6. Subuh Pertama

5K 390 50
                                    

Play Mulmed yaa ^^

2 jam lagi Adzan subuh akan dikumandangkan. Bykta dan Nabilla, duduk bersimpuh didepan seorang ustadz Abdullah. Hati Bykta dan Nabilla tak karuan, rasa gugup menyelimuti hati mereka. Sebentar lagi mereka akan menjadi mualaf. Ustadz Abdullah memimpin pembacaan dua syahadat yang di saksikan oleh Rasyid dan Fatimah.

Fatimah meneteskan air matanya, menatap sahabatnya akan seiman dengannya, ia tidak menyaka, ia rasa seperti berada di alam mimpi yang begitu indah, tapi ini bukanlah mimpi ini nyata, segala kebaikkan ia doakan kepada Nabilla dan Bykta.

Semua rahasia ada di tangan Allah, manusia hanya bisa berharap, segala ketetapan hanya kepada Allah, maka jika kita menginginkan sesuatu maka mintalah kepada Allah sang pemilik semesta, bukan kepada manusia.

Ustadz Abdullah memulai mengangkat bicara. "Ikuti apa yang saya ucapkan yaa."

Nabilla dan Bykta hanya mengangguk.

Ikrar dua syahadat pun akhirnya diucapkan ustadz dan telah diikuti oleh Nabilla dan Bykta.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

ASYHADU ALLAAA ILAAHA ILLALLAAH

WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH…

“Aku bersaksi bahwa Tiada sesembahan yg berhak diibadahi kecuali Allah, dan aku jg bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."

Maka resmi lah sudah Nabilla dan Bykta menjadi seorang muslim.

"Alhamdulillah" Syukur Fatimah dan Rasyid.

"Sekarang kalian sudah resmi menjadi seorang muslim, semoga kalian tetap berada di jalan yang Allah ridhoi." ucap Ustadz Abdullah kepada Nabilla dan Bykta.

"Amiin ya Allah, makasih Ustadz" ucap Nabilla.

"Yasudah. Saya pergi dulu ke rumah sebentar, saya duluan yaa." Pamit Ustadz Abdullah.

Nabilla dan Bykta bangkit berdiri begitupun dengan Rasyid dan Fatimah, mereka menyalimi Ustadz Abdullah secara bergantian.

Setelah kepergian Ustadz Abdullah Nabilla menangis langsung memeluk Fatimah, Fatimah membalas pelukan itu, ia pun ikut menangis haru, ini adalah hari bersejarah baginya, yang tidak akan bisa ia lupakan. Sahabatnya 'Nabilla' telah resmi seiman dengannya.

Bykta pun hanya menundukkan kepalanya ia juga ikut bahagia, Bykta meneteskan air mata kebahagiaannya. Rasyid yang melihat itu langsung menghampiri Bykta.

"Menangis lah anakku." ucap Rasyid lembut.

Bykta menoleh "Om" ucap Bykta langsung meluk Rasyid. Rasyid pun ikut membalas pelukannya.

"Tumpahkan semuanya, anakku" ucap Rasyid di sela pelukannya.

"A-aku tidak pernah sebahagia ini, om. Aku sangat bahagia." Ucap Bykta tulus di sela tangisannya.

Rasyid hanya bisa tersenyum menanggapi hal itu.
Dirasa tangisannya Bykta telah reda, barulah Rasyid mengangkat suara. "Maaf Bykta, boleh om tanya sesuatu?"

"Mau tanya apa om?"

"Maaf, apa kamu sudah khitan?" Tanya Rasyid was-was takut menyinggung perasaan Bykta.

Air Mata CintaWhere stories live. Discover now