4

168 25 0
                                    

Yeri..

Joy terkejut. Di hadapannya sudah berdiri Yeri memasang senyum manisnya cewek yang bertampang unyu, tapi bergaya slengean.

Tiba-tiba tanpa dapat diprediksi...

" Haii Joy... "Ujar yeri dengan tampang sok manis..

Joy mendelik dan buru-buru mengambil boneka itu dan menyingkirkannya jauh-jauh. " Yeri! Ngapain kamu kesini "

" Anter gue beli sepatu baru yuk "

" Please dong... Aku lagi sibuk! " Joy menanggapi yeri

" Kenapa sih lo, Joy "

" Number 26! " Seru Joy. Ia masih tetap tak menghindarkan Yeri

" Gue tau lu piki gue gila, kan? Lu pikir gue ga tau malu juga, kan? "

Joy tetap sibuk dengan kegiatan. Ia mengambil kopi dan meletakkannya di take away. Sesekali ia berteriak kepada pegawai yang ada di dapur.

Tak tahan lagi, Yeri langsung mencekal tangan Joy. Ia ingin sekali mendapatkan perhatian Joy.

" Joy plise dengerin gue, anter gue beli sepatu baru "

" Astaga yeri! Stop! Please, jangan bikin aku malu. Kamu mau aku dipecat! "

Yeri hanya membisu.

Tring...

Sebuah bel berbunyi mengagetkan joy dan Yeri ternyata Wendy. Ia yang sedari tadi memerhatikan keduanya dari pembatas dapur, berusaha menggoda mereka dengan aksi jahilnya.

" Wendy " terik joy. Wendy pun cepat-cepat menghilang kembali ke dapur.

Joy kembali fokus ke kerjaannya.

" Next "

" Joy.. " Yeri masih berusaha.

Tapi, Joy bergeming. Ia hanya menunjukan tulisan di dekat kasir.

WE SERVER YOU QUICK, 1 MINUTE/ PERSON

" waktu kamu tinggal sepuluh detik lagi, " ujar Joy.

Di belakang Yeri, enam antrean sudah mulai mengoceh tidak sabar dengan bahasa Inggris. Yeri menghadap ke mereka mengulurkan senyuman khasnya. Otaknya berpikir keras.

Demi diantarkan membeli sebuah sepatu baru apapun akan di lakukan oleh seorang Yeri.

Ok. I get it.  lampu bohlam di kepala Yeri menyala ia mendapatkan sesuatu.

" Free kopi for all of you... " Saut yeri santai.

" What? "

Orang orang di antrean sontak kaget. Suasana mendadak ricuh seketika Joy juga tak kalah terkejutnya.

Yeri berbalik pada Joy " sekarang gue punya waktu enam menit buat bicara sama lu. "

Joy yang mati gaya dibuat kesal oleh tindakan temanya barusan. " What are you doing? "  Cetus joy dengan suara aga tertahan.

Sekali lagi, Yeri hanya tersenyum manis menanggapi kekesalan Joy.

Tring...

Bel kembali berbunyi. Wendy memunculkan wajahnya lagi di pembatas dapur sambil meletakan secangkir jus baru. Ia tertawa melihat gerak gerik Joy.

" Kalo Lo ngga mau nganter dia, mending lu nganter gue aja Joy, gimna? "

Mata Joy mendelik ganas. Tanpa suara, Joy melemparkan sebuah serbet pada Wendy.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang