Membujuk Part 2

9.7K 540 0
                                    

"Yang... Udah dong marahnya..." Bujuk Alvaro

Allecia tetap diam. Dia tidur dengan membelakangi Alvaro

"Yang..."

Alvaro masih berusaha membuat Allecia memaafkannya

"Sayang..."

"Hhh..." Allecia menghela napasnya dan bangkit untuk duduk

"Maaf" ujar Alvaro pada Allecia saat gadis itu menatapnya

"Alle gak marah kok" ujar Allecia sambil tersenyum, tentu saja Alvaro tidak percaya pada senyum Allecia

"Yang..."

"Serius Alle gak marah. Alle cuma belum siap untuk ketemu kak Alex dan kamu bawa dia kesini..."

"Maaf"

Allecia menggelengkan kepalanya

"Gak apa. Lagi pula wajar kok kalau kamu kasih tahu kak Alex"

"Dia khawatir banget sama kamu yang. Tadi dia langsung kesini pas aku telpon dia"

Allecia diam dan mendengarkan

"Kamu istirahat dulu ya, saya mau ke bawah dulu"

Alvaro meninggalkan Allecia ke bawah. Dia sebenarnya hanya ingin membuatkan makanan bagi Allecia. Allecia menatap punggung Alvaro menjauh, dia tahu kenapa Alvaro memanggil kakaknya kesini

"Alle benar-benar belum siap ketemu kakak..." Gumam Allecia pelan

Merasa bosan menunggu Alvaro yang tidak datang-datang, Allecia turun dari ranjang yang ia tempati. Allecia berjalan dengan bertumpu pada dinding dan berpegangan pada pegangan tangga

"Jangan mengejutkan saya, sayang!" Ujar Alvaro tenang saat kedua lengan Allecia melingkar di perutnya

"Kamu lama, aku bosan" gerutu Allecia

Alvaro melepaskan pelukan Allecia dan berbalik menghadap ke kekasihnya itu. Alvaro menunudukan kepalanya, menyatukan keningnya dengan kening Allecia

"Sudah turun..." Ujar Alvaro

Allecia membeku di tempatnya

"Kenapa wajahmu merah? Demamnya sudah turun padahal"

"Kakak!" Omel Allecia, dia membuang pandangannya ke arah lain

Alvaro terkekeh, menyadari penyebab kekasihnya merona. Dia mengacak pelan rambut Allecia dengan tangan besarnya

"Ayo naik! Jangan berdiri disini terlalu lama! Nanti kamu tidak sembuh-sembuh"

"Kamu ikut"

"Iya aku ikut"

Alvaro menggenggam tangan Allecia, menarik pelan anak itu ke atas

"Yang, ayo ke atas" ujar Alvaro saat dia merasakan Allecia tidak beranjak dari tempatnya

"Yang?"

Alvaro berbalik dan menatap Allecia

"Gendong..." Rengek Allecia manja

Alvaro tersenyum, dia segera kembali ke sisi Allecia dan menggendong anak itu seperti tuan putri

"Al kalau sakit jadi manja. Makanya, lo harus sabar menghadapi dia yang manja. Lalu, dia juga kalau sakit jadi tambah keras kepala, kalau sudah maunya ya gak bakal bisa dirubah. Dia paling takut sendirian kalau sedang sakit. Habis itu jangan marahin dia, karna bisa-bisa dia balik ngambek dan susah di bujuk"

Ucapan Alexander sebelum anak itu pulang tiba-tiba saja melintas di kepala Alvaro. Alvaro tersenyum, bagaimana dia bisa lupa hal penting itu

"Ada lagi, Al itu tidak suka tidur pakai selimut, jadi lebih baik lo matiin Ac aja. Sama jangan lupa sediain susu putih atau susu rasa jeruk pas dia bangun, atau dia bakal ngambek. Kalau makanan sih paling lo kasih aja dia bubur, dia oke kok. Gue titip adik gue sama lo. Jaga baik-baik! Kalau ada apa-apa telfon gue"

Alvaro bisa melihat bagaimana Alexander menyayangi Allecia. Alvaro pun tahu Allecia juga sama seperti Alexander, hanya saja rasa kecewa yang salah membuat Allecia jadi seperti ini. Alvaro membaringkan Allecia di ranjangnya

"Yang"

"Hn.."

"Saya mau cerita, kamu mau dengar?"

"Cerita apa?"

"Janji jangan marah atau menyela cerita aku oke?"

"Okey..."

"Jadi, sebenarnya Alexander, saat pertama datang ke London dia kemalingan. Ponsel dan dompetnya hilang, hanya dompet dan isinya yang masih uang rupiah juga kartu ATM miliknya yang kembali sedang ponselnya hilang entah kemana. Setelah dia mengumpulkan uang untuk membeli ponsel dia disibukkan oleh tugas-tugas. Alex pernah mengirimi kamu surat, bahkan setiap bulan tapi, sepertinya kamu gak pernah terima surat itu. Lalu, pada malam natal Alex tidak pulang karna dia mengalami kecelakaan, kakinya patah. Tapi dia membelikan kamu hadiah dan mengirim hadiah itu yang kamu juga tidak terima. Selalu begitu setiap tahun, alasan kenapa dia tidak pernah pulang karna dia merintis usaha miliknya dari awal Alle"

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang