Part 11

11K 534 2
                                    

Zac perlahan-lahan menurunkan tangan Melisa dari wajah Melisa. Zac pun berkata...

Maaf ya sayang, kalau waktu itu kissmark di dada dan di leher kamu kebanyakkan. Habisnya kamu cantik banget dan sexy banget sih. Jadinya mas tergoda deh, kamu kan bridesmaid paling cantik di antara teman-teman kamu. Kalau kemaluan kamu sakit, itu kan wajar sayang. Waktu itu kan kamu masih perawan. Lagipula, mas Zac ML sama kamu 2X.

What?
2X?

Iya sayang, makanya jadi deh 2 dedek bayinya. Iyakan anak daddy tersayang...

Ucap Zac sambil membelai-belai perut Melisa dan mencium perut Melisa berkali-kali dengan lembut. Tiba-tiba Melisa berkata dengan sangat sedih dan dengan mata berkaca-kaca...

Mas Zac...
Mas Zac nggak akan maksa-maksa Lisa untuk menggugurkan kedua anak-anak Lisa kan, seperti yang lain?
Zac menghapus air mata Melisa yang jatuh di atas pipi. Zac pun berkata...

Nggak sayang, mas nggak akan maksa-maksa kamu buat menggugurkan mereka berdua. Mas akan hargai setiap keputusan kamu, apapun itu. Mas izinkan mereka berdua hidup di dalam rahim kamu sampai mereka berdua lahir nanti. Mas akan selalu mendampingi dan mensupport kamu.

Terima kasih banyak ya mas Zac...
Ucap Melisa langsung memeluk tubuh Zac. Zac pun membalas pelukkan Melisa dan berkata...

Kembali kasih sayang.
Tapi kamu harus ingat ya sayang, besok kita berdua harus berangkat ke Amerika. Untuk sementara waktu kita berdua menetap di Amerika buat menjalani perawatan medis sampai kamu melahirkan si kembar dan sampai kamu benar-benar sembuh dari penyakit kanker rahim.

Kalau Lisa nggak bisa sembuh gimana mas? Kalau tuhan menginginkan nyawa Lisa gimana mas?

Hus...
Nggak boleh bilang gitu, kamu nggak boleh pesimis. Kita berdua harus berusaha seoptimal mungkin. Ingat ya sayang, kamu harus selalu optimis. Nggak boleh depresi lagi, nggak boleh banyak pikiran lagi karena itu baik untuk kesehatan kamu dan untuk si kembar. Iya kan baby twin nya mommy and daddy?
Ucap Zac mengelus-elus perut Melisa. Tiba-tiba Zac berkata...

Sayang, aku boleh nggak kissmark di bagian leher dan dada kamu?

A...apa?

Ucap Melisa dengan gugup, panik dan malu. Zac pun kembali berkata...

Sayang, boleh ya, ya, ya...

Melisa tersipu malu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Zac pun perlahan-lahan mendekatkan bibirnya ke leher Melisa. Zac mulai mencium leher Melisa dan memberikan banyak kissmark. Zac pun perlahan-lahan membuka gaun pengantin yang di pakai Melisa sampai ke bagian dada. Zac pun mulai mencium dan memberikan banyak kissmark.

Setelah memberikan banyak kissmark,  Zac dan Melisa pun memesan makan siang. Zac dan Melisa pun makan siang di dalam kamar hotel. Zac menyuapi Melisa sesuap demi sesuap sampai habis. Zac sangat senang sekali melihat Melisa berusaha keras untuk menghabiskan sepiring nasi dan segelas susu hamil meskipun Melisa tidak nafsu makan.

Melisa tetap memberikan nutrisi terbaik untuk kedua anak-anak kembarnya. Zac juga memberikan vitamin untuk ibu hamil. Setelah selesai makan siang, Zac memijat kedua kaki Melisa sampai Melisa tertidur pulas.



Beautiful Bridesmaid (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang