part 27 'Menyakitkan'

1.7K 230 48
                                    

part ini di dedikasi kan untuk DyoSalmont
Lunas ya beb janjiku 😹

#########################

Hari ini dan beberapa hari kedepan Veranda terpaksa mengambil cuti untuk menemani Denzel yang dirawat di rumah sakit. Dokter yang memeriksa mengatakan jika putranya itu mengalami alergi, Veranda sempat heran karena ia tidak pernah memberikan makanan yang dapat menyebabkan alergi anaknya kambuh.

Saat ini Veranda sedang sibuk membujuk Denzel untuk makan. Karena sedari tadi malam Bocah tampan itu terus menolak untuk makan.

"Makan ya sayang ? Biar cepet sembuh" bujuk Veranda.

Denzel menggelengkan kepalanya, anak itu hanya mau digendong oleh Veranda.

"Di suapin Nenek ya ? Nanti kalau Denzel mau makan, Nenek beliin mainan baru. Mau ya ?" bujuk Mami nya Veranda.

"Gak mau!" rengek Denzel, ia hanya menyandarkan kepalanya di dada Veranda.

Tiba-tiba pintu ruang perawatan itu terbuka, memunculkan sosok Kinal yang baru datang dari kantor dengan tangan yang membawa sesuatu.

"Siang" Kinal menyalami ibu mertuanya yang menemani Veranda. Lalu Kinal menghampiri Denzel yang berada di pangkuan Veranda. "Denzel kenapa ?" tanya Kinal.

"Dia gak mau makan" jawab Veranda tak acuh. Melihat Kinal mendekat Denzel langsung mengangkat tanganya meminta di gendong Kinal "Daddy.." lirihnya dengan lemah.

Veranda langsung turun dari bangsal yang tadi ia tempati, lalu digantikan Kinal. Tangan Kinal mengambil sesuatu dari dalam kantong yang ia bawa, lalu mengeluarkan mobil mainan keluaran terbaru yang di beli nya sebelum datang kemari. "Lihat deh Daddy bawa apa buat Denzel"  melihat reaksi Denzel yang tertarik Kinal tersenyum. "Denzel suka ?" dan dibalas anggukan antusias.

"Boleh di mainkan, asal Denzel harus makan ya ? Daddy suapin oke ?" bocah menggemaskan itu hanya mengangguk dengan mata fokus pada mainan nya.

Veranda sedikit sebal, karena anaknya lebih menurut pada Kinal. Namun ia juga lega karena akhirnya Denzel mau makan.

Kini Denzel terlihat sedikit segar tidak lemas seperti sebelumnya, anak kecil itu senang bermain dengan Kinal yang memainkan mobilnya. Sementara Veranda hanya memperhatikan dalam diam sambil duduk di sofa dengan memegangi ponselnya, sedangkan Mami nya sudah pamit pulang setelah Kinal datang.

Sampai saat ini, Veranda masih memikirkan perubahan sikap Kinal yang mendadak berubah padanya. Dengan tiba-tiba mengatakan memiliki perasaan terhadap nya. Rasanya sangat tidak mungkin, mengingat dirinya baru mengenal Kinal beberapa bulan silam saat Kinal pertama pulang ke Indonesia.

Tok

Tok

Tok

Ketukan pintu mengembalikan kesadaran Veranda. Pintu terbuka perlahan dan masuk seorang wanita. Veranda mengernyit heran tak mengenalinya dan langsung bertanya. "Maaf anda siapa ?"

"Saya---"

"Sinka ? Kok kamu gak bilang kalau mau kesini ? Ayo masuk" interupsi Kinal begitu melihat siapa yang datang. Ve diam memandanginya masih dengan kerutan di dahi nya.

"Oh ya Ve perkenalkan dia Sinka, investor dari Emerald di kantor kita" ujar Kinal.

Ve sedikit tak menyangka namun segera ia bersikap biasa, lalu bangkit dan seraya menyambut uluran tangan Sinka. "Veranda" tukasnya ramah.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang