"Gue. Punya strategi pemula. Mau tau?" Ucap forth setengah berbisik. Ellen mendengarkan forth dengan seksama.

"Jadi gini..."

***

Seharian ini araya dirawat oleh gadis yang ia selamatkan dari aksi bunuh diri diatap hotel beberapa hari lalu. Araya tak menduga jika ia akan bertemu lagi dirumah sakit ini. Gadis yang araya ketahui bernama Rose ini cukup baik dan ceria. Usianya hanya selisih dua tahun lebih muda dari usia araya.

Rose adalah anak dari pemilik rumah sakit tempat araya dioperasi. Tapi entah bagaimana bisa seorang laki laki membuatnya hendak bunuh diri.

"Hay. Maaf aku terlambat" seseorang yang mereka tunggu telah datang.

"Aw p beam. Kemana saja kamu?" Tanya rose memanyunkan bibirnya. Rose telah cukup mengenal seorang dokter bernama beam ini. Dia adalah teman dekat salah satu dokter yang bekerja dirumah sakit milik orang tuanya.

"Aku baru saja selesai melakukan operasi. Sebelum aku berangkat ke jakarta besok... mmm araya. Bagaimana keadaanmu?" Tanya beam setelah menyesap ice thai tea milo milik rose. Sepertinya ia sangat kehausan.

"Seperti yang kamu lihat. Aku jauh lebih baik. Seminggu lagi aku akan pulang" jawab araya seraya memakan buah apel dari nakas ranjangnya.

"Bagus kalau begitu. Rutin lah meminum obat na
Itu obat spesial untuk pasien tampan sepertimu agar cepat pulih." ujar beam. Araya hanya mengangguk dan terkekeh. Dokter beam duduk di kursi samping tempat tidur. Wajahnya terlihat murung dan matanya terus menatap layar ponsel.

"P. Apa kau baik baik saja?" Tanya rose. Beam hanya mengangguk saat wajahnya terangkat.

"Apa kau kurang istirahat? Apa kau sudah makan?" Tanya araya.

"Kurasa begitu araya. Tapi. Pacarku lebih membuatku seperti ini. Bagaimana aku bisa makan. Aku bahkan tak mendapat kabar darinya sejak aku belum memulai operasi pada pasien ku dan belum juga ada kabar saat aku selesai" tutur beam kesal.

"Jadi p forth belum juga mengabarimu?" Tanya rose.

"Forth? Siapa dia?" Tanya araya.

"Ia adalah pria yang telah menggagahi keperawanan p beam dengan junior phytonnya. Dan selalu dicintai p beam. Bukan begitu p?" Goda rose sebelum ia mendapatkan lemparan botol mineral dari p beam.

"Laki laki?" Tanya araya penasaran.

"Kenapa kau kaget begitu? Kau sendiri seorang lesbian? Ups ya setidaknya itu sebelum kau operasi kan" ucap beam menggoda.

"Tunggu saja. Dia mungkin sedang sibuk dengan perusahaannya p" ucap rose.

"Ya semoga saja begitu. Kuharap ia tak jadi dijodohkan. Aku pernah bertemu papinya dan dia dengan sengaja menunjukan sebuah foto seorang wanita. Cih jika saja aku oprasi M2F pasti aku lebih cantik darinya" gerutu beam.

"Wah dijodohin? Miris sekali. Kalian sudah bersama sangat lama kan. Bagaimana jika itu terjadi?" Tanya rose.

"Mungkin aku akan mengoprasi diriku sendiri untuk melepas jantung ku haha" jawab beam asal.

"Kau aneh. Seharusnya kau berjuang jika itu benar benar terjadi" timpal araya.

"Apa itu yang akan kau lakukan jika wanitamu dihodohkan oleh pria tulen?" Tanya beam.

"Tentu saja. Karna aku melakukan oprasi ini untuknya. Agar bisa bersama dengan dia. Menikahi dia dan hidup bahagia selamanya" araya berkata sambil menunjukkan senyuman manis dan pandangannya menghadap langit langit membayangkan wajah ellen.

"Hmmm aku iri padamu araya. Kau begitu berjuang untuk seorang wanita. Kuharap forth akan berjuang untuk cinta kami. Tapi aku selalu berdoa agar ia tak benar benar dijodohkan" ucap beam.

Araya 1 [END]Where stories live. Discover now