8. Salwa

3.8K 327 58
                                    

"Wanita akan jauh terlihat cantik jika ia mengenakan pakaian tertutup dan berkerudung, menutup auratnya menjaga pandangannya, bukan wanita yang mengumbar dan mengobral tubuhnya kepada setiap laki-laki yang bukan mahramnya, menampilkan rambutnya, dan lengkuk tubuhnya, tanpa ada rasa takut, malu, apalagi berdosa ke pada Allah."

~~~

Perempuan bergamis yang senada dengan jilbab abu-abu-Nya itu tampak tersenyum melihat kucing yang ada dihadapannya, terlihat ia menjongkokkan tubuhnya sembari mengelus kucing putih yang ia temukan di depan halaman pesantren seminggu yang lalu, perempuan itu sesekali tersenyum dan mengajak ngobrol dengan 'pussy' nama yang ia berikan kepada kucing yang baru ia temukan.

"Pussy.." ucap Salwa kepada kucingnya. Salwa memberikan sepiring nasi dan ikan asin kepada kucing kesayangannya. Kucing itu dengan senang hati memakan pemberian Salwa.

"Makan yang banyak yaa pussy.." ucap Salwa kembali kepada kucingnya.

Kucing yang diajaknya bicara hanya mengoceh tidak jelas, membuat Salwa sangat gemas. Salwa mengangkat kucing itu, lalu mengajaknya bicara kembali.

Perempuan itu terlihat sangat cantik bila tersenyum. Bykta yang sedari tadi memperhatikan hanya diam, tanpa disadarinya sebuah senyuman simpul tercetak di wajah Bykta. Senyuman itu sering ia beri terhadap Alana wanita yang ia cintai.

"Suka sama kucing juga yaa?" ucap Bykta. Membuat Salwa yang fokus bermain dengan kucingnya, menoleh ke sumber suara.

Salwa menoleh ke arah Bykta dengan ekspresi terkejut, sedangkan Bykta malah menampilkan senyuman khasnya. " Kamu" ucap Salwa.

Bykta tersenyum. "Assalamualaikum Alana dua, selamat pagi" ucap Bykta ke arah Salwa. Memang sampai detik itu Bykta belum mengetahui nama perempuan yang pernah ia ajak ngobrol dua minggu yang lalu di halaman mesjid, maka dari itu ia masih memanggil perempuan itu dengan sebutan 'Alana dua'

Salwa terkekeh mendengar itu. "Waalaikumsalam."

Bykta tersenyum menanggapi hal itu, entah kenapa tapi Bykta menyukai senyuman itu. "Kamu belum jawab pertanyaanku" ucap Bykta.

Salwa mengeryitkan dahinya bingung. "Pertanyaan apa?" tanya Salwa  bingung dengan masih menundukkan kepalanya.

"Kamu suka kucing?" ucap Bykta mengulang ucapannya.

Salwa tersenyum. " Iya"

Bykta ikut tersenyum. "Sama dong aku juga suka kucing." Ucap Bykta. "Sekarang aku tau perbedaan kamu dengan Alana." Ucap Bykta kembali.

"Perbedaan? Apa?" tanya Salwa bingung.

Bykta tersenyum. "Alana itu gak suka kucing dia itu trauma sama kucing. Nah kalo kamu, kamu kan suka kucing, jadi jelas perbedaan kalian terletak di hewan, Alana gak suka kucing kamu suka kucing." kata Bykta.

Salwa hanya tersenyum menanggapi hal itu, dia lebih memilih tetap bermain dengan kucingnya.

Bykta yang melihat itu kesal. "Capek capek ngomong eh malah di kacangin." Cibir Bykta. Dan sukses membuat Salwa menoleh ke arahnya.

"Kamu ngomong sama siapa?" tanya Salwa polos.

Bykta mendengus kesal, perempuan yang ada di hadapannya itu benar-benar tidak merasa bahwa Bykta sedang menyinggung Salwa. "Sama pohon mangga" Jawab Bykta asal.

Air Mata CintaWhere stories live. Discover now