Selamat membaca!!🐋
~~~
"Dad, that's enough."
.
"Ini sekolah apa coba?"
.
"Heeeeeissh... Cewek tu minum boleh ngrokok jangan."
.
"Jangan Song, Kwon aja biar official."
.
"Seburuk apapun, dia tetep bokap lo Jen."
.
"Ini acaranya gimana? Mau nyusulin...
Seluruh anggota keluarga Choi udah ada di ruang makan kecuali Lisa, Lisa masih di kamar of course. Dia masih acting berantem sama June.
"Kok kursinya kosong satu? Sapa yang belum dateng?" Sang kepala rumah membuka obrolan.
"Kak Twinnie Pak." Raesung njawab dengan posisinya yang udah siap mimpin doa makan. Mendengar jawaban anak ragilnya atau si Raesung, Mr. Choi ngliatin June dengan seksama.
'Wah, beneran perang ini kayaknya.'
"Son." June masih nyander di kursi sambil merem, kepalanya ndongak ke atas.
"Twinson." June belum gerak. Mulai gess, Seunghyun nggebrak meja makan. Reflek kaget semua.
"Maaf Pak. Tadi kenapa manggil?" Seunghyun natap sangar June yang nunduk.
"Liat Bapak Son." June ngangkat wajah perlahan.
"Apapun masalahmu sama Twinnie, Bapak anggep udah selesai. Sekarang, cari Twinnie trus ajak makan bareng. Bapak nggak mau tau dan denger buat semuanya, kita nggak akan makan kalo Twinnie belum ada di kursinya, ti-tik." Taehyun + Raesung langsung melotot then liat-liatan.
Raesung ngasi kode ke Taehyun biar nglakuin sesuatu. June masih duduk di kursinya tanpa beranjak, masih sok berkutat dengan pikirannya. Seunghyun udah balik sibuk sama ponselnya. Bom balik ke dapur bikin kopi buat suaminya. Sebelum Taehyun sukses nginjek kaki June, June berdiri ke kamar Lisa diikuti tatapan dari Raesung dan Taehyun. Dia ngetuk pintu Lisa beberapa kali. Tanpa jawaban. Dia ketuk lagi, dia buka pintunya dan masuk. June nutup pintunya lagi. Nyamperin Lisa yang lagi duduk di kursi belajar fokus ke laptop + pake headphone.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
June nglepas headphone Lisa, dia taro di meja trus muter kursi yang Lisa dudukin.
June menyilangkan tangan menatap Lisa.
"Nggak liat jam apa?" Lisa geser dikit, liat jam dinding di belakang June.
"Udah liat."
"Jam berapa coba?" Lisa liat jamnya sekali lagi.
"Jam setengah sembilan kurang empat, emang kenapa?" June mukul jidat Lisa.
"Santai woy!" Si korban mukul balik tangan pelaku.
"Yok buruan keluar, dah pada nungguin lo."
"Oh, jadi dari tadi belum pada makan gara-gara nungguin gue?" June dah diambang batas kesabaran. Dia puter kursi Lisa dengan segenap hati dan kekuatan, menghasilkan lengkingan indah nan merdu yang suaranya sampai ke ruang makan.
Ekspresi penghuni ruang makan?
Boleh dibayangkan sendiri...
"Gue itung sampe lima kalo lo nggak ikut gue keluar, liat aja apa yang akan terjadi sama koleksi hoodie lo!"
"IYAAAAA! TUNGGUIN GUEEEEEE!" Lisa turun dari kursinya nyusulin June. Belum sampe kebuka full pintunya, si Lisa dah nubruk June...
"Gausah lari Twinniekuuuuuuu. Lo mau gue kena semprot lagi ha?!" June berdiri trus narik kedua tangan Lisa.
"Puyeng ini Son." Lisa mencoba berdiri tegak sambil ngrapiin rambutnya.
"Dah yok, keburu laper nih." June ngacak-acak rambut Lisa, ngrangkul lehernya then dia bawa ke ruang makan.
