6. Dendam

3.8K 193 4
                                    

Ketiganya sekarang berada di dalam ruangan putih di sekolahnya itu, UKS. Tempat dimana Ayndra berbaring lemah dengan perban di kepala. Dua cewek yang melihatnya mengepalkan kedua tangannya.

"Ay, ayo buruan bangun please. Jangan kayak gini dong, Ay," ucap Dhina sambil menunduk diam tak bergerak dari posisinya.

"Guwe gak terima! Ini kita baru masuk dah diginiin, guwe gak terima! I no longer care if they are our seniors. I will definitely repay them for their actions today," Geram Nola.

"Guwe ke kelas dulu buat izin sama ambil tas. Lo tunggu dan jagain Ayndra. Okay?" Usul Diah yang diangguki oleh Nola.

Dhina beranjak keluar dan berlalu pergi menuju kelas. Sepanjang langkah kakinya melangkah, sumpah serapah untuk senior-seniornya itu ia gumamkan. Langkahnya ia percepat menuju kelas yang terlihat pintunya masih terbuka sendiri, tepatnya di ujung koridor.

Ia mendengar suara dari anggota OSIS yang berada di dalam kelas, sudah pasti ada senior yang memberikan kegiatan untuk masa orientasi siswa ini. Tidak mempedulikan sekitar, ia melangkah maju dan membuka pintu.

Membuat semua mata di kelas menatap pada pintu. Menjadi atensi seluruh siswa di kelas tak membuat Dhina merubah raut wajah kesalnya.

Melihat ke depan untuk mengetahui siapa seniornya, saat ingin meminta izin raut wajahnya datar sedatar triplek. Matanya memicing tajam ke arah seniornya berdiri.

Masuk ke dalam kelas tanpa mengucap sesuatu dan segera mengambil tiga tas, dua di antaranya milik dari sahabatnya. Bermaksud keluar sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Hey, Dhin! Senior udah dateng juga, lo mau kemana?" Tanya seorang siswi yang duduk sebangku dengannya.

Dhina yang kini berada di ambang pintu pun berbalik dan memandang seniornya di depan yang sedang menunduk. Menolehkan kepalanya pada siswi yang bertanya dan menjawab semua rasa penasaran mereka.

"UKS. Buat apa guwe peduli? Toh gak penting juga," Berbalik dan segera beranjak pergi, namun tertahan karena ucapan lirih dari seniornya.

"Maaf," Ucap Danial dan Kevin bersamaan sambil menunduk. Sedangkan Aldi, hanya diam tak berkutik.

"Maaf? Maaf kata lo? Hah.. lo pikir dengan kata maaf dari lo kejadian tadi gak bakal terjadi? Lo pikir dengan maaf lo, sahabat guwe bisa bangun sekarang tanpa luka sedikitpun? Kita ni mau sekolah apa mau diajak tawuran hah?" Bentak Dhina tak tahan dengan semua yang telah terjadi hari ini.

"Wait for our next revenge because there will be no mercy for you," Ujar Dhina memperingati dengan pandangan menusuk.

"And now you have to be more careful," Tambah Dhina dan langsung pergi meninggalkan kelas. Semua siswa bahkan diam tak berani bertanya.

"Huuhh... next. Kita lanjutkan!" Aldi bersuara dan kelas kembali pada kegiatan berikutnya.

----

"Shit!! Damn it!! Fuck!!" Umpat Dhina dalam langkahnya saat berjalan menghampiri kedua sahabatnya yang berada di UKS.

____

"What? Maaf? Dia kira gampang dengan kata maaf? What the fuck! What the hell! Guwe gak terima, kita balas nanti kalau Ayndra dah sadar," Ucap Nola geram sendiri.

Cklek

Suara pintu dibuka dan menampilkan tiga sosok cowok yang membuat mereka emosi seketika.

"Ngapain lo bertiga kesini? Kita gak butuh maaf lo semua. Keluar lo!!" Pinta Nola dengan menekankan setiap kata.

Melangkah maju menuju tiga sosok cowok itu, dan mendorong paksa supaya mereka keluar. Usaha Dhina dan Nola berjalan baik. Mereka keluar, tapi kedua cewek itu tertahan karena pergelangan tangan mereka dicekal.

"Please listen to me first. I just wanted to apologize, so I apologize for my attitude earlier," Ucap Danial lirih.

"Gak butuh maaf dan lepas tangan lo!" Titah Nola seraya melepas cekalan itu dengan kasar.

"Go out now, and just wait for the play date. Ini bakal jauh lebih gak terduga dari yang sebelumnya," Ucap Dhina. Keduanya beranjak pergi dan masuk kembali ke dalam ruangan itu, tanpa peduli ketiga cowok itu.

"Kita bakal balas itu semua Ay, jadi please bangun dong," Ucap Dhina lirih. Mata Ayndra perlahan terbuka dan tersenyum yang dilakukan Ayndra setelahnya saat melihat kedua sahabatnya kini tengah duduk di samping ranjang tempat ia pingsan? Mungkin.

"Lakuin kalo kalian mau. Guwe bakal dukung kalian. Guwe dah bangun, Do not be sad anymore, okay?" Ucapan Ayndra langsung membuat Dhina dan Nola semangat dalam hal balas dendam kali ini.

Seringaian muncul dari bibir ketiganya.

Tunggu aja semuanya dan rasakan - batin Nola

Semua itu bakal ada balasan kalo itu menyangkut sahabat-sahabat guwe. Tungguin aja apa rencana selanjutnya dari kita bertiga - Dhina

Guwe gak terima sama apa yang udah kalian lakuin, so kalian bakal dapat imbasnya kalo macem-macem sama kita bertiga. Trio bangsatnya anak jalan an - Ayndra

















02 Desember 2023
Dipublikasikan oleh:
Ar_Arka

Trio Bad Girls (END) ||TAHAP REVISIHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin