Chap 19: Hidden Secret

888 88 2
                                    

"Ini lezat sekali!"

Seokjin tersenyum mendengar pekikan Jungkook. Taehyung yang duduk di samping Jungkook, mengangguk tanda setuju. Sepasang kekasih tersebut tersenyum sangat lebar dengan mangkuk berisi mandu-guk buatan Seokjin di tangan mereka.

Jungkook kembali menyuap pangsit beserta kuahnya, dia memekik untuk yang kedua kalinya ketika menelan makanan di mulutnya. Seokjin tertawa pelan melihat reaksi Jungkook.

"Aku tidak tahu masakanku selezat itu, Jungkook-ah." Seokjin berdiri, mengambil mangkuk kosong dari tangan Taehyung.

Jungkook tersenyum lebar, "Masakanmu adalah masakan terlezat yang pernah aku makan sejak datang ke Seoul, Seokjin."

Seokjin berterima kasih dengan memberikan seulas senyuman sebelum dia berjalan meninggalkan ruang tengah dengan membawa mangkuk kosong.

Namjoon memerhatikan Seokjin dengan senyuman di wajahnya.

Hobi Seokjin adalah memasak dan dia menyalurkan hobinya dengan bekerja paruh waktu di restoran dekat apartemennya. Seokjin juga sering memasak untuk seluruh penghuni apartemen walaupun tidak ada yang memintanya.

Memasak bukan hanya keahlian Seokjin. Dia juga ahli dalam berakting dan yang membuat Namjoon terkejut, Seokjin juga ahli dalam hal manajemen. Namjoon kembali mengingat kejadian beberapa bulan lalu, saat Seokjin membantunya menyelesaikan masalah keuangan di perusahaan.

Tapi Namjoon heran kenapa Seokjin, perempuan yang memiliki banyak talenta, selalu diganggu mahasiswa di kampus.

Namjoon tahu Seokjin merupakan mahasiswa kesayangan dosen di kampus dan dia jarang mendapat nilai jelek. Namjoon juga tahu dengan kepintaran Seokjin, banyak mahasiswa yang akan iri. Tapi perlakuan yang Seokjin dapatkan sudah kelewat jauh dari batas.

Namjoon sudah mencoba berkali-kali menghentikan para mahasiswa yang mengganggu Seokjin, namun semuanya sia-sia. Semua tindakannya hanya akan membuat situasi semakin kacau. Terutama sejak satu kampus tahu bahwa Namjoon adalah kekasih Seokjin. Semua mahasiswa akan memanggil Seokjin 'pelacur' atau 'jalang'.

Seokjin tidak pernah memberitahu Namjoon. Lantas bagaimana Namjoon bisa tahu?

Namjoon tahu saat dia mengajak Seokjin ke pesta lulusannya. Saat Seokjin sedang di toilet, Namjoon tidak sengaja menguping percakapan beberapa perempuan yang berada tidak jauh darinya. Awalnya Namjoon mengabaikan mereka, namun saat perempuan-perempuan itu menyebut nama Seokjin dan memanggil Seokjin 'pelacur', emosi Namjoon melonjak.

Tidak lama setelah itu, Namjoon langsung menarik Seokjin menuju parkiran ketika Seokjin keluar dari toilet.

Seokjin mungkin terlihat seperti seorang perempuan cantik dengan ketulusan hati yang besar serta talenta yang sangat banyak, namun Seokjin tetaplah seorang manusia dan setiap manusia pasti akan tiba di suatu titik di mana mereka ingin menyerah. Namjoon menyadari hal itu.

"Hyung."

Namjoon mendongak, mengerjapkan matanya.

"Astaga! Aku sudah memanggil selama lima menit," Taehyung menepuk dahinya. "Apakah semua baik baik saja?"

Namjoon menghembuskan napas, menggeleng, "Sejak tadi pagi tidak ada yang baik-baik saja."

Taehyung menatap khawatir kakaknya, "Apa yang terjadi?"

"Membicarakannya hanya akan membuat kepalaku pening." Namjoon mengangkat bahunya, "Tapi aku menyuruhmu datang ke sini untuk membicarakan hal tersebut, jadi apa boleh buat."

Namjoon bersedekap, menyandarkan punggungnya ke sofa. Namjoon lalu menatap Taehyung, "Ngomong-ngomong di mana Jungkook?"

"Ya Tuhan!" Taehyung berseru, "Jungkook pergi ke dapur menyusul Seokjin-nuna beberapa menit lalu, hyung."

Hold On [ Namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang