Part 5

14.7K 775 3
                                    

Zac pun dengan gugup bertanya pada Mika...

A...apa Melisa sedang hamil, Mika?

A...apa?
Ucap Mika kaget karena keceplosan tentang kondisi Melisa. Zac pun kembali bertanya pada Mika.

Mika, jawab yang jujur, apa benar saat ini Melisa sedang hamil?

I...iya mas, maafin Mika mas, soalnya Mika nggak kasih tahu kondisi Melisa yang sebenarnya sama mas Zac. Mika takut mas Zac nggak mau menerima Melisa sebagai sekretaris pribadi mas Zac. Mas Zac, Mika mohon jangan pecat Melisa. Dia sangat membutuh kan pekerjaan di perusahaan mas Zac. Melisa sangat membutuhkan banyak uang untuk biaya pengobatan kanker rahimnya dan kedua bayinya, mas Zac.

Dua?
Bayinya kembar?

Iya mas.

Dia...dia hamil berapa bulan?

4 bulan mas.

A...apa?
4 bulan?
A...ayahnya siapa?

Nggak tahu mas.

Mika, mas tanya ayah anaknya Melisa itu siapa?

Nggak tahu mas Zac, jangan tanya-tanya laki-laki bejat yang nggak punya hati nurani itu deh, bikin bete' aja.
Ucap Mika kesal dan marah-marah.

Mika, kamu kenapa jawabnya gitu sih? Mas itu tanyanya baik-baik sama kamu.

Maaf...

Mika heran melihat ekspresi wajah Zac yang penuh tanda tanya. Mika pun kembali bertanya pada Zac.

Mas Zac, mas Zac kenapa nanya terus sih tentang Melisa? Mas Zac cinta sama Melisa?

Apa?
Ucap Zac kaget. Mika pun kembali bertanya...

Kenapa mas Zac kaget gitu? Apa beneran dalam waktu 1 bulan mas Zac jatuh cinta sama Melisa?

Zac hanya diam tidak menjawab pertanyaan Mika. Mika pun kembali bertanya...

Oh ya mas, mas Zac kemana tiba-tiba menghilang saat resepsi pernikahan Mika dan mas Fras 4 bulan yang lalu?

Apa?

Ucap Zac lagi-lagi kaget dengan pertanyaan Mika. Zac pun cepat-cepat keluar dari ruangan rawat inap Melisa menghindar dari semua pertanyaan Mika. Zac kembali ke dalam mobilnya dan duduk di kursi kemudi. Zac melihat sebuah buku agenda milik Melisa yang terjatuh di dalam mobil. Zac pun mengambil buku agenda tersebut, membuka dan membacanya selembar demi selembar.

Dear diary...

Diary tadi aku bertemu dengan seorang pria yang sangat tampan mengenakan Tuxedo berwarna Hitam. Tadi aku nggak sengaja nabrak dia. Pria itu baik banget sama aku, tadi dia nolongin aku. Dia langsung tarik tangan kanan aku dan memeluk belakang punggung aku sehingga aku tidak terjatuh.

Diary...
Tadi jantungku berdetak dengan sangat cepat saat kedua mataku menatap kedua matanya yang sangat indah.

Diary...
Pria bertuxedo Hitam tadi sangat care sekali sama aku. Tadi dia panggil aku cantik, tadi dia bilang aku nggak boleh lari-lari lagi. Dia takut aku terjatuh kembali.

Diary...
Hari ini untuk pertama kalinya aku merasakan indahnya jatuh cinta, cinta pada pandangan pertama. Tapi hari ini untuk pertama kalinya aku merasakan sakitnya patah hati karena pria tersebut bukan di takdirkan oleh tuhan menjadi milikku karena aku hanyalah seorang bridesmaid di hari pernikahannya.

Diary...
Pria bertuxedo Hitam itu bernama Zachary Adhiwiguna.





Beautiful Bridesmaid (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang