Beautiful Bridesmaid (1-24 End).

Part 6

Zac sangat terkejut saat melihat namanya terukir indah di buku agenda milik Melisa. Zac pun berbicara sendiri di dalam mobilnya...

Jadi dia adalah bridesmaid cantik yang menabrakku di gereja waktu itu.

Zac kembali membaca buku agenda tersebut.

Diary...
Seharusnya tadi aku nggak jadi bridesmaid bayaran, seharusnya tadi aku datang ke pernikahan kakak sepupunya sahabatku Mika. Aku kan udah lama nggak ketemu Mika. Mungkin tuhan marah sama aku karena aku mata duitan. Tapi kan diary aku kan sedang butuh banyak uang untuk menyelesaikan skripsi aku. Aku harus secepatnya lulus kuliah. Tahun ini kan kedua adik-adik kembar aku harus lanjut kuliah.

Diary...
Tadi kenapa perutku sakit sekali ya? Tadi aku malu-maluin banget dan udah buat semua teman-teman bridesmaid khawatir, gara-gara sakit perut aku pingsan di acara pernikahan orang. Untung tadi acaranya belum mulai. Kalau udah mulai kan gawat.

Zac pun berkata...

Jadi bridesmaid yang pingsan waktu itu adalah Melisa.

Zac membuka lembaran berikutnya...

Diary...
Sahabat baikku besok menikah dengan pria yang sangat di cintai dan mencintai dengan tulus. Mika, semoga kamu berbahagia ya dengan Fras. Semoga kamu cepat punya anak dan menjadi seorang ibu.

Tuhan...
Mengapa aku begitu bodoh? Seharusnya aku cepat-cepat memeriksakan perutku yang sering sakit yang aku rasakan sejak 1 tahun yang lalu. Dengan begitu aku tahu bahwa aku mengidap penyakit kanker rahim.

Tuhan...
Aku ingin sekali menikah seperti sahabatku Mika. Aku ingin sekali menjadi seorang ibu. Aku ingin sekali hamil. Aku ingin sekali di dalam rahimku ini ada anak darah dagingku sendiri. Tuhan bisakah aku memiliki darah dagingku sendiri meskipun hanya 1?

Zac membuka lembaran berikutnya.

Tuhan...
Sebelum aku pingsan, tadi aku melihat pria yang aku cintai dan aku rindukan selama 1 tahun ini di acara pernikahan sahabatku Mika dan Fras. Tadi Zachary Adhiguna sedang tersenyum lewat di depan kedua mataku.

Zac sangat terkejut membacanya. Zac pun berkata sendiri di dalam mobil...

Jadi waktu itu selama 1 tahun dia mencintai dan merindukan aku. Jadi saat di acara resepsi pernikahan Mika, dia melihat aku.

Zac pun membuka lembaran berikutnya.

Tuhan...
Kenapa tadi aku ada di dalam sebuah hotel tanpa mengenakan sehelai benang pun? Bukankah tadi aku pingsan di depan lift. Tadi kepalaku pusing sekali dan rahimku sakit sekali.

Tuhan...
Kenapa tadi ada noda darah di atas sprei yang berwarna Putih bersih? Kenapa dada dan leherku banyak bekas kissmark? Kenapa kemaluanku sakit sekali? Siapa yang telah memperkosaku, tuhan?

Tuhan...
Apa yang harus aku lakukan? Aku memang ingin sekali menjadi seorang ibu. Aku memang ingin sekali memiliki seorang anak dari pria yang aku cintai tapi kenapa aku harus hamil dari pria yang telah memperkosa aku 2 bulan yang lalu.

Zac sangat kaget sekali saat mengetahui bahwa Melisa hamil karena hasil pemerkosaan yang terjadi di acara resepsi pernikahan adik sepupunya, Mika di hotel 4 bulan yang lalu.

Zac langsung menutup buku agenda tersebut dan meletakkannya di atas kursi mobil. Zac cepat-cepat keluar dari dalam mobil, berlari menuju ruang rawat inap Melisa.