Sib Hok (16)

Depuis le début
                                    

Perlahan araya mengusap dada ellen, meremasnya dengan lembut lalu memilin puting ellen. Sementara, mulutnya kini sibuk menghisap puting ellen yang lain. Sesekali menggigit puting ellen dengan gemas. Tangan ellen meremas rambut pirang araya. Dan menekan kepalanya agar terus bermain didadanya.

"Aggghhhh mmmhhh" erang ellen. Sesekali tangan ellen mengusap tubuh belakang araya. Araya berhenti dengan aktifitasnya. Ia bergerak kebawah. Menciumi perut ellen sementara tangannya sudah menyusup kedalam rok seragam ellen. Ellen langsung mengubah posisi tubuhnya untuk duduk saat wajah araya tepat diarea bawah ellen.

"Jangan" ucap ellen dengan tegas. Araya bangkit dari posisinya. Ini sudah biasa terjadi. Dan...

"Aaaaaaaaa" ellen tiba tiba teriak menutupi wajahnya saat handuk yang melilit di pinggang araya terlepas. Araya terkekeh dan langsung memakai handuknya lagi.

"Kamu ngapain sih ngga pake baju dulu? Seengganya pake celana kek!" Omel ellen.

"Aku habis mandi tadi" araya terkekeh. Perlahan ellen membuka tangannya.

"Bae. Kenapa ngga boleh? Tanggung nih" rengek araya.

"Aku udah pernah bilang. Aku ngga mau kasih kamu lebih dari tadi. Karna laki laki tuh kalo dikasih hati minta jantung. Nanti ujung ujungnya kamu pasti minta yang aneh aneh" tutur ellen.

"Hmmm iyadeh iya." Balas araya datar. Ia berdiri untuk mengambil baju dan celana.

"Kamu marah?" Tanya ellen.

"Ga"

"Aku pulang ya"

"Apasih. Ngga kok aku ngga marah"

"Dasar laki laki. Ngga dikasih malah marah!!"

"Ko kamu yang BT? Aku ngga marah sayangku"

"Sayangku. Biasanya panggil tiirak(sayang). Panggilan ke siapa tuh?"

"Tuh kamu negative terus ke aku"

"Ya kamu ga biasanya panggil itu"

"Cuma masalah panggilan astaga ellen"

"Tuh kan panggil nama"

Aray membalikkan tubuhnya. Kembali mencari pakaian dilemari.

"Up up" ucap araya. Ellen menghampiri araya tanpa memakai bajunya.

"Up apa? Kamu ga bisa jawab? Kamu selingkuh ya selama di thailand" tuduh ellen. Araya terkekeh. Pasalnya ia justru gagal fokus dengan buah dada ellen yang bergerak gerak saat ellen mendorong pundak araya.

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?". Araya tak menjawab. Ia menghampiri tubuh ellen lalu memeluknya. Membiarkan dada mereka saling bersentuhan. Tanpa pikir panjang. Araya langsung mencium bibir ellen dengan ganas. Ellen berusaha mendorong tubuh araya. Tapi kekuatannya tak lebih cukup dari araya. Sampai akhirnya ellen mencubit pinggang araya sampai araya melepaskan tubuh ellen. Lalu ellen memukul manja dada araya.

Tok tok tok
"Bae bukain dulu itu. Aku mau pake baju" ucap araya.

"Loh Kamu tega? Aku lagi kaya gini disuruh buka pintu? Gak terbalik?" Balas ellen.

"Oh iya ya. Yaudah aku yang bukain pintu. Kamu pake baju dulu gih" ucap araya. Araya berjalan menghampiri pintu dan membukanya.

"Aaaaaaaaa" seorang pria berparas cantik tiba tiba teriak dihadapan araya.

"Aw p beam? Kenapa kamu berteriak?" Tanya araya heran. Pria yang kini berdiri disamping beam juga menatap beam heran. Ia adalah forth.

"Pakai baju mu araya. Atau aku akan memakan roti sobek di perut mu itu" ucap beam. Araya mengerutkan alisnya bingung.

Araya 1 [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant