Nineteen - Sakit Jiwa

3.3K 324 140
                                    

[TRIGGER WARNING]
Konten pada chapter ini isinya bener2 kasar dan sadis bagi pembaca. Jadi, buat reader yang gak tahan sama darah, penyiksaan, dsb diharapkan buat gabaca chapter ini seluruhnya. Nanti bakalan ditandai bagian yang TW supaya kalian bisa skip. Mohon, jangan ditiru.

Stephanie dengan sebuah tas besar yang dipegang erat oleh kedua tangannya, terlihat sedang menatap sebuah gedung di hadapannya dengan tatapan kosong. Tak lain, gedung tinggi berwarna gelap dihadapannya adalah gedung penjara yang ia tempati dua tahun belakangan. Ia masih tak menyangka, bahwa ia sudah menghabiskan beberapa tahun hidupnya untuk menggantikan masa hukuman seseorang yang dengan mudah menjebaknya dan membuat ia harus menanggung segala akibat dari perlakuannya. Belum cukup dengan hal itu, kali ini orang yang sama yang telah menjebloskannya malah menjadi orang yang berjasa karena telah mengeluarkannya.

Dengan mudahnya orang itu menyewa seorang pengacara terbaik yang membantunya meyakinkan hakim untuk mencabut tuntutannya. Alasannya sederhana, "kekurangan dokumen bukti" yang membuat Stephanie tak cukup kuat untuk di masukkan ke dalam penjara dingin tersebut. Stephanie meringis, melihat bagaimana dahulu ia mati-matian untuk membela dirinya, mengatakan bahwa ia tak bersalah dan bagaimana kondisi saat ini dimana palu kecil itu dengan ringannya diketukkan beberapa kali diiringi oleh pernyataan bahwa ia telah bebas dari masa hukuman.

Menyedihkan memang, mengetahui bahwa kehidupannya dengan sepele dapat dipermainkan oleh seseorang tanpa sama sekali dapat ia lawan dengan kekuatan yang ia punya. Ia hanyalah seorang gadis biasa yang datang dari keluarga sederhana, ayah dan ibunya telah meninggal akibat kecelakaan tragis yang memaksa Hwang Chansung, saudara satu-satunya yang ia miliki untuk berhenti sekolah dan memutar langkah menjadi seorang pekerja paruh waktu. Hal itu tak bertahan lama sebelum Chansung bertemu dengan sebuah agensi model yang mulai menaunginya sehingga perlahan membuat perekonomian keluarganya menjadi sangat terbantu.

"Hei, belajarlah dengan baik agar kau bisa sukses dan menghasilkan uang sehingga aku dapat cepat berhenti dari pekerjaan ini."

Perkataan Chansung kala itu kembali terngiang didalam benak Stephanie, lantas membuatnya bertanya-tanya apakah ada maksud tersembunyi dibalik perkataan itu. Ia ingat, beberapa hari sebelum natal, tiba-tiba saja Chansung pulang menemuinya dan tanpa banyak kata mengemas barang-barang miliknya dan Stephanie kemudian membawa gadis itu pergi dari rumah, dengan dua tiket di tangannya menuju tanah kelahirannya, Negeri Paman Sam. Stephanie tak mengerti apa yang sedang terjadi pada saudara laki-lakinya itu xdan Chansung dengan muka masamnya selalu memberinya jawaban bahwa ia ingin memulai hidup baru di tempat yang baru bersamanya. Stephanie tak berani menanyakan hal tersebut lebih lanjut karena ia percaya bahwa Chansung akan melakukan hal terbaik untuk menjaganya. Namun, Setelah semua hal yang terjadi, Stephanie yakin Chansung telah menutupi suatu hal yang besar darinya.

Tapi apa? Apa yang pernah dilakukan Chansung?

Apa ini berkaitan dengan gadis gila yang kini menamai dirinya dengan nama Seohyun? Apakah yang dilakukan Chansung pada masa lalu berhubungan dengan hal yang mengakibatkan dirinya berakhir di rumah tahanan itu? Perasaannya berkata bahwa gadis gila itu menyakitinya untuk menekan Chansung, karena bagaimana mungkin 'Tiffany' menjebaknya dengan begitu kejam dan menjerumuskannya sebagai salah satu buronan pengedar narkoba jika tak ada niat lain dihatinya selain memanfaatkan kepolosan Stephanie. Dan jika benar, bukankah berarti Chansung dan gadis gila itu saling mengenal?

"Stephanie Unnie, apa yang kau lakukan disana? Ayo naik."

Stephanie menoleh ketika mendengar namanya dipanggil, Matanya bertemu pandang dengan sepasang kontak lensa berwarna biru yang membuat Stepahnie semakin tak dapat menerka sesuatu yang tersembunyi dibaliknya.

"Unnie, kenapa kau diam saja?"Tanyanya bingung, "Kau ingin menemukan Oppa-mu bukan?"

Stephanie hanya bergeming ditempatnya dengan tatapan yang sama sekali tak terbaca, disatu sisi ia sangat ingin memaki gadis gila yang selalu saja ingin mempermainkan hidupnya namun disisi lain ia tak ingin terjadi hal buruk pada Chansung yang membuatnya kembali kehilangan anggota keluarganya.

Hidden TruthWhere stories live. Discover now