eh Rin "

Rina , jiran sebelahnya yang baru berpindah . Rina hanya mengangguk .

Langkah Eiden diperhati hingga hilang kedalam rumah .

Sayang ?

Episode 4 ✔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Episode 4 ✔

His Baby Girl : My Last LoveWhere stories live. Discover now