4. Hujan

5.2K 416 46
                                    

"Ketika kita memutuskan untuk mencintai maka kita harus siap untuk merasakan patah hati jika Allah tidak menginginkan kamu bersatu dengannya, percayalah dengan cepat Allah akan menggantikan rasa cintamu itu dengan rasa yang baru. Jadi jangan jauhi dia, tapi jangan terlalu dekat dengannya."

~~~

Seorang perempuan duduk santai di depan kelasnya, sembari membaca buku yang ia dapat seminggu lalu dari Abi-Nya. Sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa Bykta teman sebangkunya telah duduk di samping.

"Asik banget bacanya." kata Bykta, menyadarkan lamunannya Alana.

Alana langsung mendongakkan kepalanya. "Astaghfirullah, kamu ngagetin aja." ucap Alana sesekali mengucap Astaghfirullah di dalam hatinya.

"Hehe maaf ya. Lagian kamu sih aku itu udah lama disini malah dikacangin." ucap Bykta.

Alana terkejut, begitu khusyuk kah dia sehingga tidak menyadari kedatangan Bykta. "Benarkah. Maafkan aku yaa."

"Iya. Makanya jangan terlalu sibuk baca buku."ucap Bykta "Oh iya kenapa kamu pergi duluan, gak tungguin aku?" tanya Bykta. Dia sedikit kesal kepada Alana karna Alana pergi ke sekolah begitu saja tanpa dirinya. Biasanya Alana tidak pernah melakukan hal itu.

Alana hanya tersenyum menanggapi itu, dia lebih memilih kembali membaca bukunya, berbicara dengan Bykta hanya membuatnya semakin terpuruk dalam cintanya itu.

Sedangkan Bykta ia merasa kesal terhadap Alana, karna selalu dikacangin karena buku, ia juga merasa Alana sedikit berbeda dari biasanya.

"Kamu kenapa sih?"tanya Bykta.

Alana memberhentikan bacaannya."Kenapa apanya?"

"Kamu berubah, aku ada salah ya sama kamu?" Selidik Bykta.

Alana menghela nafasnya gusar. "Kamu tidak ada salah apa-apa sama aku." ucap Alana. Tapi aku yang salah, karna aku telah menaruh hati ke kamu. Ku mohon menjauhlah, aku tidak ingin hatiku semakin terluka. -Batin Alana.

Jika ditanya siapakah orang yang paling pandai menyembunyikan perasaan, maka jawabannya adalah perempuan.

Bykta memperhatikan Alana intens, ia sudah tau, bahwa saat ini Alana tengah berbohong dengannya.

"Kamu bohong." Tegas Bykta.

Alana menutup bukunya, dan menoleh ke arah Bykta. "Aku tidak bohong." ucap Alana. Setelah itu berlalu pergi meninggalkan Bykta.

Bykta menatap punggung Alana yang sudah menghilang. Seseorang dari belakang menyadarkan lamunan Bykta yang sedari tadi berpikiran tentang Alana.

"Bengong aja dari tadi, kesambet baru rasa lu"

Bykta menoleh ke sumber suara, ia begitu terkejut menatap jengkel ke arah sahabatnya itu. "Bisa gak sih jangan ngagetin." Kesal Bykta.

"Sorry, lo kenapa sih?"

"Gue bingung Bar."

"Bingung kenapa?" tanya Bara.

"Alana kayak menjauh gitu ke gue." Jujur Bykta ke sahabatnya.

Bara tersenyum. " Lo suka sama Alana?" tanya Bara.

Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang