'Accepted?'

18 3 0
                                    

Setelah menyelesaikan shift, Sehun pergi ke apartemen Kai untuk mencurahkan kesedihannya. Kai mendengarkan dengan seksama segala keluh kesah temannya ini.

"Trus lo sekarang maunya gimana? Masih mau berjuang sama imajinasi lo atau mau udahan?" Sehun terdiam.

     "Trus lo sekarang maunya gimana? Masih mau berjuang sama imajinasi lo atau mau udahan?" Sehun terdiam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

"Adek, tolong panggilin Kakakmu."

"Mas Twinson aja to." Raesung membalik buku yang dia pegang ke halaman selanjutnya.

"Son, panggil Twinnie. Son, Twinson." June tidak mengangkat kepalanya dari meja makan. Seunghyun melihat ke arah anak sulungnya.

Taehyun memberikan isyarat menolak dan menunjuk Bobby di sebelahnya yang sedang bermain ponsel.

"Wes Jio aja, tolong panggilkan Twinnie le. Masuk wae, masih mandi paling, bilang suruh cepet."

"Iya Pak." Bobby menuruti perintah Seunghyun dan masuk ke kamar Lisa dengan Lolli dan Jelly. Mereka berdua ngefans sama Bobby. Bobby mengetuk pintu kamar mandi Lisa yang tidak terkunci.

"Luvy, dah selesai (pintunya terbuka dan Bobby perlahan melongok ke dalam) belu-m? (Lisa menoleh) Oh my goodness." Bobby seketika mengambil langkah panjang dan menangkap Lisa sebelum mengenai lantai. Lolli + Jelly melolong.

June bangkit dari kursi dan lari ke kamar Lisa. Dia melihat Bobby sedang membaringkan kembarannya di tempat tidur. June menyingkirkan Bobby dan mengecek kondisi Lisa. Bunda dan Bapak ikut masuk.

"Mas Alpha tolong buatke bubur, 3 sendok nasi 2 gelas air." Taehyun langsung berangkat.

"Adek tolong nyalain lampu, humudifier, sama penghangat ruangan." Raesung juga langsung melakukan apa yang Bundanya suruh.

"Twinson tolong buatke teh jahe." June berat hati meninggalkan Lisa. Dia harus diseret Bapaknya dulu baru mau pergi.

"Mas Jio tolong tungguin Twinnie di sini, Bunda tak ngambilin baju gantinya Twinnie." Bobby ambil kursi belajar, dia geser ke samping tempat tidur Lisa, dan duduk di sana. Raesung menempelkan thermometer pada telinga Kakaknya.

"Kemaren udah dibilangi tapi ngeyel."

"Dibilangi apa?" Raesung menunjukkan thermometer tadi pada Bobby. 39oC

"Kemarin tu udah dibilangi nek suruh minum vitamin trus makan, tapi si anak satu ini lupa vitamin e ndhak diminum, susunya yo ndhak diminum, sarapan tok sama ngemil roti dia tu seminggu ini. Kemarin juga dah agak anget badane, tapi maksa latihan sampe pagi buta. Itu kalo ndhak dipaksa tidur yo ndhak mau tidur." Bom dateng membawa seperangkat kebutuhan Lisa saat demam.

"Tolong Mas Jio, Lisa dipindah posisi dulu. Melintang gini (sambil memberikan gestur tubuh) nanti Bunda mblonyohi (mengusapkan minyak) sambil nggantiin baju, Mas Jio tolong ngeringke rambutnya Twinnie. Adek tolong bilang Bapak suruh ngirisin bawang merah di mangkok." Bobby mengangkat Lisa dan memosisikannya melintang biar lebih gampang Bom ngraawatnya.

"Hairdryer di laci bawah meja situ Mas." Bobby mengambil sisir dan hairdryer.

"Bun, (Bobby syok langsung balik badan) Jio keluar dulu aja deh Bun. Nanti kalo Bunda udah selesai baru Jio ngeringin rambutnya Twinnie." Bom tersenyum, sesuai dugaannya, Bobby adalah anak yang luar biasa. Acc jadi calon menantu.

"Yaaa, tolong ditenangin itu Twinson. Gerang gedhe nangisan (sudah besar cengeng)." Bobby meletakkan kembali apa yang tadi dia ambil then keluar kamar Lisa tanpa menghadap Bunda.

Dia jalan ke dapur dan bener aja, June lagi mbakar jahe sambil nangis. Taehyun di sebelahnya bikin bubur bodo amat. Bobby ngrangkul pundak June. June langsung memeluk Bobby dan menangis sekenceng-kencengnya. Satu tangan nggantiin mbakar jahe, satu tangan menepuk-nepuk punggung June.

"Dah nih jahenya, diapain sekarang?" June kembali ke pekerjaannya semula. Masih sambil nangis.

.

Keadaan sudah mulai terkendali, June udah nggak nangis sehisteris tadi, pekerjaan yang lain juga udah selesai, Lisa juga udah bangun dia lagi makan disuapin June, anggota keluarga yang lain termasuk Bobby juga lagi makan dengan tenang.

"Habisini kami mau berangkat ya Pak, ke GABBIA. Ambil mobilnya Jio sekalian refreshing bentar." Taehyun mengedipkan mata. Seunghyun hanya melirik sebentar.

"Ya sana nek mau pergi, ati-ati. Mamas dikurangi rokok e, jangan mainan cewek, inget dah punya Camilia. Ya? Awas lho. Karma ntar ke adek-adek. Jio tolong ingetin ya kalo Alpha mulai nakal."

"Hehe, iya Bun. Ntar Jio lapor kalo Mas Alpha nakal." Taehyun nginjek kaki Bobby.

"Daaah, berangkat dulu ya. Salim." Setelah salim Bapak + Bundanya mereka berangkat.

.

Di jalan, seperti biasa mereka mbahas soal mobil. Hingga di satu titik,

"Gue tadi denger lo manggil Twinnie 'Luvy'" Bobby terdiam. Hening.

"Mmmm, ya gitu Bang. Kebawa aja dari pas pemotretan buat N0NA90N." Bobby senyum kaku.

"Kalo emang ada rasa sama adek gue, maju aja, gue dukung. Gue akan sangat bersyukur kalo dia sama lo."

"Kalo gue sih mau aja Bang sama adek lo, masalahnya adek lo mau nggak sama gue yang notabene temen mantannya (Hening bentar). Lagian bukan cuma gue yang suka sama Calisa Bang, saingan gue banyak. Termasuk dia sendiri." Bobby senyum lagi, kali ini senyum miris.

" Bobby senyum lagi, kali ini senyum miris

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




---

Silakan pencet bintang & berkomentar <3

My Love 2 My Family (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now