Kiyara Ashila : Si Jahil yang jutek

Start from the beginning
                                    

Mos berlangsung begitu lama, keringat bercucuran di dahinya. Dia sedang istirahat di kantin setelah MOS. Dan setelah ini dia akan perkenalan kelas dan guru-guru.

Mungkin, dia juga tidak tahu, dan tidak perduli.

"Halo." seorang wanita cantik dengan kacamata dan rambut yang tergerai. Ia seperti menyapa Shila, tapi yang disapa nampak tidak yakin.

"lo ngomong sama gue?" tanya Shila

"Iya, halo. Nama kamu siapa?" balas wanita cantik ini dengan pertanyaan.

"Nama gue Kiyara Ashila, Lo?"

"Aku Jasmine Prima. Boleh duduk bareng?"

"Duduk aja santai. Gue gak gigit."

"Kamu sendirian aja?"

"Seperti yang lo liat. Lagian gasuka gue sama cewe-cewe disini. Baru kelas sepuluh aja buset, dandanan kaya tante-tante, kaya nenek gue malah." jelas Shila dengan memasang wajah -bukan gaya gue banget-

"Hahaha, kamu lucu juga ya. By the way serius gapapa aku duduk disini??"

"Gapapa kok, santai. Lo kelas mana?"

"X-Ips2."

"Lo sekelas sama gue, nanti duduk bareng gue aja." balas Shila antusias

"Oke deh." Jasmine tersenyum.

Jasmine memang cantik untuk seukuran usianya, hanya saja ia terlalu menutup diri dan menutup kecantikannya. Shila sangat tidak keberatan memiliki teman seperti Jasmine, malah memberi pengalaman baru.

Sebelum-sebelumnya Shila terlalu sering mengalami fake friend zone makanya ia sudah terlalu malas dengan hal-hal berbau teman. Ada yang pernah berteman hanya karena hartanya, atau karna dia adik Bang Ara, Kepopulerannya, dan lain-lain.

Makanya tak terlalu masalah jika ia berteman dengan Jasmine, lagipula belum ada yang tau kalau dia anak dari pemilik sekolah, dan adik dari seorang most wanted boy. Apalah itu, Shila gangerti dan sudah terlalu tidak perduli.

Kalian terkejut ayahnya pemilik sekolah?
Shila juga. Ayah Wijaya memang keren. Tadinya sekolah ini milik almarhum Bram Wijaya, kakek Shila. Tapi sekarang sudah menjadi milik Bramantio Wijaya, Ayah Shila.

Tapi Shila tidak perduli, kekayaan bukan segalanya baginya. Ia selalu tampil sederhana, dan apa adanya. Punya keluarga yang harmonis dan teman yang tidak fake itu saja sudah membuatnya bersyukur.

"Kamu kenapa bengong Shil?" tanya Jasmine yang daritadi memerhatikan Shila tanpa ekspresi dan tidak berkedip.

"Ah engga, lagi mikirin aja ada berapa banyak cogan di sekolah ini." gurau Shila

"Hahaha ada ada aja Shil,"

"Bagi semua peserta mos harap kembali berbaris di lapangan karena waktu istirahat telah selesai." ucap seorang Ketua Osis tampan tadi menggunakan mic.

Shila dan Jasmine segera menuju lapangan dan berbaris sambil sesekali mengobrol. Shila bahagia karena nampaknya Jasmine adalah wanita yang baik, dan jauh sekali dari kata fake.

~~~

Mengusap peluh di dahinya seraya berjalan keluar kelas, Shila bernafas lega, "Akhirnya kelar juga, capek banget gue. Min lo mau ke kantin ga? Gue mau beli minum dulu, ah. Haus banget."

Ospek hari pertamanya sudah selesai dan Shila lega. Itu artinya hari lelahnya tinggal dua hari lagi.

"Shil kamu mah, jangan manggil aku kaya gitu, emangnya aku sarimin?" Jasmine cemberut

"Lah terus gue manggil lo apa? Jas? emang lo jas ujan? mine? emang lo milik gue? udah bener bener min, sarimin HAHAHA." Shila tertawa keras dan segera berlari menuju kantin.

Sekolah sudah lumayan sepi, beberapa masih tinggal di sekolah karena masih memiliki urusan, atau bahkan lagi malas pulang kerumah.

Jasmine mengejar Shila menuju ke kantin.

Shila masih setengah berlari sambil melihat kebelakang, tapi setelah ia melihat kedepan dan

Bruk

"AW." Shila meringis spontan.

"Lo itu kalo lari lihat kedepan, dong. Ngebahayain orang tau gak lo?" ucap laki-laki yang ia tabrak.

"Bawel banget." balas Shila singkat sambil berdiri. Lelaki itu sudah berdiri sejak tadi, sambil marah marah tentunya.

"Dih, gatau malu lo, masih junior udah songong sama kakel, minta maaf lo sama gue!" laki-laki yang Shila baca dari badge namenya bernama Bintang Samudra itu menaikkan suaranya.

"Gak dulu, lo gila hormat." Shila melanjutkan jalannya, tak perduli dengan umpatan kakak kelasnya itu.

Ganteng, tapi sialan. Buat apa? ujar Shila dalam hati.

Selesai dari kantin dan membeli minum, Jasmine baru berhasil sampai di dekatnya.

"Shil, kamu cepet banget sih larinya, capek tau."

"Lo kelamaan. Ayo balik, supir lo udah nungguin 'kan?" Jasmine memang anak orang kaya, tapi sepertinya ia kurang kasih sayang makanya pendiam -praduga Shila saja sih-

"Iya, kamu balik sama siapa?" tanya Jasmine

"Gampang ntar, nih minum!" Shila memberikan air mineral yang tadi ia beli kepada Jasmine.

Tanpa mereka berdua sadari, seorang laki-laki tampan sedang menatap salah satu wanita itu dengan senyum di wajahnya.

SAMUDRASHILAWhere stories live. Discover now