Eighteen - Memburu Pelaku

2K 303 140
                                    

Di dalam suatu ruangan yang lembab dan sempit, terdapat sebuah meja bundar kecil di tengah ruangan yang telah terlihat usang dan juga reyot. Di kedua sisinya, juga terdapat dua buah kursi kayu saling berhadapan yang mana disalah satu kursi, duduklah seorang gadis yang masih tak sadarkan diri dengan wajah yang tersembunyi dibalik rambut kecoklatannya. Sebuah lampu pijar yang menggantung di langit-langit ruangan itu mengeluarkan cahaya yang berpendar, cukup untuk membantu penglihatan mengidentifikasi berbagai benda maupun makhluk hidup yang berkumpul disana.

"Ergh.."

Gadis yang berada diatas kursi tersebut tampak mulai mengerjapkan matanya sambil memijat kepalanya yang terasa sakit. Irisnya mencoba untuk menyesuaikan sinar temaram yang berasal dari lampu pijar kecil tersebut sebelum akhirnya ia menyadari dimana ia berada sekarang ini.

Ia mulai mengedarkan pandangannya seraya membalas tatapan orang-orang yang tak jauh di hadapannya yang menatapnya dengan iri, jengkel dan juga marah. Namun, pandangannya terhenti pada seorang gadis kecil yang berada di sudut ruangan yang tengah menyembunyikan wajah dengan membenamkan kepalanya sambil memeluk kedua lututnya erat.

'Bagaimana ia bisa disini?',Gadis itu segera bangkit dan berjalan menuju gadis kecil yang sama sekali tak peduli akan kehadirannya. Langkahnya terseok dan penglihatannya masih terasa kabur, namun dorongan dirinya untuk berbicara dengan gadis itu sangatlah besar sehingga ia tetap berusaha menghampirinya meskipun dengan tenaga yang hampir dikatakan sudah tak ada.

"S-Soojung..?"

Panggilan dari gadis itu dihiraukan oleh gadis kecil tersebut, namun ia kembali  berusaha memanggilnya yang mana kali ini dengan disertai usapan halus di puncak kepala gadis kecil itu. Suatu perlakuan kecil yang ia tahu dapat dengan mudah membuat gadis dihadapannya merasa nyaman dan tak lagi merasa terancam.

"Kau siapa?"Tanya Soojung gugup dengan mengangkat sedikit kepalanya, cukup untuk melihat sesosok orang asing tengah berjongkok dihadapannya.

"Aku Yoona."Jawabnya disertai dengan senyuman kecilnya. "Apa kau pernah mendengar namaku dari seseorang?"

"Yoona unnie?"Tanyanya heran, kepalanya semakin terangkat dan wajah muramnya tampak sedikit berubah, "Kau teman Krystal unnie yang sangat cerdas itu?"

Yoona mengangguk kecil, mata cokelatnya yang biasa terlihat berkilauan kini tampak redup dan terlihat sayu. Namun, tak menghentikan senyum manis yang muncul di bibirnya. "Kau tahu banyak tentangku rupanya."Candanya, "Apalagi yang kau tentangku, hm?"

"Krystal unnie mengatakan bahwa kau bersekolah di sekolah hukum dan akan menjadi pengacara yang hebat."Ucap Soojung kagum, "Dan ia mengatakan bahwa kau adalah orang yang paling membuatku dan dirinya bangga."

Senyum kecil itu semakin mengembang membuat gadis yang dipuji oleh Soojung mengacak rambut Soojung gemas, "Aigoo, Krystal benar-benar pandai dalam mendeskripsikanku."

Soojung memiringkan kepalanya tak mengerti, ia menghela nafas dan kembali membenamkan kepalanya.

"H-hei kau kenapa?"Tanya Yoona bingung, "Apa aku membuatmu sedih?"

Soojung menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak.. hanya saja kau mengingatkanku pada Sooyeon unnie- ehm maksudku seseorang yang dulu pernah ku kenal. Ia mirip sepertimu."

"Apa kau merindukan Sooyeon?"Yoona bertanya dengan hati-hati, takut jika pertanyaan ini memicu ingatan buruk pada gadis kecil itu.

"K-kau mengenalnya?"Yoona mengangguk dan Soojung menatapnya kaget, "A-apa jangan-jangan kau adalah orang yang membuat Sooyeon unnie berubah dan menelantarkanku?"Soojung melemparkan tatapan menyelidik, "D-dan apa itu alasannya kau berteman dengan Krystal unnie? kau akan membuat Krystal unnie meninggalkanku juga?"

Hidden TruthWhere stories live. Discover now