She Really Is Pregnant

9.2K 468 2
                                    

"Ke rumah sakit ya?"

Allecia mengangguk pasrah. Sejak pertanyaan yang dilontarkan Alvaro tadi pagi, pikiran Allecia melayang dan dia mulai berandai-andai. Alvaro juga terus-terusnya mengajaknya ke rumah sakit. Jadilah dia mengangguk pasrah

Pukul empat sore Alvaro dan Allecia pergi ke rumah sakit. Mereka memeriksakan Allecia dan menunggu hasil pemeriksaan itu selama hampir dua jam. Allecia menyandarkan kepalanya di bahu Alvaro. Tak ayal banyak orang yang memperhatikan mereka

Tak lama nama mereka di panggil, Alvaro dan Allecia mengambil hasil pemeriksaan dan segera pulang. Mereka sepakat untuk membuka hasil pemeriksaan di rumah. Jadi, mereka tidak akan malu jika reaksi mereka seperti orang gila. Alvaro menyuruh Atnan mengendarai mobilnya secepat yang Atnan bisa. Sesampainya di rumah. Alvaro langsung masuk bersama Allecia dan bersiap membuka surat itu

"Pokoknya, apapun isinya..." Ujar Allecia

"Semua kehendak yang di Atas..." Sambung Alvaro

Allecia mengangguk. Alvaro duduk di sofa dan memangku Allecia. Dia membuka amplop itu dan membaca isinya. Alvaro tidak membaca dari atas sebenarnya. Dia hanya membaca pada bagian bawah dan pada kalimat terakhir. Dan setelah membacanya, Alvaro langsung menghujani Allecia dengan ciuman di pipi, dahi, hidung, dagu dan juga di bibirnya

"Thanks Alle... Aku senang banget..." Bisik Alvaro

Allecia juga tersenyum. Dia mengusap pelan perut ratanya. Alvaro justru sudah mencium perut rata itu

"Anak papi di dalam jangan nakal ya... Jangan bikin mami repot..." Ujar Alvaro

Allecia terkekeh. Dia juga tidak menyangka kalau hasil pemeriksaan menyatakan dia benar-benar hamil

"Kalau kamu mau sesuatu, bilang saja sama aku"

Allecia mengangguk

"Kamu mau makan apa?"

"Mau makan masakan mama"

Alvaro mengangguk

"Kita ke rumah mama. Malam ini kita nginap disana"

Allecia tersenyum senang. Sudah lama sekali sejak terakhir dia ke rumah orang tuanya. Dia sudah kangen dengan mama-nya dan juga papa-nya. Alvaro segera memindahkan Allecia ke sofa lalu, dia melesat menuju ke kamar mereka. Lima menit kemudian dia kembali dengan tas jinjing ukuran sedang berisi pakaiannya juga pakaian istrinya

"Sayang..."

"Hn. Ada apa?"

"Bawa kemeja kamu yang agak banyak"

"Loh? Buat apa?"

"Sudah bawa aja"

"Di rumah mama kan ada banyak sayang..."

"Oh iya... Aku lupa..."

"Ayo berangkat"

Alvaro menggandeng Allecia menuju ke garasi. Untung saja Atnan belum pulang ke rumahnya. Alvaro meminta Atnan mengantarnya ke rumah orang tuanya

"Astaga anak mama..." Sandra langsung memeluk Allecia dengan erat sementara Alvaro hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Ma" panggil Alvaro

"Iya nak?"

"Aku sama Alle nginap disini ya?"

Sandra mengangguk dengan senang. Dia langsung mengajak Allecia masuk dan meninggalkan Alvaro di belakang. Lagi-lagi Alvaro hanya menggeleng atas kelakuan mamanya. Alvaro meletakan pakaian mereka di lemari baju. Benar saja, lemari baju di kamarnya sudah berisi banyak sekali pakaian Alvaro. Alvaro memang sengaja hanya membawa pakaian Allecia saja di tas itu ya walaupun ada dua helai pakaian miliknya sih disana

Selesai dengan pakaian dia turun ke bawah dan bergabung dengan kedua orangtuanya juga Allecia yang kini duduk di meja makan

"Ayo makan sayang"

"Iya ma"

Allecia mulai memakan makanan yang ada di depannya. Sejenak Allecia terdiam. Rasanya ada yang aneh

"Ma..."

"Iya sayang?"

"Ini bukan mama yang masak ya?"

Sandra kaget dan mengangguk pelan

"Bi Ijah yang masak tadi..."

Seketika itu Allecia langsung tertunduk lesu

"Alle kenapa sayang?"

From Me To YouWhere stories live. Discover now