Aku tak ingin melihatmu
Itu yang terucap
Namun dalam benak,
Aku ingin selalu melihatmu
Aku tak ingin kau hilang dari pandanganku
Walaupun aku tak ingin masuk dalam pandanganmu
Aku hanya akan melihatmu diam-diam
Tanpa kata tak seperti biasa, tanpa sapa
Kenapa?
Aku masih belum terlalu hebat mengatur debar ini
Debar ini masih berkuasa akan aku saat bertemu denganmu
Membisu
Kenapa?
Aku terlalu sibuk dengan logika dan perasaan
Hingga tak pernah ada kata terucap
Dan pada akhirnya aku yang selalu menyesal
Aku rindu padamu
Aku tahu ini salah
Namun dengan tak melihatmu
Bukannya perasaan ini hilang
Justru rindu ini semakin berkuasa
Bolehkah sekali saja aku bertanya?
Harus kuapakan diri dan perasaanku ini?
Haruskah aku hilang dari bumi?
Surakarta, 28 April 2018
YOU ARE READING
Tentang
Teen FictionHanya tentang sedikit coretan kata yang tak mampu terucap oleh bibir yang lahir menjadi syair, bukan oleh seorang mahir hanya khayalan si amatir.
