Epd 15

15.2K 835 57
                                    

Muka bengis Eiden membuatkan tiada siapa yang berani membuka mulut . Masing-masing diam menekur lantai .

"Macam mana korang buat kerja ?! Aku bayarlah gaji korang bukan tak bayar lah sial !! " tengking Eiden .

Merah habis mukanya kerana marah . Urat-urat juga mula timbul di leher dan dahi .

Terpaksa dia meninggalkan urusannya di London setelah menerima panggilan daripada Adam mengatakan Ayden dan Zahra terlibat dalam kemalangan dan diculik .

Eiden pandang Mikael , Adam dan Rayden yang juga sedang menunduk .

Bang !

"Jaga pun susah ke sial !? "

Bang !

"Bukan suruh kasi makan lah sial ! "

Bang !

"Bodoh !!! "

Bang !
Bang !
Bang !

Dia membaling pistol birunya ke lantai . Berkecai habis pistol bernilai juta ringgit .

"Cari adik aku dengan bini aku sampai dapat . Kalau tak jumpa , pecah kepala korang ! " teriak Eiden mengarah .

Terus pecut lari anak-anak buahnya menuju ke Firearms Room sebelum ke kereta masing-masing .

Eiden berdiri laju mendapatkan Mikael . Dicengkam kolar baju lelaki itu hingga terangkat .

"Siapa ? "

Mikael hanya diam .

"Aku tahu kau tahu siapa . Aku tanya sekali lagi . Sial mana !? "

"Khairina Letisha , anak Helang " jawab Mikael senafas . Terus Mikael di campak ke bawah .

"Aku kenal ?"

Adam mengangguk .

"Kenal . Kau kenal sangat Den . Rina , jiran baru rumah Mummy "

Nafas Eiden bagaikan direntap . Jantungnya bagaikan hilang .

"Ye , Rina . Yang kau buat baik . Yang kau tolong dia apa semua tu " sinis Adam .

"Dia gila Den . Dia buat apa saja sebab kau ! Dia gilakan kau ! " teriak Rayden .

Eiden memandang mereka keliru . Siapa sebenarnya Rina ni ? Kenapa dia bukan sekadar seorang jiran yang baru berpindah ?

Mikael tepuk bahu Eiden .

"Belum ada masa lagi kitorang nak terangkan . Kita selamatkan diorang dulu lepastu kitorang jelaskan "  ujar Mikael . Yang lain mengangguk setuju .

"Aku dah dapat detect location diorang " ujar Adam yang dari tadi menghadap laptop .

Eiden dan yang lain terus merapati Adam .

'Songkran , Thailand '

"Pui ! Sampai thailand kau bawa bini aku ? "

Eiden dengan bengis memandang cermin kaca dihadapannya .

"Kumpulkan budak seramai yang mungkin . Kalau boleh bawa turun setengah budak kita . Cakap King turun padang "

Bang !

Berkecai cermin tilik besar mewah itu . Eiden terus berlalu keluar .

Dia perlukan penjelasan . Namun ini bukan masa yang sesuai untuk bertekak . Nombor anak buahnya yang menjaga kawasan lapangan terbang didial .

"Kau siapkan kapal terbang kita . Aku bawa anak buah kali ni "

Tut.

Dia membetulkan jaket kulit hitamnya . Rayban hitam tersarung kembali di hidungnya . Rambutnya diraup kebelakang sebelum dia masuk kedalam Ferrari hitamnya . 

His Baby Girl : My Last LoveWhere stories live. Discover now