Chapter 21

1.2K 202 12
                                    

Taehyung menggandeng Sohyun yang tampil mempesona di hari spesial ini. Ah, sebenarnya hari ini juga istimewa untuknya dikarenakan malam ini digelar malam penghargaan untuk para kalangan pebisnis yang sukses dan potensial. Taehyung diinformasikan oleh pihak panitia acara bahwa ia memenangkan salah satu kategori. Jadi kehadirannya sudah pasti ditunggu.

Bersama keduanya memasuki gedung, tempat perhelatan mewah itu diadakan. Setiap tahunnya, tak kalah dengan penghargaan para artis, para pebisnis juga diberikan penghargaan bervariasi.

Para kaum elit berbaur, terlihat saling menyapa dengan senyum dan tawa lebar. Sekilas ada yang terlihat tampil mengenakan setelan sederhana, tapi percayalah, pastinya ada harga fantastis di balik kata sederhana itu.

"Tae Tae!" panggil pria berpipi chubby sambil melambaikan tangan. Dia Jimin, pria yang terlihat tidak pernah menua. Lihat bagaimana ia masih tampak imut di umurnya yang sebenarnya sama dengan sama dengan kedua sahabatnya—Jungkook dan Taehyung.

"Jimin! Jungkook!" balas Taehyung dan ikut menyapa Jungkook yang juga berjalan beriringan dengan Jimin.

"Wah, Putri Kim, kau menawan seperti biasanya. Kalau kau bosan dengan Taehyung, aku siap untuk menggantikannya," goda Jungkook membuat tawa di antara mereka.

Namun tak lama, suara tawa Sohyun terhenti sesaat ia melihat ayahnya juga hadir malam ini. Ayahnya berpenampilan tak kalah menarik dengan pria-pria sebayanya. Bahkan tak kalah tampan dengan pria-pria yang lebih mudah darinya.

"Tuan Kim," sapa Taehyung sopan dan sedikit membungkukkan badannya.

Akan tetapi, raut yang disapa masih terlihat dingin.

"Ayah," ucap Sohyun yang tidak bisa menghindari situasi yang memaksakan dirinya harus menyapa. Bagaimanapun terlalu banyak mata yang melirik keduanya yang terikat sebagai ayah dan anak.

"Hem," gumam Tuan Besar Kim, lalu ia beranjak mencari bangku yang sudah dipersiapkan untuknya.

Sudah jelas, masih sulit mencairkan kebekuan di hati sang ayah.

Sohyun dan ketiga pria bersamanya ikut bergerak mencari bangku yang bisa diduduki mereka.

***

Sohyun tersenyum bangga melihat Taehyung berdiri di podium pentas. Ditemani Jungkook dan Jimin yang juga bagian dari team. Ketiganya saling menebar senyum, mengingat perjuangan mereka untuk tiba di garis sukses ini tidaklah mudah. Dicibir dan disepelekan, hanya contoh kecil yang sering mereka terima di awal karir. Alasan umur dan minim pengalaman yang kerap dilontarkan untuk menolak mereka. Namun, setelah konser Lee Henry yang mendulang sukses besar, nama Taehyung, Jimin dan Jungkook ikut terseret. Berimbas pada nama baik perusahaan yang mereka kelola.

Terlebih bagi Taehyung. Sohyun sangat mengerti penghargaan ini sangat berarti. Tidak mudah bagi pria Kim itu bisa berdiri di titik ini. Dan sebuah kebanggaan bagi Sohyun bisa terpilih untuk menemani Taehyung berbagi kebahagiannya.

Pandangan Sohyun sesekali menerawang sambil menunggu Taehyung kembali ke bangku. Awalnya tidak begitu yakin, tapi semakin ia memicingkan mata, Sohyun tertegun menemukan Sungjae juga menghadiri acara ini. Pria itu sedang bertepuk tangan dengan tampilan wajah datarnya. Rambutnya tertata klimis dan sedikit pun pria itu tidak berpaling ke arahnya.

"Sohyun-ah, kau sedang melihat apa?" Sohyun yang tidak menyadari kehadiran Taehyung, sontak gelagapan sesaat Taehyung bertanya.

Taehyung mengikuti arah pandangan Sohyun yang membuatnya terpana hingga tak menyadari kehadirannya.

I Was Made For Loving You [END]Where stories live. Discover now