11. My Dearest is a Programmer- Ace Hardware Shopping Date

Start from the beginning
                                        

Abel mengambil segelas air dingin dari kulkas dan menenggaknya hingga tandas. Wajahnya masih terasa panas dan ia yakin wajahnya memerah padam. Jantungnya masih berdetak dengan ritme yang cepat.

Abel menyandarkan tubuhnya pada meja di samping wastafel, beberapa kali gadis itu menarik dan menghembuskan napasnya berharap dapat menetralkan detak jantungnya.

Semua berjalan di luar perkiraannya. Ia pikir Ardian hanya akan mengucapkan terima kasih atau yang lebih masuk akal dia akan menganggap ucapan Abel hanya candaan. Nyatanya Ardian membalas pernyataannya.

Yang menjadi pertanyaan saat ini di kepala Abel, apakah Ardian menjawab pernyataannya dengan asal atau sekadar bercanda ataukah dengan serius dari lubuk hati.

Abel mengambil celemek bergambar anime K-On yang tadi ia beli dan langsung memakainya. Tangannya bergerak membuka kulkas dan mengambil sayap ayam, brokoli, dan tahu. Rencananya ia akan membuat oriental chicken wing, brokoli goreng tepung dan tahu goreng. Abel tersenyum saat melihat bahan-bahan yang ia perlukan tersedia dengan lengkap di atas meja.

Sepertinya memasak menjadi cara efektif untuk menetralkan kinerja jantungnya.

Abel membuka pintu kamar Ardian untuk mengantarkan segelas macha latte untuk mengganjal perut Ardian selama menunggu Abel memasak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Abel membuka pintu kamar Ardian untuk mengantarkan segelas macha latte untuk mengganjal perut Ardian selama menunggu Abel memasak.

“Ar, ini minum dulu. Lumayan buat ngeganjel.” Abel menundukan kepalanya tak berani menatap Ardian.

“Simpan aja sini.” Ardian menunjuk tempat kosong di samping laptop tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Abel menaruh cangkir itu. Ardian menengokan kepalanya, “Thanks.” Ujarnya singkat dibarengi senyuman.

Wajah Abel kembali memanas, buru-buru Abel menegakan tubuhnya dan berjalan kembali ke dapur.

“Hey !!” Panggil Ardian saat Abel berdiri di ambang pintu. “You are blushing.” Senyum jahil menempel pada wajah Ardian.

“Ardian no baka !!” Abel menutup pintu cukup keras meninggalkan suara debaman yang terkalahkan oleh suara tawa Ardian.

“Ardian no baka !!” Abel menutup pintu cukup keras meninggalkan suara debaman yang terkalahkan oleh suara tawa Ardian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lima belas menit sebelum azan magrib Abel sudah selesai memasak. Aroma pedas manis menguar dari piring yang berisi oriental chicken wing bertabur wijen.

My Dearest is A ProgrammerWhere stories live. Discover now