Raquel yang melihat tingkah Ell segera melarangnya.

"Ish Ell ayo udah bel nih,Lo jangan dengerin pembi-"

"Mphh.." Raquel tidak bisa melanjutkan perkataannya karena tangan Ell yang langsung membekap mulutnya itu.

"Ssstt nanti mereka denger Ra." Ujar Ell berbisik sambil meletakkan jari telunjuk tangan kirinya tepat di bibirnya,dan tangan kanan yang membekap mulut Raquel.

"Nanti bakal ada murid baru,dan mirid baru itu anak dari pemilik sekolah ini. Jadi pastiin dia gak kenapa-napa karna jika hal itu terjadi, pemilik sekolah ini akan memarahi kita, mengerti?" Ucap seorang lelaki yang diyakini mereka sang ketua osis.

Ya itu terdengar sangat 'lebay' di telinga kedua gadis tersebut,tetapi mereka penasaran siapa murid baru itu? Dan sepenting itu kah sampai-sampai di perlakukan se spesial mungkin.

Karena terlalu asik memikirkan hal tersebut Ell baru sadar bahwa orang yang ada di dalam ruangan itu berjalan ke arah pintu.

"Mampus Ra orangnya keluar!"

Mendengar hal tersebut kemudian Raquel melepas paksa tangan Ell yang membekapnya itu.

"Kenapa diem aja bego,buruan kita kabur!" Dengan kepanikan yang melanda, Ell dan Raquel lari sekencang-kencangnya.

Ell menoleh kebelakang dengan kakinya yang tetap berlari. Di belakang sana ia melihat sesosok siswa yang keluar dari ruang osis yang siap berteriak ke arah mereka.

"WOY ELL,RAQUEL JANGAN KEBIASAAN NGUPING ORANG BISA GAK?!" Ya,lelaki ini sudah menduga bahwa ada yang menguping dan orang itu adalah Ell dan Raquel.

Karna tak terima,Ell membalas teriakan lelaki tersebut.

"SURUH SIAPA GAK NUTUP PINTU YANG BENER!?"

"BENER TUH!" Teriak Raquel yang menyetujui ucapan Ell.

Lelaki tersebut berdecak sebal sambil memandang kepergian kedua sejoli itu. Ia berharap andai saja kedua gadis tersebut tak dipertemukan,pasti tidak ada aksi-aksi seperti ini lagi,sungguh tak sopan. Ia bersumpah akan menghukum mereka jika bertemu nanti.

-
Saat bel istirahat berbunyi Ell berniat pergi ke kantin sendirian tapi sepertinya hari ini hari kesialan bagi Ell,ia bertemu sosok lelaki itu lagi,di tambah Raquel yang tidak ada karena dipanggil guru untuk membantu membawakan buku tugas anak-anak yang belum di nilai. Ell berharap hari Senin bisa di hapus dari kalendernya.

Reno Govandor ketua osis dari kelas XII IPS 2 orangnya tegas dan sedikit ketus,tetapi tidak menghilangkan namanya dari list cogan di sekolah ini.

Ell di hukum untuk membawakan berkas-berkas yang tebalnya jangan di tanya dan beratnya seperti membawa batu berukuran besar,yang mau tak mau ia harus bulak-balik dari ruang OSIS menuju ruang guru,karna merasa lengannya akan segera putus jika membawa benda itu sekaligus.

Jangan berharap bisa membantah ucapan Reno,dia tak akan mendengarkan karena sikapnya yang tegas,dan dia tak segan menambah hukuman berkali lipat.

"Bingung gue orang sekejam itu kok bisa jadi ketua osis ya? Untung gue gak ikut nyoblos nama dia." Ell benar-benar tak habis pikir,sambil membawa berkas yang terakhir dan ini adalah balikan ke tiganya.

Akhirnya yang ia cari masih berada di ruang guru. Ia akan menghampiri Raquel dan memarahinya habis-habisan karena sudah membiarkannya di hukum sendirian.

'bukh'

Baru saja Ell melangkah masuk ke ruang guru. Tak sengaja Ell menyenggol tubuh jangkung seorang siswa yang menyebabkan berkas-berkas yang ada di tangannya berserakan.

"Sorry gak sengaja." Ujar siswa tersebut sambil membungkuk membantu Ell memunguti berkas yang berserakan dan memberikannya kepada Ell.

"Makasih."

'eh?'

Betapa terkejutnya Ell melihat tampang siswa itu. Bagaimana tidak,rasanya dia ingin pingsan sekarang juga melihat lelaki yang memiliki kemiripan wajah dengan Ell,dengan bulu mata tak kalah lentik dengannya. Pria tersebut langsung berjalan melewatinya sambil sedikit tergesa-gesa tetapi menampilkan raut muka datar dan dingin.

"Njir mukanya kok bisa mirip gitu ya sama gue?" Heran Ell dengan tampang cengo menatap kepergian siswa tersebut.

"Paling kebetulan."

"ASTAGADRAGON!" Kaget ell yang langsung menghadap ke arah sumber suara.

Ya,itu adalah Raquel. Dia berdiri tepat di samping Ell dengan arah pandang yang sama dengan Ell,menuju punggung siswa tadi yang sudah hilang entah kemana.

"Ra. Ish, Lo ya ngagetin gue aja,kalau berkasnya jatuh lagi kan bahaya!"

Ell bersyukur ruang guru sedang sepi,hanya ada 1-2 guru yang sedang beristirahat,sehingga ia tak akan terkena omelan.

"Hehe sorry Ell,sini gue aja yang anterin berkasnya."

Raquel pun mengambil semua berkas yang ada di tangan Ell dan menaruh dan merapikannya di tempat yang Reno bilang.

Ell kini duduk di bangku depan ruang guru sambil beristirahat. Tangannya kini keram dan Ell kelelahan. Coba saja Ell bisa melakukan ilmu sihir,pasti di depan dia sekarang sudah berada minuman dingin untuk memuaskan dahaganya.

Dengan malas Ell berpura-pura membaca mantra dengan telunjuk yang mengambang asal di udara.

"Bim salabim jadi apa prok prok prok."

"Nih minum."

Tepat di depan mukanya,ada tangan yang menyodorkan minuman dingin.

'eh berhasil?'

'tapi tunggu dulu,sejak kapan tangan Raquel sebesar itu?'

###
Yoyo kira-kira itu siapa hayoo?

Yuhuu segini dulu yee
Vote jangan lupa;*

AxellaWhere stories live. Discover now