15.

7.5K 338 14
                                    

Alma dan Galang yang sedang berjalan menuju ke parkiran. "Semua orang gak akan ada yang percaya," jeda Galang menatap Alma sambil berjalan. "Kalo gue pacaran sama lo," lanjutnya tersenyum miring.

Alma hanya bisa terdiam dengan kepala tertuduk sambil berjalan dan mendengar ucapan Galang.

"Kenaapa?" ucap Galang berhenti berjalan yang akan memberi jawaban. Sementara Alma masih berjalan mendahului Galang.

Alma yang menyadari itu langsung berhenti tanpa berbalik badan. Tidak mampu menatap wajah Galang. Bagi Alma itu sungguh menyeramkan. Menyeramkan karna kelakuaanya yang selalu marah-marah.

"Karna lo cupu!" Galang berjalan mendekati Alma secara perlahan-lahan.

Hati Alma kembali lagi hancur mendengar kata 'cupu' di mulut Galang. Kemudian Alma sedikit melirik kesamping melihat Galang, namun tetap saja dalam benaknya selalu saja ada rasa takut yang muncul tiba-tiba, membuat Alma tidak jadi melihat wajah Galang.

Galang menghela nafas, perlahan-lahan. Menatap Alma yang selalu menunduk dihadapannya. "Kenapa sih lo nunduk mulu tiap gue ada dihadapan lo?" Kali ini pertanyaan Galang tidak terlalu keras yang selalu membuat Alma tersentak kaget.

Pertanyaan itu selalu membuat Alma bungkam untuk menjelaskannya kepada Galang. Sudah beberapa kali Galang bertanya soal itu tapi Alma tidak selalu menjawabnya.

"Jawab!" ucap Galang kembali keras.

Alma tersentak kaget, tubuhnya nyaris bergetar.

Galang yang melihat Alma dalam keadaan seperti ini langsung tertawa remeh. Namun tawaan itu kembali terdiam. "Udah lah lupain!" Galang kembali berjalan kemudian diikuti Alma dari belakang.

***

"Ga..Galang kita mau kemana?" tanya Alma saat didalam mobil. Mobil Galang seharusnya melaju lurus namun Galang malah berbelok entah mau kemana?

Galang menatap Alma sekilas dengan sorot matanya yang terkesan tajam dimata Alma. Membuat Alma yang melihatnya kembali menundukan kepala. "Lo kan pacar gue," jeda Galang, seketika Alma tersentak kaget dengan ucapannya. "Maksudnya pura-pura," lanjut Galang jadi malu sendiri.

"Lo harus tau semua tentang gue, jadi kalo ada orang yang nanya tentang gue lo pasti bakalan tau," ucap Galang.

Alma melengo setengah mati, ia harus tau semua tentang Galang? "Memangnya harus banget iya?" batin Alma bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Dan besok sekolah, gue harap rambut lo gak diikat ataupun di kepang satu. Rambut lo harus digerai." Dari tadi Galang berbicara memerintahkan Alma.

"Tapi-"

Galang memotong ucapan Alma. "Gue udah bilangkan, besok rambut lo digerai biar lo gak cupu! Kalo lo cupu mana mungkin semua orang percaya kalo gue pacaran sama lo! Yang ada rahasianya kebongkar kalo kita pura-pura pacaran." Galang memutar kedua bola matanya.

Alma tidak menjawab lagi setelah itu namun kali ini Alma sedang bingung. Galang mau membawa dirinya kemana?

***

Alma melihat pemandangan yang begitu sederhana namun terlihat indah dengan lapangan basket yang terdapat didekat danau. Serta rumah kecil yang terdapat dipinggir taman serta lapangan basket bisa disebut itu pila.

"Rumah, taman, lapangan basket dan danau semuanya milik Orang Tua gue, gak seharusnya lo tau. Tapi... Entahlah gue juga gak tau kenapa gue bawa lo kesini?" Galang bertanya-tanya pada dirinya sendiri, padahal tadi Galamg tidak berniat untuk membawa Alma kesini, bukan ini yang Galang maksud untuk membawa ketempat yang tadi Galang inginkan. Namun, hatinya mengatakan untuk membawa Alma kesini.

Alma Where stories live. Discover now