Veranda meremas ujung dress nya, untuk memantapkan niatnya. Ia sudah putuskan untuk meminta maaf dan menjalin hubungan baik dengan Kinal.
"Ve ?" Veranda terperangah.
"Ada apa ?" Kinal merubah duduknya menjadi tegak menghadap Veranda.
"Ada yang ingin aku sampaikan"
Kinal mengernyit kan dahinya. Kaget, heran bercampur menjadi satu, hingga membentuk pertanyaan dalam pikiranya. Tapi Kinal idak menyuarakan nya, ia memilih diam menunggu kata selanjutnya dari bibir Veranda.
"Aku...mau minta maaf" kini mata Veranda tertuju pada Kinal. "Maaf atas sikap tidak baik ku selama ini sama kamu, sempat menuduh dan menyalah kamu atas Deva, aku minta maaf"
Kinal masih membuka mulutnya, mencerna semua kalimat yang keluar dari mulut Veranda. Tanpa ingin menyelanya sedikit pun, entah dikarenakan kondisi nya yang sedang tidak fit. Atau mungkin karena Kinal ingin mendengarkan pengakuan Veranda.
Veranda lalu mengalihkan pandangannya.
"Kenapa ?" merasa Veranda tak lagi akan melanjutkan ucapannya, Kinal menyuarakan tanya.
Veranda mendelik. "Kenapa kamu meminta maaf ?" lanjut Kinal.
Meta Ve mengerjap lalu berdehem sejenak. "Ya karena aku sadar tidak seharusnya aku bersikap seperti itu sama kamu, dan selama beberapa hari kebelakang. Membuat aku tahu kalau kamu memang pria baik"
Veranda menanti reaksi Kinal, tapi pria di hadapannya itu diam bergeming. Membuat Veranda menerka-nerka apa yang di pikirkan oleh Kinal, apa Kinal tak mau memaafkan nya ? Atau....
Seorang pelayan datang membawakan makanan yang tadi di pesanya. Tidak ada pembicaraan apapun lagi, suasana berubah hening sejak uacapn terakhir nya tadi. Hanya suara denting sendok yang beradu dengan piring. Kinal tampak fokus dengan makanannya. Dan Veranda yang masih memperhatikan nya menghembus napas pasrah, sepertinya memang Kinal tidak mau meaafkanya.
"Kenapa tidak dimakan ?"
Eh
Veranda gelagapan, tanganya mengaduk asal makanan miliknya. "I-ini makanannya masih panas, jadi aku menunggu samapi agak dingin"
Kinal menaruh sendok dan garpunya, ia tahu sedari tadi Veranda memperhatikan dirinya. Kinal memegang tangan kiri Veranda. "Tak ada yang harus di maafkan, maupun meminta maaf. Wajar jika seseorang kehilangan ia bersikap demikian, aku tidak mempermasalahkan"
Jantung Veranda bergemuruh, entah karena perkataan Kinal atau akibat dari sentuhan tangan Kinal di tanganya. Yang jelas Veranda merasa seperti orang bodoh.
Dan sesuatu dalam hatinya menghangat tanpa di sadari nya.
"Kalau begitu, teman ?" ujarnya tersenyum, seraya mengulurkan tanganya. Seperti orang yang baru berkenalan.
"Teman ?" ulang Kinal heran.
"Iya.. Aku ingin mempunyai hubungan baik, ya dengan berteman tak ada salahnya kan ?" Veranda tidak tahu jika perkataan nya membuat Kinal merasa sesak.
"Ya..teman" jawab Kinal dengan menyambut uluran tangan Veranda. Lalu Tersenyum untuk menyamarkan wajah kecewa nya.
Jangan berharap lebih Kinal, teman saja sudah cukup bagus untukmu. Memangnya kau siapa ? Dan seharusnya kau bersyukur.
Kinal menunduk, ia lupa mengingatkan jika dirinya tidak bersahabat baik dengan yang dinamakan harapan. Veranda itu seperti candu yang mematikan. Berada di dekatnya selalu mampu membuat Kinal untuk berani menggantungkan harapan. Walau Kinal tau untuk terkabul adalah mustahil baginya.
***
Sepertinya langkah yang di ambil Veranda untuk berhubungan baik dengan Kinal itu tepat. Karena kini Veranda merasa lega, seolah beban salam dirinya terangkat. Dan ia tak harus merasa canggung lagi jika berada di dekat Kinal.
Keduanya sedang berjalan di lobby rumah sakit, sekembalinya dari makan siang mereka. Ternyata Kinal tipe pendengar yang baik, selain itu juga Kinal enak untuk diajak bertukar pikiran. Berwawasan luas, dan dewasa. Membuat Veranda kagum pada kesan pertama penilaian nya. Hal itu membuat sesuatu dalam diri Veranda tertarik ingin mengenal lebih jauh sosok Kinal.
Kinal menghentikan obrolan ringan mereka setelah sampai di depan pintu ruang rawat Mamanya.
Kinal masuk di ikuti Veranda, ia kembali duduk di samping kanan bangsal mamanya. Sedangkan Veranda bergabung dengan Papa dan Bella di sofa.
Tak ada yang membuka suara, suasana begitu hening dan tenang. Sampai bola mata Bella menangkap pergerakan dari bagian tubuh mamanya.
"Tangan Mama bergerak" pekik Bella. Membuat Kinal, Ve, dan Rifat terperanjat mendekati bangsal.
"Nngghhh"
"Ma, mama" ujar Rifat yang kini berdiri di samping kiri bangsal istrinya.
Perlahan Neni membuka matanya, membuat semua yang ada di ruangan itu tersenyum lega.
Pertama yang dilihat Neni adalah Rifat "Pa, aku dimana ?" ia meringis merasakan pusing di kepalanya.
"Mama di rumah sakit"
"Rumah sakit ? Lalu dimana Deva ?"
Jelas saja pertanyaan Neni membuat semua yang berada disana terkejut, terutama Rifat. Apa yang terjadi pada istrinya sampai-sampai ia menanya kan Deva yang sudah tiada. "Deva mana Pa ? Dia--" Neni mengalihkan pandangannya dan mengembangkan senyum ketika matanya melihat Kinal, yang menatapnya khawatir.
"Sayang... Mama senang kamu disini" ucap Neni pada Kinal. Bukan hanya Kinal yang bingung dengan perlakuan tiba-tiba Neni yang seperti ini. Rifat, Veranda, Bella pun sama. Apa kecelakaan itu membuat Neni sadar atas perilaku nya selama ini pada Kinal ?
Neni menarik Kinal untuk memeluknya. Dan Kinal yang masih dalam keterkejutan nya hanya diam tapi ia mencondongkan tubuhnya untuk memeluk sang mama. Mungkinkah ini pertanda jika Mamanya sudah menerima dirinya ? Dan Kinal memejamkan mata, seperti inikah rasanya dipeluk seorang ibu ? Yang baru pertama kali Kinal rasakan. Sungguh rasanya begitu nyaman dan hangat, Kinal merasa hatinya begitu penuh. Seolah ia sudah menemukan hal yang selama ini hilang. Bolehkah untuk kali ini Kinal berharap jika ini bukanlah mimpi belaka. Rasa haru tak mampu ia tahan airmatanya luruh seketika, membuatnya semakin mngeratkan pelukan nya pada Neni. "Mama"
"Iya sayang, mama senang kamu kembali...Deva"
DEG!
Seperti mendapat hantaman palu godam raksasa pada ulu hati Kinal. Seluruh tubuh Kinal membeku, aliran darahnya mendadak berhenti begitu saja. Apa maksud mamanya ?
Tbc.....
Gimana ? Semoga memuaskan ya part nya....
ESTÁS LEYENDO
Levirate (END)
Fanfiction(Venal area) Warning Awas BAPER !!!! [Private acak] 😼 (25 oktober 2016) BxG Ketika Cinta sejati hadir menjelma Cinta yang baru, menawar hati yang sudah tertutup mati. "Hati dan Cintaku sudah mati , tapi Kenapa dengan perlahan namun pasti kamu...
part 32 'which is not considered'
Comenzar desde el principio
