11. My Dearest is a Programmer- Ace Hardware Shopping Date

Comenzar desde el principio
                                        

Kiriman-kiriman itu hanya berisi gambar komputer, laptop, laki-laki yang duduk di depan perangkat kesayangannya seperti yang sedang Ardian lakukan, code editor dan meme mengenai programmer yang sedikit tak dimengerti Abel.

Abel mengklik salah satu meme berbahasa Indonesia, ia pun membacanya dengan saksama. Pacaran itu sama programmer, titik koma aja di perhatiin apa lagi kamu.

Abel menggeser meme itu. Pacaran itu sama programmer, kode program aja peka apa lagi kode dari kamu.

Uso !!” Abel memencet tombol kembali dengan kasar.

“Ada apa ??” tanya Ardian tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar.

“Aku barusan baca meme tentang programmer.” Ujar Abel sebal.

“Terus ??”

“Katanya programmer itu peka sama kode, itu kan ngga bener.”

“Loh kok ngga bener ??” Ardian membalikan badannya untuk memperhatikan Abel, topik ini sepertinya cukup menarik.

“Buktinya kamu aku kodein ngga peka-peka!!”

Ardian tertawa, “Lah ngapain kamu ngodein aku ?? aku peka kok sama kode.” Ardian mengambil laptopnya dan memperlihatkan apa yang sedang ia kerjakan, “Nih lihat, tiap hari aku mainnya sama kode, masa kamu masih sebut aku ngga peka ??”

“Iya kamu peka, pekanya sama kode komputer!!”

Lagi-lagi Ardian tertawa, “Terus kamu maunya apa, Bel ??”

Abel memberungut, Ardian benar-benar tidak peka. Sepertinya sekarang saat yang tepat untuk menyatakan perasaannya. “Aku tuh dari dulu suka sama kamu !! Cuma kamu nya aja ngga nyadar !!” wajah Abel memerah seperti kepiting rebus.

Ardian terdiam dan menyimpan laptopnya, lalu duduk di samping Abel, “Aku juga suka sama kamu.” Ardian mengusap puncak kepala Abel. “Nah sekarang, udah ya kamu jangan protes lagi. Mending kamu bikinin aku makan malam.”

Abel mendongkak, wajahnya semakin memerah melihat senyum Ardian dalam jarak yang sangat dekat. “Bikinin aku makan malam ya....” lanjut Ardian dengan nada merajuk. Abel segera menjauhkan diri dari Ardian dan bangkit menuju dapur.

She is blushing !!!” ujar Ardian setengah berteriak saat Abel sudah menghilang dari balik pintu. Kapan terakhir kali Ardian membuat seorang perempuan merona seperti itu ?? seingatnya tidak pernah. Bahkan adiknya tidak merona saat Ardian memberikan sebuah kejutan manis saat ulang tahunnya.

Abel terlihat manis dimatanya saat merona. Gadis itu cukup berani menyatakan perasaanya lebih dahulu padanya, Ardian tidak berpikir jika Abel gadis murahan. Menurutnya Abel gadis luar biasa yang tidak ingin kehilangan orang yang ia cintai.

Cinta.

Abel mengatakan jika ia menyukai Ardian bukan mencintainya. Lalu hubungan apa yang akan mereka jalani tanpa rasa cinta. Setidaknya itu sedikit menghapus keraguan Ardian untuk membawa Abel ke rumahnya. Biarkan cinta tumbuh seiring berjalannya waktu.

 Biarkan cinta tumbuh seiring berjalannya waktu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
My Dearest is A ProgrammerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora