Interogasi

7.4K 366 4
                                    

Alvaro memasuki rumahnya dengan santai. Dia melihat anak-anaknya juga sang istri sedang bercengkrama di meja makan. Alvaro langsung mendekati mereka dengan senyuman lembut di bibirnya

"Papi nggak diajak sarapan nih?" Tanya Alvaro

Sontak saja Armano langsung melompat turun dari kursinya dan menerjang ayahnya. Alvaro menangkap putranya dan menggendongnya

"Papi dari mana?" Tanya Armano

"Ada urusan kemarin. Maaf ya, papi kemarin gak ikut makan malam"

Armano menggeleng. Dia mencium pipi ayahnya dengan sayang

"Nggak pa-pa. Kan papi kerja buat beliin aku, kak Ardan sama Arsen mainan, bayarin uang sekolah kita dan beliin kita makanan. Jadi, gak pa-pa"

Alvaro kaget mendengar ucapan putranya tapi, dia jadi tergelak karena ucapan polos anaknya. Alvaro mencium pipi Armano dan mendudukan putranya ke kursinya

"Gantinya, tiga hari lagi kita jalan-jalan yuk" ajak Alvaro

"Kemana pi?" Tanya Arseno

"Hm..." Alvaro meletakan jari telunjuknya di dagunya, dia berpikir sejenak sebelum menjentikan jarinya

"Ke Bali?"

"Yes!" Ujar Armano kegirangan

Alvaro menghampiri Allecia dan mencium puncak kepala istrinya, mengucapkan selamat pagi lalu, duduk di kursinya. Pagi itu mereka mulai menyantap sarapan mereka dengan tenang.

..........

Allecia mengerutkan keningnya saat tiga orang yang mengenakan pakaian kepolisian duduk di sofa ruang tamunya. ART di rumahnya memang mengatakan kalau ada tamu menunggunya di bawah

"Selamat siang bu" ucap salah satu dari tamunya

"Siang pak"

"Apa benar ini kediaman bapak Alvaro Kenneth Dimitra?"

"Iya, benar. Maaf ada perlu apa ya pak?"

"Kami mengantar surat ini untuk pak Alvaro"

"Surat? Surat apa ya pak?"

"Surat perintah agar bapak datang ke kantor secepatnya"

Allecia mengangguk pelan. Tak lama kemudian, Alvaro datang bersama ketiga anak mereka. Alvaro mengernyit heran saat melihat petugas kepolisian di rumahnya. Allecia langsung berdiri dan membisikan kalau polisi itu mencari dirinya. Allecia mengajak ketiga anaknya ke kamar

"Siang pak, saya Alvaro Kenneth Dimitra. Maaf pak, ada perlu apa ya?" Tanya Alvaro sambil duduk di sofa itu

"Begini pak, kami mendapat laporan kalau ibu Natasha Leighton mengilang sejak dua hari yang lalu. Kabar terakhir mengatakan beliau ada bersama bapak"

"Iya, saya memang bertemu dengannya. Saya bertemu untuk menjelaskan kalau saya sudah memiliki istri dan tidak mungkin mengabulkan permintaannya untuk kembali menjadi kekasihnya"

"Begini saja. Bagaimana kalau bapak ikut ke kantor dan menjelaskan semuanya disana?"

"Tentu. Mari kita berangkat sekarang"

Alvaro bersama ketiga polisi itu berangkat ke kantor polisi. Alvaro naik di mobilnya dan seorang polisi ikut di mobil Alvaro. Mereka ke kantor polisi dan Alvaro di bawa ke ruangan interogasi dengan status saksi

"Bapak mengenal ibu Natasha?" Tanya polisi itu

"Ya. Natasha dan saya dulu sekali pernah berpacaran. Dia meninggalkan saya untuk berkencan dengan pria tua yang kaya raya. Sejak saat itu saya tidak pernah bertemu dengannya lagi"

"Bagaimana ibu Natasha bisa bertemu bapak?"

"Beberapa hari yang lalu, dia datang ke kantor saya dan meminta saya menjadi kekasihnya lagi. Bahkan saat itu istri saya sampai salah sangka padanya. Lalu, dua hari yang lalu saya menjelaskan semuanya padanya. Dia pulang dan saya tidak bertemu dengannya lagi"

"Seorang narasumber mengatakan anda membawa ibu Natasha keluar dari rumah sewaan"

"Rumah itu memang bukan milik saya. Kebetulan rumah itu akan dijual. Natasha memang berencana membeli sebuah rumah. Karena itu, saya mengajaknya bertemu disana untuk menawarkan rumah itu. Dia tidak berminat jadi, kami pergi dari sana. Saya bahkan mau mengantarnya tapi, dia bilang dia mau pulang sendiri saja karena ada urusan lain dan dia turun di pinggir jalan"

"Kemana anda setelah itu?"

"Saya terbang ke Lombok dan bekerja"

"Apa anda memiliki bukti yang menguatkan?"

Alvaro mengeluarkan ponselnya dan menunjukan foto tiket pesawatnya dari maskapai penerbangan tertentuatas namanya. Pihak kepolisian meminta foto itu untuk di Bluetooth sebagai bukti. Pihak kepolisian juga mengecheck ke bandara untuk keaslian data tiket itu

"Baiklah pak, terima kasih atas kerjasamanya. Selamat siang"

From Me To YouWhere stories live. Discover now