Bab 14. Kisah Mengharukan

185K 14.9K 449
                                    

           "Jadi, motor kamu udah bener lagi?" Jason sedikit sedih mendengar kabar tersebut. Citra mengangguk membenarkan, mereka berjalan santai ketika sudah pulang sekolah di koridor. "Yah, gue nggak bisa anterin elo dong."

Citra tersenyum. "Aku bisa pulang sendiri, Jason." Katanya.

"Yah, biar tenang, Cit. Gue pastiin lo nyampe rumah dengan baik-baik aja."

Citra terperagah, "Jason, kamu bisa menimbulkan gossip. Jangan perhatian sama aku. Kita ini temen." Katanya mengingatkan lagi. Jason yang meminta mereka untuk berteman sebelumnya.

"Justru kita teman, Cit. Gue mau pastiin temen gue baik-baik aja. Termasuk dari gangguan Kevin. Gue masih belum bisa terima dia gangguin elo, Cit."

"Aku nggak apa-apa, Jas." Citra kembali menenangkan.

Kembali Jason mengutarakan niatnya untuk mengantar Citra pulang. Kali ini cewek itu tersenyum tipis dan menolak lagi. Motornya sudah kembali lagi, kemarin dia mengambil dari bengkel langganan.

Zen bahkan begitu bahagia melihat motor kakaknya sudah kembali. Dengan begitu, Citra akan mengantarnya sekolah. Dia memeluk erat tubuh Citra, kakaknya tergelak dan menggendongnya masuk ke dalam rumah. Mengabaikan Kevin yang sudah pulang, Zen langsung cerita beberapa saat kemudian setelah kedatangan kakaknya.

"Kisah cinta yang mengharukan!"

Mereka menoleh pada Kevin yang tersenyum miring menghampiri keduanya. Tangannya dimasukkan ke dalam kantong. Baru kali ini langsung mengomentari mereka, sebelumnya Kevin hanya diam. Citra mengerutkan dahi, tetapi tidak mau bertanya ataupun ambil pusing.

Jason langsung emosi. Melihat wajah culas Kevin yang sedang melirik remeh pada Citra. "Bukan urusan lo, Vin!!" Tekannya.

"Cewek model begini yang lo deketin, Jas?" Sindirnya. "Lo belum tau siapa dia!" Seringainya kejam.

"Gue nggak peduli! Dan lo nggak berhak ikut campur urusan gue, Vin!"

"Gue nggak ikut campur! Gue cuma mau buka kedok dia, biar ngak ada lagi korban-korbannya."

"Korban apa maksud lo?" Jason langsung menjawab. Meraih kerah baju Kevin dan mencengkeram kuat-kuat. "Gue peringatin sama elo, jangan pernah ganggu Citra lagi!"

Kevin mendesis. "Apa masalahnya sama lo?" Tantangnya.

"Lo udah mantan, Vin. Sadar diri dong!" Cibirnya meremehkan. "Kalau masih cinta, kejar. Bukan malah jelek-jelekin biar nggak ada orang yang mau deketin dia selain lo!" Tekannya sarkastik.

Wajah Kevin mengeras. "Gue nggak jelek-jelekin dia! Gue ngomong sesuai fakta!!" Lalu menghempaskan tangan Jason dari kerahnya. Melirik Citra yang berdiam diri di tempatnya, Kevin makin muak melihatnya. "Lo bakalan nyesel suatu saat nanti!"

"Nggak bakalan!!" Jason berteriak. Dia melirik ke samping dan menyadari Citra ketakutan melihat mereka tadi. Wajah Jason melunak lalu mendekat pada cewek tersebut. "Cit, lo nggak kenapa-napa kan?"

"Nggak apa-apa." Citra menggeleng takut. "Aku duluan." Dia langsung pergi meninggalkan Jason.

"Cit..." Jason memanggilnya, tetapi cewek itu tidak menghiraukannya, terus berjalan dan menghalau air mata agar tidak meluruh. Kevin begitu kejam padanya, mengatainya yang tidak-tidak.

Citra mengeluarkan motornya dari parkiran. Langsung pulang dan membiarkan air matanya mengalir. Penglihatan gadis itu mengabur, dia menggunakan tangan kiri untuk mengelap kedua mata dibalik kacamatanya agar kembali normal.

Citra lebih suka jika Kevin diam dan mengikutinya kemana-mana. Lebih baik daripada berbicara kasar dan mengatainya yang bukan-bukan.

Citra mengerem mendadak. Di depannya sebuah mobil jeep menghalangi jalannya. Citra ketakutan jika orang tersebut berbuat yang bukan-bukan terhadapnya. Jalanan begitu sepi, tidak ada orang yang melewatinya, semak-semak belukar di pinggir jalan menambah kehororan di sana.

"Ke...vin?" Citra terkejut. Menyesal melewati jalan tersebut. Dia senagaja melewatinya karena keadaanya yang sedang menangis, Citra tidak ingin terjadi apa-apa padanya selama di perjalanan.

Cowok itu menyeringai, mendekat pada Citra yang masih berada di motor bututnya. "Nangis, eh?" Ejeknya.

"Apa mau kamu? Kenapa ganggu aku terus?" Citra memberanikan diri menatap tajam padanya.

"Lo emang pantes dapetin itu, Cit. Jangan munafik lah jadi cewek."

"Apa maksud kamu? Aku nggak pernah ganggu kamu." Citra bingung. Selama ini dia yang selalu tertindas, tapi Kevin malah menyalahkannya.

"Lo itu licik, Cit! Lo singa berbulu domba!"

"Aku nggak ngapa-ngapain kamu!" Citra kembali menangis. Tidak mengerti dengan jalan pikiran Kevin yang slelau seenaknya. Menyimpulkan sendiri tanpa mau memikirkan orang lain.

Keringat di dahi Citra bercucuran seiring dengan air matanya. Kevin berdecak. "Lo nangis cuma mau nutupin kebusukan lo doang! Nggak ngaruh!!" Ucapnya menyeringai.

Citra mengelap wajahnya. Lalu memutar haluan, meninggalkan Kevin yang masih mengepalkan tangannya di sana. Dia menyeringai licik, menyusun banyak rencana selanjutnya untuk membuat cewek itu tersiksa.



***



Jakarta, 01.06.18

Sibangke mulai beraksi.

Pertanyaan.

Kevin ngerjain Citra dengan?

a. main petak umpet

b. (Isi sendiri)

Bedewe, kalo pengen ngasah golok. Bisa banget! Silahkan!! Weka Weka Weka weka...

Follow ig.

ila_dira

Novel.dira

EX [TERBIT]Where stories live. Discover now