Part 4

15.5K 810 5
                                    

1 bulan kemudian...

Melisa menemani Zac meeting di luar kantor dengan klien. Zac melihat wajah Melisa pucat dan berkata...

Melisa, apa kamu sedang sakit? Kenapa wajah kamu sangat pucat?

Nggak kok pak Zac, saya baik-baik saja.

Meeting pun berjalan dengan sangat lancar. Setelah meeting selesai, Zac dan Melisa pulang ke kantor. Di sepanjang perjalanan Zac dan Melisa hanya diam. Zac pun berbicara...

Melisa, kita berdua makan siang dulu di restoran Jepang.

Melisa hanya diam tidak menjawab pertanyaan Zac. Zac menoleh ke  samping kiri dan melihat Melisa yang sedang menutup mata sambil bercucuran keringat di dahinya. Zac pun berbicara sendiri di dalam hati.

Jadi Melisa sedang tertidur, tapi kenapa keringat di dahinya banyak sekali? Bukankah AC di mobil ini nyala dan dingin. Apa jangan-jangan dia pingsan?

Zac pun menghentikan laju mobilnya di pinggir jalan. Zac langsung menyentuh bahu Melisa, meggerak-gerakkannya dan memanggil-manggil nama Melisa. Tiba-tiba kepala Melisa jatuh ke samping kanan. Zac langsung memeriksa pernapasan dan urat nadi Melisa.

Zac pun cepat-cepat menyalahkan mobilnya kembali dan menuju ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, Zac langsung menggendong tubuh Melisa dan membawanya ke ruang UGD. Melisa pun secepatnya mendapatkan perawatan medis dan Zac mengisi identitas Melisa di ruang pendaftaran.

Setelah dari ruang pendaftaran Zac kembali ke UGD dan menunggu Melisa di luar ruangan sambil mondar-mandir. Tiba-tiba ada seorang dokter wanita yang melihat Zac mondar-mandir, langsung menghampiri Zac dan berkata...

Zac, kamu ngapain ada di depan UGD gini? Siapa yang sakit, mama papa kamu?

Bukan kok tante, mama papa sehat-sehat aja kok.

Terus siapa, pacar baru kamu? Kamu udah punya pacar? Pacar baru kamu sakit apa Zac?

Bukan tante, yang sakit sekretaris pribadi Zac. Tadi dia tiba-tiba pingsan di dalam mobil.

Apa?
Maksud kamu Melisa, sahabatnya Mika waktu SMU dulu?

Iya tante, tante kenal juga dengan sahabatnya Mika?

Iya, tante kenal beberapa bulan yang lalu saat Melisa menjadi pasienya om dan tante.

Pa...si...en...?
Apa Melisa pasien sakit jiwa dan sakit kanker rahim, tante?

Iya Zac.
6 bulan yang lalu dia menjadi pasien tante. Dia menderita penyakit kanker rahim dan 4 bulan yang lalu dia menjadi pasien om kamu karena Melisa mengalami depresi. Jiwanya terguncang saat 2 cobaan datang dalam hidupnya sekaligus. Untung saja dia tidak depresi lagi sehingga dia tidak perlu lagi mengkonsumsi obat anti defresi.

Melisa pun kemudian di pindahkan ke ruang rawat inap. Zac dan tantenya menemani Melisa menuju ruang rawat inap. Mika yang sedang koas di rumah sakit tersebut melihat Melisa, mamanya dan Zac masuk ke ruang rawat inap dengan 2 orang suster. Melisa pun masuk ke dalam ruang rawat inap Melisa. Setelah kedua suster tersebut keluar dari ruang rawat inap Melisa, Mika pun langsung bertanya...

Ma...
Mas Zac, Melisa kenapa? Apa dia baik-baik saja? Apa penyakit kanker rahimnya kambuh lagi? Apa bayinya harus segera di gugurkan secepatnya?

Bayi?

Ucap Zac sangat kaget.

Beautiful Bridesmaid (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang