12. My Dearest is A Programmer- Neighbour

228 20 0
                                    

12. My Dearest is A Programmer-Neighbour

Chapter sebelumnya...

= = = = = = = = = =

Dengan hati-hati Abel membuka pintu. "Assalamualaikum, jeng." Sapa seorang wanita yang mengenakan gamis panjang berwarna putih gading dan kerudung dengan warna yang senada.

Abel melongo memperhatikan make up yang menempel pada wajahnya, lipstick berwarna merah terang terlihat lebih menyilaukan dari pada matahari yang mulai tenggelam di depan matanya. Abel baru menyadari jika rumah ini menghadap ke arah barat, akan menjadi hal yang menyenangkan jika setiap hari dia bisa melihat senja dari teras rumah.

"Wa-waalaikum salam." Jawab Abel gugup saat menatap mata wanita yang terlapisi softlens berwarna abu-abu, matanya terlihat mengerikan di mata Abel, tidak seperti cosplayer yang sering ia wawancarai.

= = = = = = = = = =

Be happy for no reason, like a child

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Be happy for no reason, like a child. if you are happy for a reason, you're in trouble, because that reason can be taken from you.

Unknown

"Silakan masuk bu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silakan masuk bu." Abel menggeserkan tubuhnya dan mempersilakan wanita itu masuk. Beruntunglah tadi Abel sudah melepaskan plastik yang membungkus kursi kayu minimalis berwarna coklat dan meja kayu berwarna krem yang ditempatkan di ruang tamu.

"Duh jeng, jangan panggil bu dong." Wanita itu menekan pada kata bu. Abel hanya mengangguk sambil tersenyum kaku, setelah wanita itu duduk dengan nyaman di kursi, Abel pun berjalan menuju dapur untuk mengambilkan minum. Namun, wanita itu langsung mencegahnya, "No, jeng. Ngga usah ambilin minum, saya cuma sebentar kok." Wanita itu mengedip-ngedipkan matanya centil.

Abel bergidig tapi tetap memaksakan diri duduk di seberang wanita itu. "Kenalin." Wanita itu mengulurkan tangannya yang dipenuhi tiga cincin beraneka warna. "Saya Milla, istri ketua RT disini. Kalo boleh tau, jeng siapa namanya ??"

My Dearest is A ProgrammerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang