Part 21 (Kebenaran Yang Menyakitkan)

259 7 0
                                    

Oleh Tiwi_DimsChellers
Judul : Persahabatan Yang Singkat
Part 21 (Kenyataannya Yang Menyakitkan)

***********

"Rangga,jadi kamu kesini"ucap rina

"Iyah,,dan sekarang jawab gue ada apa dengan raina,dan kenapa dia bisa masuk kesini?"tanya rangga

Mereka semua masih terdiam sedangkan mama raina masih larut dalam kesedihan nya,dan akhirnya rina pun menyuruh rika dan riana untuk menenangkan mama nya raina.Lalu rina mengajak rangga untuk bicarakan hal ini di tempat yang sedikit sepi agar mereka bisa serius.

"Apa lo udah siap untuk tau semuanya dan resiko nya kebenaran yang mungkin akan menyakitkan"ucap rina

"Gue siap untuk mendengar nya,dan terima resiko nya"jawab rangga

"Jadi raina itu sebenarnya mengidap penyakit kanker otak,dan dia terkena penyakit itu sejak umur 6 tahun gue tau ini semua dari mama nya raina,waktu itu mungkin gejala gejala nya belum terlalu parah bagi raina,tapi makin kesini kondisinya makin parah dan apalagi saat lo bawa dia buat jalan jalan lo tau seharusnya hari itu raina harus ke rs,tapi dia malah membatalkan itu cuman buat bela belain temani lo,dan saat dia  pulang kata bibi mukanya pucat dia merasa pusing dan sakit di bagian kepalanya,dan setelah itu semakin hari dia makin memburuk seperti sekarang,,,hikss,,hhh gue ngak tau harus ngomong apalagi rangga,hiks bagi gue melihat sahabat yang paling berarti di hidup kita malah menjadi seperti ini"jelas rina dia mulai merasa sesak di dada nya,dan terisak.

Deg,,,,,,,,,

Rangga merasa jantung nya seperti berhenti berdetak setelah mendengar penjelasan rina dimana raina ternyata mengidap penyakit yang sama dengan mantan pacar nya reva,dia seperti mimpi apakah ia harus kehilangan raina seperti reva dulu.

Tidak kenapa takdir begitu jahat padanya baru saja ia ingin melupakan reva dengan adanya raina,tapi mengapa takdir malah mu mengambil raina juga dari nya ini tidak adil baginya.

"Kenapa,,raina terlihat begitu baik baik saja"tanya rangga dia mulai menahan rasa sesak itu.

"Karna raina adalah sahabat sekaligus wanita yang kuat dia selalu terlihat bahagia tertawa tapi di balik itu semua dia menyimpan rasa sakit yang luar biasa,dan bukan berarti dia menyimpan semua rasa sakit nya dengan tersenyum dia baik baik aja rangga ngak,dia tetap menjadi raina yang sakit,,hikss,,dia ngak akan berubah hikss,,"jelas rina sambil terisak.

"Kalau begitu gue mau ketemu dia,karna gue mau lihat apa betul dia itu sakit,karna meski gue baru kenal sama dia tapi gue tau raina ngak mungkin selemah itu dia kuat,,iyah dia kuat"ucap rangga.Dia lalu berlari pergi ke ruangan raina.

Ceklek.........

Pintu itu terbuka dan rangga masuk disana mata nya langsung tertuju pada sosok gadis yang sedang terbaring lemah dengan alat alat yang memenuhi di sekitarnya dan tubuhnya.

Rasa sesak yang membuatnya menjadi sedikit lemah belum lagi ruangan yang berbau obat obatan dan hawa yang dingin membangkitkan rasa sedih itu menjadi jadi di diri rangga.

Dia sudah berada tepat di samping raina dan mulai menggenggam lembut tangan dingin milik raina,dia seperti sedang bermimpi melihat raina seperti ini,dia yang selalu tersenyum dan bahagia di mata rangga tiba tiba berada di tempat seperti ini

"Hey,,raina ini bukan tempat lo bukan rain,karna tempat yang tepat adalah berada di tempat yang bisa membuat lo bahagia,dan pastinya bukan disini rain,gue mohon lo harus bangun lo tau di luar sana ada 4 orang yang sedang menunggu lo dan berdoa buat lo,termasuk gue,,dan disaat lo bangun nanti ada sesuatu yang pengen gue bilang sama lo makanya kalau lo penasaran lo harus bangun"ucap rangga.

Air mata itu jatuh dengan bebas di pipi rangga lihatlah seorang rangga menangis hanya karna satu wanita dan kejadian ini adalah kejadian yang pernah dia alami dulu bersama reva.

Tiba tiba tangan itu bergerak di genggaman ranggam dia lalu melihat dan ternyata itu adalah tangan raina dan matanya mulai terbuka.

"Rangga,,"lirih nya pelan

"Hah,,raina iyah ini,,aku rangga dan aku disini sama kamu aku janji akan temani kamu disini"ucap rangga.

"Ngak,,usah rang,,ga aku baik baik aja kok"ucap raina

"Ngak mungkin ada orang yang baik baik aja masuk ke tempat ini raina,dan kamu masih bilang kamu baik baik aja,kamu bohong tau ngak"ucap rangga

Raina mencoba untuk tersenyum walau hanya sedikit melihat rangga ada disini membuat nya merasa tenang.

Rikam riana sekarang malahb berpindah memikirkan rangga apa dia masih marah pada raina,dan sekarang apa mereka sudah tidak ada lagi kesempatan untuk mereka.

Tiba tiba ponsel milik rika berbunyi dan saat lihat itu ternyata adalah rafly dia pun lalu mengangkat nya.

"Hallo,rafly,,hikss"ucap rika yang masih terisak

"Hallo rika lo ngak papa kan kenapa lo nangis"tanyab rafly

"Hikss,,raina dia hikss dia lagi sakit"ucap rika

"Raina sahabat lo itu,loh emang nya dia sakit apa?"ucap rafly

"Hikss,,gue ngak bisa ngasih tau lo dia sakit apa,tapi pasti gue sekarang lagi sedih banget rafly hiks"ucap rika

"Yaudah okey okey mmm,,lo jangan sedih dulu okey,temagb rileks okey,,sekarang gue kesana yah"ucap rafly

"Hah,,beneran ya udah gue tunggu"ucap rika,entah kenapa dia malah senang bersama rafly.

"Lo mau kemana?"tanya riana

"Mau ke manado,yah keluar lah riana"jawab rika

"Iss,,emang nya mau ngapain,kenapa malah buru buru banget sih"ucap riana

"Gue mau ketemu rafly,,ehhh ihh kok lo kepo banget sih"ucap rika

"Oohh,,bagus jadi lo ninggalin gue trus malah ketemuan sama rafly,nah gue curhat sama siapa dong"ucap riana

"Sama dokter atau sama suster kan bisa"ucap rika lalu berlalu

"Jahat banget sih,,sendiri deh gue"ucap riana

"Lo ngak sendiri kok ada gue"ucap seseorang??

Bersambung............

Persahabatan Yang Singkat ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang